Coki Diharapkan Cetak Hattrick PON
Keputusan ini juga berkat perjuangan FORKI Bali pada saat Kongres PB FORKI, sehingga Coki dipastikan sudah bisa main dan tanpa terganjal faktor umur lagi.
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Bali berharap karateka nomor kumite kelas -55 kg putri Tjokorda Istri Agung Sanistyarani atau yang akrab disapa Coki mampu mencetak hattrick dalam PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Harapan itu muncul setelah atlet asal Klungkung itu terlepas dari ganjalan batasan usia atlet yang berlaga dalam Kualifikasi PON pada 25-27 Agustus di Kalimantan Selatan dan PON 2024.
Menurut Ketua Umum Pengprov FORKI Bali Sensei Armand Setiawan Wulianadi, berdasarkan hasil kongres batasan usia atlet resmi dibuka, sehingga Coki yang awalnya terganjal batasan usia kembali dapat membela Bali. Kesempatan tersebut diharapkan mengantarkan Coki mencetak hattrick medali emas dalam PON nanti.
"Keputusan ini juga berkat perjuangan FORKI Bali pada saat Kongres PB FORKI, sehingga Coki dipastikan sudah bisa main dan tanpa terganjal faktor umur lagi," tegas Armand Setiawan, dalam acara Sosialisasi Hasil Kongres PB FORKI dan Perkembangan Pelatda Karate Bali di Gedung Shanti Graha Denpasar, Minggu (6/8).
Meski Coki bisa tampil, kata Arman Setiawan, pihaknya tetap sesuai keinginan awal untuk mempertahankan dua medali emas PON Papua XX/2021. Menurutnya, saat kualifikasi, target utamanya meloloskan atlet di seluruh kelas.
Sementara itu Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan mengapresiasi proses pembinaan yang telah dilakukan Pengprov FORKI Bali. Diakui olahraga karate di bawah komando Sensei Armand berkembang cukup baik, dan diharapkan dalam PON 2024, karate mampu menyumbang lebih dari dua emas.
“Terkait bisa tampilnya Coki, hal itu kabar gembira yang sangat bagus,”kata Oka Darmawan.
Sementara itu, pihak Technical Delegate (TD) Cabor Karate, Ardy Ganggas mengakui cabang olahraga karate sempat ada wacana batasan usia atlet yang boleh tampil dalam babak kualifikasi pada 25-27 Agustus 2023 di GOR Rusdiawan Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Keputusan membatasi usia atlet di ajang babak kualifikasi untuk kategori kumite maksimal 28 tahun, dan kategori kata usia maksimal 32 tahun.
Menurutnya, batasan usia atlet itu telah diputuskan pada Kongres delapan tahun lalu. Dalam perkembangannya aturan tersebut bertentangan dengan organisasi karate di atasnya yakni World Karate Federation (WKF).
Sebab, kata Ardy Ganggas, WKF tidak pernah membatasi usia atlet yang tampil di ajang dunia. Begitu juga ketika atlet tampil di ajang SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade tanpa dibatasi umur. dek
Pengprov Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Bali berharap karateka nomor kumite kelas -55 kg putri Tjokorda Istri Agung Sanistyarani atau yang akrab disapa Coki mampu mencetak hattrick dalam PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Harapan itu muncul setelah atlet asal Klungkung itu terlepas dari ganjalan batasan usia atlet yang berlaga dalam Kualifikasi PON pada 25-27 Agustus di Kalimantan Selatan dan PON 2024.
Menurut Ketua Umum Pengprov FORKI Bali Sensei Armand Setiawan Wulianadi, berdasarkan hasil kongres batasan usia atlet resmi dibuka, sehingga Coki yang awalnya terganjal batasan usia kembali dapat membela Bali. Kesempatan tersebut diharapkan mengantarkan Coki mencetak hattrick medali emas dalam PON nanti.
"Keputusan ini juga berkat perjuangan FORKI Bali pada saat Kongres PB FORKI, sehingga Coki dipastikan sudah bisa main dan tanpa terganjal faktor umur lagi," tegas Armand Setiawan, dalam acara Sosialisasi Hasil Kongres PB FORKI dan Perkembangan Pelatda Karate Bali di Gedung Shanti Graha Denpasar, Minggu (6/8).
Meski Coki bisa tampil, kata Arman Setiawan, pihaknya tetap sesuai keinginan awal untuk mempertahankan dua medali emas PON Papua XX/2021. Menurutnya, saat kualifikasi, target utamanya meloloskan atlet di seluruh kelas.
Sementara itu Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan mengapresiasi proses pembinaan yang telah dilakukan Pengprov FORKI Bali. Diakui olahraga karate di bawah komando Sensei Armand berkembang cukup baik, dan diharapkan dalam PON 2024, karate mampu menyumbang lebih dari dua emas.
“Terkait bisa tampilnya Coki, hal itu kabar gembira yang sangat bagus,”kata Oka Darmawan.
Sementara itu, pihak Technical Delegate (TD) Cabor Karate, Ardy Ganggas mengakui cabang olahraga karate sempat ada wacana batasan usia atlet yang boleh tampil dalam babak kualifikasi pada 25-27 Agustus 2023 di GOR Rusdiawan Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Keputusan membatasi usia atlet di ajang babak kualifikasi untuk kategori kumite maksimal 28 tahun, dan kategori kata usia maksimal 32 tahun.
Menurutnya, batasan usia atlet itu telah diputuskan pada Kongres delapan tahun lalu. Dalam perkembangannya aturan tersebut bertentangan dengan organisasi karate di atasnya yakni World Karate Federation (WKF).
Sebab, kata Ardy Ganggas, WKF tidak pernah membatasi usia atlet yang tampil di ajang dunia. Begitu juga ketika atlet tampil di ajang SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade tanpa dibatasi umur. dek
1
Komentar