Penderita Epilepsi Tewas di Sungai
Made Junantara alias Dek Jun, 38, ditemukan tewas tenggelam di Sungai Ijogading, Banjar Adat Ijogading, Lingkungan Tengah, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu (28/6) pagi.
NEGARA, NusaBali
Korban diduga tenggelam saat mandi di sungai dekat rumahnya akibat penyakit epilepsinya kambuh, Selasa (27/6) sore.Sebelum ditemukan tewas, pihak keluarga mengatakan korban meninggalkan rumah, Selasa (27/6) sekitar pukul 16.00 Wita. Namun hingga pukul 18.00 Wita, korban belum pulang. Biasanya sebelum Puja Tri Shandya berkumandang, ia sudah di rumah.
Pihak keluarga pun melakukan pencarian. Dibantu warga setempat, pihak keluarga mencari korban ke Sungai Ijogading, karena korban selalu mandi di sungai itu. Penyisiran sampai malam, warga hanya menemukan pakaian korban.
Pihak keluarga meyakini korban masih di sungai sehingga melanjutkan pencarian hingga tengah malam. Namun usaha pencarian itu sia-sia. Rabu (28/6) pagi, keluarga melaporkan kehilangan korban ke SAR Jembrana. Pencarian dilanjutkan melibatkan warga dan Tim SAR Jembrana. Sekitar pukul 07.00 Wita, korban ditemukan tenggelam dan sudah tak bernyawa di Sungai Ijogading. Korban ditemukan oleh Ketut Suera, 51, yang turun ke sungai dengan ketinggian air setinggi orang dewasa. Saksi tak sengaja menginjak tubuh korban.
Selanjutnya Tim SAR Jembrana turun mengevakuasi jenazah korban dan dibawa ke rumah duka. Tak berselang lama, anggota Polres Jembrana datang ke rumah duka bersama petugas medis dari Puskesmas Negara I untuk melakukan identifikasi. Tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, diduga korban murni meninggal karena tenggelam di sungai.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai menerangkan, pada tubuh korban hanya ada luka lecet di kelopak mata kiri diduga terbentur batu. “Korban tewas karena tenggelam. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian ini,” terangnya. Sesuai keterangan pihak keluarga, hampir setiap sore korban mandi ke Sungai Ijogading yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah korban. Meski korban bisa berenang, pihak keluarga meyakini Dek Jun tenggelam karena epilepsi kumat. *ode
Pihak keluarga pun melakukan pencarian. Dibantu warga setempat, pihak keluarga mencari korban ke Sungai Ijogading, karena korban selalu mandi di sungai itu. Penyisiran sampai malam, warga hanya menemukan pakaian korban.
Pihak keluarga meyakini korban masih di sungai sehingga melanjutkan pencarian hingga tengah malam. Namun usaha pencarian itu sia-sia. Rabu (28/6) pagi, keluarga melaporkan kehilangan korban ke SAR Jembrana. Pencarian dilanjutkan melibatkan warga dan Tim SAR Jembrana. Sekitar pukul 07.00 Wita, korban ditemukan tenggelam dan sudah tak bernyawa di Sungai Ijogading. Korban ditemukan oleh Ketut Suera, 51, yang turun ke sungai dengan ketinggian air setinggi orang dewasa. Saksi tak sengaja menginjak tubuh korban.
Selanjutnya Tim SAR Jembrana turun mengevakuasi jenazah korban dan dibawa ke rumah duka. Tak berselang lama, anggota Polres Jembrana datang ke rumah duka bersama petugas medis dari Puskesmas Negara I untuk melakukan identifikasi. Tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, diduga korban murni meninggal karena tenggelam di sungai.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai menerangkan, pada tubuh korban hanya ada luka lecet di kelopak mata kiri diduga terbentur batu. “Korban tewas karena tenggelam. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian ini,” terangnya. Sesuai keterangan pihak keluarga, hampir setiap sore korban mandi ke Sungai Ijogading yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah korban. Meski korban bisa berenang, pihak keluarga meyakini Dek Jun tenggelam karena epilepsi kumat. *ode
1
Komentar