Sampah Plastik Kian Meningkat
Jumlah sampah di Kabupaten Klungkung terus meningkat, terutama saat musim hujan bisa naik 10 persen.
SEMARAPURA, NusaBali
Sebagian besar merupakan sampah plastik dari sampah rumah tangga, swalayan, toko modern dan lainnya.
“Volume sampah meningkat sekitar 10 persen dari biasanya hanya 210 kubik,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana, Rabu (28/6). Kata dia, peningkatan sampah plastik ini karena masih banyak warga menggunakan plastik, terlebih swalayan masih menyediakan tas plastik.
Untuk menekan penggunaan sampah plastik tersebut pihaknya akan melaunching program tas biogreen. Tak ini berbahan jagung dengan menggandeng pihak ketiga. Upaya ini akan disosialisasikan kepada masyarakat, terutama kepada kalangan pelajar. “Akan kami sosialisasikan saat acara car free day,” katanya.
Kata dia, kalau sampah plastik tidak mendapat penanganan yang tepat akan menjadi tempat berkembangnya bibit penyakit. Bagitu pula jika dibakar bisa menimbulkan polusi yang tidak baik untuk kesehatan. “Kami juga sosialiasikan bahaya sampah plastik ini hingga ke desa-desa,” katanya.
Dengan langkah itu, lanjut Kirana, masyarakat akan lebih waspada terhadap penggunaan sampah plastik serta memacu masyarakat untuk membuat tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di setiap desa. Karena saat ini Pemkab Klungkung terkendala tempat pembuangan akhir (TPA). Karena TPA Sente, satu satunya lokasi pengolahan sampah dan tempat penampungan sampah plastik akan ditutup akhir tahun ini.
Di satu sisi, jelas Kirana, rencana Pemkab Klungkung memanfaatkan TPA Regional di Bangli belum ada izin dari pihak Pemprov Bali selaku pemilik TPA Regional. Sekitar dua minggu lalu, Bupati Suwirta sudah bersurat ke Bupati Bangli Made Gianyar untuk memabahas persoalan ini. *wa
Sebagian besar merupakan sampah plastik dari sampah rumah tangga, swalayan, toko modern dan lainnya.
“Volume sampah meningkat sekitar 10 persen dari biasanya hanya 210 kubik,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana, Rabu (28/6). Kata dia, peningkatan sampah plastik ini karena masih banyak warga menggunakan plastik, terlebih swalayan masih menyediakan tas plastik.
Untuk menekan penggunaan sampah plastik tersebut pihaknya akan melaunching program tas biogreen. Tak ini berbahan jagung dengan menggandeng pihak ketiga. Upaya ini akan disosialisasikan kepada masyarakat, terutama kepada kalangan pelajar. “Akan kami sosialisasikan saat acara car free day,” katanya.
Kata dia, kalau sampah plastik tidak mendapat penanganan yang tepat akan menjadi tempat berkembangnya bibit penyakit. Bagitu pula jika dibakar bisa menimbulkan polusi yang tidak baik untuk kesehatan. “Kami juga sosialiasikan bahaya sampah plastik ini hingga ke desa-desa,” katanya.
Dengan langkah itu, lanjut Kirana, masyarakat akan lebih waspada terhadap penggunaan sampah plastik serta memacu masyarakat untuk membuat tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di setiap desa. Karena saat ini Pemkab Klungkung terkendala tempat pembuangan akhir (TPA). Karena TPA Sente, satu satunya lokasi pengolahan sampah dan tempat penampungan sampah plastik akan ditutup akhir tahun ini.
Di satu sisi, jelas Kirana, rencana Pemkab Klungkung memanfaatkan TPA Regional di Bangli belum ada izin dari pihak Pemprov Bali selaku pemilik TPA Regional. Sekitar dua minggu lalu, Bupati Suwirta sudah bersurat ke Bupati Bangli Made Gianyar untuk memabahas persoalan ini. *wa
1
Komentar