Tanah Retak, Warga Diminta Mengungsi
Pasca Longsor di Ngis Kaler Telan 3 Korban
Kami selaku Perbekel Tribuana telah mengingatkan warga agar berhati-hati dan sebaiknya mengungsi. (Perbekel Tribuana I Nyoman Kerti).
AMLAPURA, NusaBali
Pasca terjadi tanah longsor yang menelan tiga korban jiwa di Banjar Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (7/7), tanah sekitarnya retak hingga 8 cm dan panjang 7 meter. Perbekel Tribuana I Nyoman Kerti telah mengimbau warga 12 KK agar mengungsi karena kondisinya membahayakan.
Sebab, jika turun hujan khawatir terjadi longsor. "Kami telah lapor ke BPBD Karangasem telah pula mengimbau warga agar waspada, sebaiknya mengungsi, karena struktur tanah membahayakan, dalam kondisi miring dan retak," jelas Perbekel Nyoman Kerti, kepada NusaBali di ruang kerjanya, Jumat (4/8).
Nyoman Kerti menambahkan, di sekitar lokasi bencana ada lima rumah warga dengan penghuni 12 KK. "Terpenting kami selaku Perbekel Tribuana telah mengingatkan warga agar berhati-hati dan sebaiknya mengungsi, terutama saat hujan turun. Sebab, tanah telah retak jika turun hujan tanah retak kemasukan air, memicu longsor," tambahnya.
Sebelumnya, kata dia, terjadi tanah longsor menimbun rumah warga yang mengakibatkan tiga penghuninya meninggal. Mereka, yakni sepasang kakek dan nenek I Wayan Tunas,78, Ni Nyoman Ririg,75, bersama cucunya I Komang Aditya, 15. Ketiganya penghuni rumah itu meninggal.
Pasca terjadi tanah longsor yang menelan tiga korban jiwa di Banjar Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (7/7), tanah sekitarnya retak hingga 8 cm dan panjang 7 meter. Perbekel Tribuana I Nyoman Kerti telah mengimbau warga 12 KK agar mengungsi karena kondisinya membahayakan.
Sebab, jika turun hujan khawatir terjadi longsor. "Kami telah lapor ke BPBD Karangasem telah pula mengimbau warga agar waspada, sebaiknya mengungsi, karena struktur tanah membahayakan, dalam kondisi miring dan retak," jelas Perbekel Nyoman Kerti, kepada NusaBali di ruang kerjanya, Jumat (4/8).
Nyoman Kerti menambahkan, di sekitar lokasi bencana ada lima rumah warga dengan penghuni 12 KK. "Terpenting kami selaku Perbekel Tribuana telah mengingatkan warga agar berhati-hati dan sebaiknya mengungsi, terutama saat hujan turun. Sebab, tanah telah retak jika turun hujan tanah retak kemasukan air, memicu longsor," tambahnya.
Sebelumnya, kata dia, terjadi tanah longsor menimbun rumah warga yang mengakibatkan tiga penghuninya meninggal. Mereka, yakni sepasang kakek dan nenek I Wayan Tunas,78, Ni Nyoman Ririg,75, bersama cucunya I Komang Aditya, 15. Ketiganya penghuni rumah itu meninggal.
Paling terakhir meninggal sang nenek Ni Nyoman Ririg. Ni Nyoman Ririg, sempat nyawanya terselamatkan setelah menjalani perawatan di RSUD Karangasem, lalu meninggal karena mengalami luka berat bagian kaki kiri patah.
I Komang Aditya, yang masih berstatus siswa kelas IX/A SMPN 6 Abang, meninggal bersama kakek dan neneknya, selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya karena sekolah di SMPN 6 Abang, sedangkan kedua orangtuanya bekerja di Denpasar.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa telah mengimbau penggarap lahan milik Provinsi Bali, bergotong royong menimbun tanah yang retak. Sebab, di lokasi bencana tanah longsor dan sekitarnya adalah tanah milik Provinsi Bali. "Saya telah imbau penggarap agar bergotongroyong menutup retakan tanah sepanjang tujuh meter. Tujuannya, jika turun hujan retakan tanah tidak kemasukan air sehingga terhindar dari bencana longsor," jelasnya.
Ida Bagus Ketut Arimbawa juga secepatnya berkoordinasi dengan Perbekel Tribuana I Nyoman Kerti. Tujuannya agar perbekel mencarikan tanah di lokasi datar. Dengan kedataran itu bisa membangun rumah pengganti rumah yang tertimbun longsor.
Mengenai tiga korban bencana tanah longsor, kata Ida Bagus Ketut Arimbawa, telah dimohonkan ke Provinsi Bali agar dapat bantuan santunan.7k16
I Komang Aditya, yang masih berstatus siswa kelas IX/A SMPN 6 Abang, meninggal bersama kakek dan neneknya, selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya karena sekolah di SMPN 6 Abang, sedangkan kedua orangtuanya bekerja di Denpasar.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa telah mengimbau penggarap lahan milik Provinsi Bali, bergotong royong menimbun tanah yang retak. Sebab, di lokasi bencana tanah longsor dan sekitarnya adalah tanah milik Provinsi Bali. "Saya telah imbau penggarap agar bergotongroyong menutup retakan tanah sepanjang tujuh meter. Tujuannya, jika turun hujan retakan tanah tidak kemasukan air sehingga terhindar dari bencana longsor," jelasnya.
Ida Bagus Ketut Arimbawa juga secepatnya berkoordinasi dengan Perbekel Tribuana I Nyoman Kerti. Tujuannya agar perbekel mencarikan tanah di lokasi datar. Dengan kedataran itu bisa membangun rumah pengganti rumah yang tertimbun longsor.
Mengenai tiga korban bencana tanah longsor, kata Ida Bagus Ketut Arimbawa, telah dimohonkan ke Provinsi Bali agar dapat bantuan santunan.7k16
1
Komentar