Pamedek Sepi, Transportasi Lancar
Pujawali di Pura Sad Khayangan Lempuyang
AMLAPURA, NusaBali - Pujawali di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Banjar/Desa Adat Purwayu, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, berlangsung pada Wraspasti Umanis Dunggulan, Kamis (3/8). Namun pamedek tampak sepi. Meski demikian, 150 pecalang tetap berjaga-jaga.
Kondisi teesebut juga menjadikan transportasi pelayanan kepada pamedek dengan 15 settle bus, lancar. Kendaraan pamedek diarahkan parkir terpusat di Terminal Banjar Kemuda, Desa Tribuana, Kecamatan Abang. Selanjutnya, pamedek naik settle bus, turun di jaba Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang.
Puncak pujawali di Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, pukul 15.00 Wita. Ida Bhatara tedun dari Pura Sad Kahyangan Lempuyang luhur pukul 14.00 Wita.
Ida Pedanda Putra Kaleran dari Griya Kaleran, Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Timur, yang muput pujawali. Sedangkan persembahyangan di bawah koordinasi Jro Mangku Nengah Natih dari Banjar Kemuda, Desa Tribuana, Kecamatan Abang.
Selama prosesi upacara, panitia Pujawali mementaskan Tari Rejang Dedari, Rejang Kusuma Dewa, Rejang Pelayon, dan Topeng Sidhakarya, dari Sanggar Dukuh Sakti, Jalan Gunung Agung, Denpasar. Kesenian ini di bawah koordinasi Putu Gede Sukadana. Selama prosesi upacara, cuaca tampak mendung. Pamedek tampak agak ramai berdatangan jelang sore hari.
Bendesa Desa Adat Purwayu I Nyoman Jati mengatakan, sulit memprediksi kedatangan pamedek. “Memang pamedek yang datang tidak terlalu ramai, terpenting untuk pelayanan kepada pamedek, berupaya kami optimalkan dengan menyediakan settle bus,” jelasnya.
Jelas Nyoman Jati, pamedek yang datang rata-rata sembahyang sampai di Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, tidak banyak yang berlanjut melakukan persembahyangan ke Pura Sadkahyangan Pucak Luhur. Untuk ke Puncak ada layanan jasa ojek mengantar hingga ke Pura Telaga Mas. Selanjutnya, jalan kaki naik tangga menuju Pura Sad Kahyangan Pucak Luhur.
Sejak beberapa tahun terakhir lanjut, Nyoman Jati, pamedek yang hendak melakukan persembahyangan ke Pura Sadkahyangan Pucak Luhur, tidak lagi terganggu ulah monyet-monyet usil. Sebab, monyet yang selama ini mengganggu pamedek telah tertangkap, dan tereliminasi.
Biasanya, jelas dia, monyet yang sering mengganggu pamedek di jalur Pura Pasar Agung menuju Pura Pucak Luhur, banten pamedek sering diambil paksa sekawanan monyet, bahkan beberapa pamedek sering tergigit monyet. “Kali in pamedek aman dari gangguan monyet, walau monyet masih ada berkeliaran, tetapi tidak berani mendekat,” tambahnya.
Jro Mangku Gede Wangi pamangku di Pura Sadkahyangan Lempuyang juga mengatakan, pamedek biasanya ramai jelang sore hari. “Ida Bhatara nyejer tiga hari masineb Redite Wage Kuningan, Minggu (6/8),” jelas Mangku Wangi.7k16
Puncak pujawali di Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, pukul 15.00 Wita. Ida Bhatara tedun dari Pura Sad Kahyangan Lempuyang luhur pukul 14.00 Wita.
Ida Pedanda Putra Kaleran dari Griya Kaleran, Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Timur, yang muput pujawali. Sedangkan persembahyangan di bawah koordinasi Jro Mangku Nengah Natih dari Banjar Kemuda, Desa Tribuana, Kecamatan Abang.
Selama prosesi upacara, panitia Pujawali mementaskan Tari Rejang Dedari, Rejang Kusuma Dewa, Rejang Pelayon, dan Topeng Sidhakarya, dari Sanggar Dukuh Sakti, Jalan Gunung Agung, Denpasar. Kesenian ini di bawah koordinasi Putu Gede Sukadana. Selama prosesi upacara, cuaca tampak mendung. Pamedek tampak agak ramai berdatangan jelang sore hari.
Bendesa Desa Adat Purwayu I Nyoman Jati mengatakan, sulit memprediksi kedatangan pamedek. “Memang pamedek yang datang tidak terlalu ramai, terpenting untuk pelayanan kepada pamedek, berupaya kami optimalkan dengan menyediakan settle bus,” jelasnya.
Jelas Nyoman Jati, pamedek yang datang rata-rata sembahyang sampai di Pura Penataran Sad Kahyangan Lempuyang, tidak banyak yang berlanjut melakukan persembahyangan ke Pura Sadkahyangan Pucak Luhur. Untuk ke Puncak ada layanan jasa ojek mengantar hingga ke Pura Telaga Mas. Selanjutnya, jalan kaki naik tangga menuju Pura Sad Kahyangan Pucak Luhur.
Sejak beberapa tahun terakhir lanjut, Nyoman Jati, pamedek yang hendak melakukan persembahyangan ke Pura Sadkahyangan Pucak Luhur, tidak lagi terganggu ulah monyet-monyet usil. Sebab, monyet yang selama ini mengganggu pamedek telah tertangkap, dan tereliminasi.
Biasanya, jelas dia, monyet yang sering mengganggu pamedek di jalur Pura Pasar Agung menuju Pura Pucak Luhur, banten pamedek sering diambil paksa sekawanan monyet, bahkan beberapa pamedek sering tergigit monyet. “Kali in pamedek aman dari gangguan monyet, walau monyet masih ada berkeliaran, tetapi tidak berani mendekat,” tambahnya.
Jro Mangku Gede Wangi pamangku di Pura Sadkahyangan Lempuyang juga mengatakan, pamedek biasanya ramai jelang sore hari. “Ida Bhatara nyejer tiga hari masineb Redite Wage Kuningan, Minggu (6/8),” jelas Mangku Wangi.7k16
1
Komentar