Volume Sampah di Jembrana Meningkat Dua Kali Lipat
NEGARA, NusaBali - Volume sampah di Kabupaten Jembrana mengalami peningkatan setelah Hari Raya Galungan pada Rabu (2/8) lalu. Bahkan sehari pasca Umanis Galungan, Jumat (4/8), terjadi peningkatan sampah hampir dua kali lipat dibanding hari biasanya.
Sesuai data Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana, ada sebanyak 47 ton sampah yang diangkut ke TPA Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Jumat kemarin. Jumlah tersebut naik sebesar 57-88 persen dari hari biasa yang mencapai sekitar 25-30 ton per hari. "Naiknya hampir dua kali lipat. Sampah yang masuk ke TPA itu baru pengangkutan dari armada truk," ujar Kepala Dinas LH Jembrana Dewa Gede Ary Candra Wisnawa.
Selain pengangkutan sampah dengan armada truk, Ary Candra mengaku, saat ini Jembrana melakukan pengangkutan sampah dengan armada motor bak roda tiga. Pengangkutan sampah dengan armada motor bak roda tiga itu, khusus melayani pengangkutan sampah dari rumah-rumah warga ke 10 Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) yang tersebar di Jembrana.
Sesuai laporan pengangkutan sampah yang masuk ke 10 TPS3R, Jumat kemarin, tercatat mencapai sebanyak 55 ton. Jumlah itu pun naik sebesar 57-83 persen dari hari biasa yang mencapai sekitar 30-35 ton per hari. "TPS3R yang ada saat ini, sudah melayani sekitar 10.600 rumah tangga. Dengan pengaktifan TPS3R itu, sudah cukup mengurangi beban sampah langsung ke TPA. Jadi ada pengolahan di TPS3R, dan sisanya baru dibawa ke TPA," ujar Ary Candra.
Menurut Ary Candra, sehari pasca Umanis Galungan atau H+2 Galungan, biasanya menjadi masa puncak peningkatan sampah pasca Galungan. Di mana khusus saat Umanis Galungan ataupun sehari pasca Galungan, volumenya lebih sedikit. "Kalau pas Manis (Umanis) Galungan kemarin, sampah yang masuk ke TPA sebanyak 30 ton. Angka tepatnya 30.210 kilogram (30,21 ton)," ucap Ary Candra.
Terkait jenis sampah pasca Galungan, sebagai besar adalah sampah non organik. Di samping itu, khusus setelah Umanis Galungan, juga biasa terjadi peningkatkan volume sampah anorganik. Meski saat ini Jembrana telah memiliki 10 TPS3R, Ary Candra berharap peran serta masyarakat untuk membudayakan pemilahan sampah di masing-masing rumah tangga. Termasuk sampah organik yang mendominasi setelah Galungan, bisa diolah menjadi pupuk.
"Sebenarnya kalau semua sadar untuk memilah sampah, timbulan sampah yang harus dibawa ke TPA sebenarnya tidak begitu banyak. Jadi ini terus kita sosialisasikan, termasuk mendorong kepesertaan masyarakat dalam program Jembrana Kedas (Keren Tidak Ada Sampah)," ucap Ary Candra. 7ode
Komentar