Hujan Deras, Bencana Menghadang
Memasuki libur panjang, petugas BPBD Klungkung tetap bertuagas.
SEMARAPURA, NusaBali
Karena terjadi bencana alam di sejumlah titik akibat hujan deras disertai angin kencang berhari-hari.Teranyar, senderan dan tembok panyengker Pura Dalem, Desa Pakraman Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung, ambrol, Selasa (27/6) pagi. Dengan ketinggian 20 meter dan panjang ambril 20 meter.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah turun ke TKP untuk mengecek lokasi dan memverifikasi jumlah kerugian agar dibuatkan proposal untuk bantuan perbaikan. “Diperkirakan kerugian mencapai Rp 500 juta,” ujarnya.
Ia menjelaskan, senderan dan panyengker Pura Dalem tersebut ambrol setelah diguyur hujan deras sejak Senin (26/6) malam. Diprediksi karena lokasi di bawahnya cukup labil. “Beberapa hari ini memang terjadi sejumlah bencana alam akibat hujan deras dan angin kencang,” katanya.
Lebih lanjut, Widiada menjelaskan musibah tanah longsor terjadi di seputaran jalan raya Bukit Abah, Desa Besan, Klungkung, pada Minggu (25/6) pagi. Longsor terjadi dua kali pertama sekitar pukul 06.00 dan menutup seperempat badan jalan. Kedua terjadi pukul 10.00 Wita hingga menutup akses jalan.
Petugas BPBD, Polri/TNI bekerjasama dengan warga sekitar mengevakuasi material longsoran. Sekitar pukul 13.50 Wita material longsoran berhasil dibersihkan.
Pada hari yang sama, Kantor Sekretariat Kelompok Usaha Bersama Segara Madu, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, juga roboh setelah diguyur hujan dan angin kencang. Bangunan berukuran 5 m x 5 m, roboh sekitar pukul 10.00 Wita. Barang-barang di dalamnya pun ikut rusak, seperti mesin kipas perahu milik nelayan. Selain itu, robohan Kantor Sekretariat menimpa warung milik Ni Ketut Warti sehingga merusak bagian atap warung. “Tidak ada korban dalam musibah ini,” katanya. *wa
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah turun ke TKP untuk mengecek lokasi dan memverifikasi jumlah kerugian agar dibuatkan proposal untuk bantuan perbaikan. “Diperkirakan kerugian mencapai Rp 500 juta,” ujarnya.
Ia menjelaskan, senderan dan panyengker Pura Dalem tersebut ambrol setelah diguyur hujan deras sejak Senin (26/6) malam. Diprediksi karena lokasi di bawahnya cukup labil. “Beberapa hari ini memang terjadi sejumlah bencana alam akibat hujan deras dan angin kencang,” katanya.
Lebih lanjut, Widiada menjelaskan musibah tanah longsor terjadi di seputaran jalan raya Bukit Abah, Desa Besan, Klungkung, pada Minggu (25/6) pagi. Longsor terjadi dua kali pertama sekitar pukul 06.00 dan menutup seperempat badan jalan. Kedua terjadi pukul 10.00 Wita hingga menutup akses jalan.
Petugas BPBD, Polri/TNI bekerjasama dengan warga sekitar mengevakuasi material longsoran. Sekitar pukul 13.50 Wita material longsoran berhasil dibersihkan.
Pada hari yang sama, Kantor Sekretariat Kelompok Usaha Bersama Segara Madu, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, juga roboh setelah diguyur hujan dan angin kencang. Bangunan berukuran 5 m x 5 m, roboh sekitar pukul 10.00 Wita. Barang-barang di dalamnya pun ikut rusak, seperti mesin kipas perahu milik nelayan. Selain itu, robohan Kantor Sekretariat menimpa warung milik Ni Ketut Warti sehingga merusak bagian atap warung. “Tidak ada korban dalam musibah ini,” katanya. *wa
Komentar