Tur Pameran Seni Kreatif Anak Internasional Digelar di Museum Pasifika
MANGUPURA, NusaBali - Shanghai Art Collection Museum (SACM) bersama Museum Pasifika Bali, menggelar grand opening pameran tur Pameran Seni Kreatif Anak Internasional di Bali, dan sekaligus upacara penghargaan, pada Rabu (2/8).
Pada upacara pembukaan ini, sejumlah pejabat pemerintah Tionghoa dan Indonesia serta perwakilan komunitas seni dan budaya turut hadir. Diantaranya, Wakil Ketua Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam, Presiden SACM, Hu Muqing, Founder Museum Pasifika Bali, Philippe Augier, Konjen China di Denpasar, Zhu Xinglong, dan Ketua Umum Gabungan Seni Indonesia dan Rektor ISI Yogyakarta Prof Dr Timbul Raharjo.
Pameran Tur Pameran Seni Kreatif Anak Internasional ini, didukung oleh Yayasan Pengembangan Pendidikan Shanghai, KJRI Shanghai, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Museum Koleksi Seni Shanghai, Museum Pasifika Bali dan lembaga lainnya.
Melalui pameran ini, sejumlah anak-anak mengungkapkan impian dan harapan mereka melalui seni, yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan lebih harmonis. Lebih dari sekedar pameran, Tour Exhibition Pameran Seni Kreatif Anak Internasional di Bali ini, dianggap sebagai sebuah perayaan.
Wakil Ketua Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menyebutkan kalau kegiatan ini merupakan perayaan tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan, di mana kreativitas dan seni tumbuh subur di hati setiap anak.
Founder Museum Pasifika Bali, Philippe Augier mengatakan, dengan mengangkat tema ‘Love, a Link Connecting the World’, pameran ini menampilkan pemahaman seniman muda tentang cinta, keluarga, dan etika melalui berbagai bentuk seni. “Dari seni lukis hingga kaligrafi, fotografi hingga instalasi, dan kerajinan tangan, para seniman berbakat dari berbagai latar belakang ini mengekspresikan kreativitas mereka,” katanya.
Untuk diketahui, Pameran Seni Kreatif Anak Internasional, telah berhasil diadakan di Shanghai selama delapan tahun berturut-turut. Yang mana pameran ini menyediakan platform pertukaran berkualitas tinggi untuk pecinta seni muda dari berbagai negara.
Presiden SACM, Hu Muqing mengungkapkan, pameran tur untuk pameran Seni Kreatif Anak Internasional di Bali ini, membangun platform untuk pertukaran seni antara Tiongkok dan Indonesia. “Kami berharap dapat mengambil kesempatan ini untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang budaya dan pariwisata,” bebernya.
Usai pembukaan pameran, dilanjutkan dengan upacara penghargaan kepada perwakilan anak-anak pemenang. Penyerahan penghargaan ini dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam, didampingi Philippe Augier, Hu Muqing dan Dr. Timbul Raharjo.
Selain itu juga diserahkan sebuah penghargaan bernama 'Utusan Pertukaran Budaya Kecil' yang bertujuan untuk mendorong anak-anak yang melakukan upaya komunikasi budaya internasional. Yang mana penghargaan ini diserahkan Direktur Pemasaran Pariwisata Kawasan Asia Pasifik, Raden Wisnu Sidhutrisno, Deputi Direktur Pemasaran Pariwisata Kawasan Asia Pasifik, Adila, Kurator Eksekutif SACM, Li Shuiqing, Konservator Museum Pasifika Bali Susanne Erhards, dan Wakil Ketua Komite Akademik ISI Yogyakarta Dr Yulriawan Dafri. Pada kesempatan tersebut, dua koleksi karya seniman China, disumbangkan ke Museum Pasifika Bali. Wakil Direktur Museum Seni Liu Haisu Jin Wenyi adalah perwakilan seniman yang menerima sertifikat donasi. 7 isu
Melalui pameran ini, sejumlah anak-anak mengungkapkan impian dan harapan mereka melalui seni, yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan lebih harmonis. Lebih dari sekedar pameran, Tour Exhibition Pameran Seni Kreatif Anak Internasional di Bali ini, dianggap sebagai sebuah perayaan.
Wakil Ketua Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menyebutkan kalau kegiatan ini merupakan perayaan tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan, di mana kreativitas dan seni tumbuh subur di hati setiap anak.
Founder Museum Pasifika Bali, Philippe Augier mengatakan, dengan mengangkat tema ‘Love, a Link Connecting the World’, pameran ini menampilkan pemahaman seniman muda tentang cinta, keluarga, dan etika melalui berbagai bentuk seni. “Dari seni lukis hingga kaligrafi, fotografi hingga instalasi, dan kerajinan tangan, para seniman berbakat dari berbagai latar belakang ini mengekspresikan kreativitas mereka,” katanya.
Untuk diketahui, Pameran Seni Kreatif Anak Internasional, telah berhasil diadakan di Shanghai selama delapan tahun berturut-turut. Yang mana pameran ini menyediakan platform pertukaran berkualitas tinggi untuk pecinta seni muda dari berbagai negara.
Presiden SACM, Hu Muqing mengungkapkan, pameran tur untuk pameran Seni Kreatif Anak Internasional di Bali ini, membangun platform untuk pertukaran seni antara Tiongkok dan Indonesia. “Kami berharap dapat mengambil kesempatan ini untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang budaya dan pariwisata,” bebernya.
Usai pembukaan pameran, dilanjutkan dengan upacara penghargaan kepada perwakilan anak-anak pemenang. Penyerahan penghargaan ini dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam, didampingi Philippe Augier, Hu Muqing dan Dr. Timbul Raharjo.
Selain itu juga diserahkan sebuah penghargaan bernama 'Utusan Pertukaran Budaya Kecil' yang bertujuan untuk mendorong anak-anak yang melakukan upaya komunikasi budaya internasional. Yang mana penghargaan ini diserahkan Direktur Pemasaran Pariwisata Kawasan Asia Pasifik, Raden Wisnu Sidhutrisno, Deputi Direktur Pemasaran Pariwisata Kawasan Asia Pasifik, Adila, Kurator Eksekutif SACM, Li Shuiqing, Konservator Museum Pasifika Bali Susanne Erhards, dan Wakil Ketua Komite Akademik ISI Yogyakarta Dr Yulriawan Dafri. Pada kesempatan tersebut, dua koleksi karya seniman China, disumbangkan ke Museum Pasifika Bali. Wakil Direktur Museum Seni Liu Haisu Jin Wenyi adalah perwakilan seniman yang menerima sertifikat donasi. 7 isu
1
Komentar