Peneliti SMAN 1 Denpasar Raih Tiga Medali di Ajang Internasional
World Science, Environment and Engineering Competition
SMAN 1 Denpasar
Penelitian
Lomba Internasional
DENPASAR, NusaBali - Siswa-siswi SMAN 1 Denpasar kembali menuai prestasi di kancah internasional. Kali ini tiga tim peneliti mempersembahkan tiga medali setelah mengikuti ajang World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC) 2023.
Dalam lomba internasional yang berlangsung di Universitas Pancasila, Jakarta, 1-5 Agustus 2023 ini, tim SMAN 1 Denpasar membawa pulang dua medali emas dan satu medali perak.
Tim peneliti beranggotakan Anak Agung Ngurah Bagus Natarajendra, Ni Putu Stefie Maylani Kurnia Karyana, Made Alvin Pradnansista Maheswara, Ida Ayu Diah Komalamanik Manuaba, dan Ida Bagus Gede Praditya. Mereka meraih medali emas pada kategori Lingkungan setelah mempresentasikan penelitian mereka berjudul Smoke Block : A Paving Block from Wastes That Can Absorb Water.
Penelitian mereka cukup signifikan karena memanfaatkan limbah puntung rokok untuk dijadikan cetakan paving. Paving yang dibuat memiliki daya serap air tinggi karena komposisi sebagian besar paving, yaitu kerikil yang dikombinasikan dengan puntung rokok. Karena cukup aplikatif penelitian ini akhirnya juga membawa penghargaan special award. "Yang paling besar penilaiannya adalah tingkat urgensi produk yang dibuat dan kecocokan dengan tema. Smoke Block ini lagi beberapa bulan kita akan memasuki musim penghujan," ungkap guru pembina I Gede Angga Praditya SPd kepada NusaBali, Senin (7/8).
Tim peneliti kedua yang juga meraih medali emas pada ajang yang diikuti peserta dari 22 negara terdiri dari, I Gusti Ngurah Bagus Purwaka Tisna, AA Istri Anindia Dharmasya, AA Sagung Bidari Putri Maharani, Nengah Arjun Cahya Dewantara, dan Nyoman Hugo Pancajana Gunaksara. Mereka mengaplikasikan ilmunya untuk membuat es krim rendah kalori berbahan natural yang mampu menekan risiko penyakit diabetes dan jantung. Penelitian mereka bertajuk GICE: Innovation of Natural Low Calorie Ice Cream Based on Ginger Powder Mixed with Inulin to Decrease The Risk of Diabetes and Heart Disease mampu mengesankan dewan juri sehingga meraih penghargaan tertinggi.
"Di jahe itu ada senyawa inulin yang rendah lemak, rendah kalori, sehingga cocok untuk penderita diabetes," ungkap Angga yang ikut membantu mengembangkan ide penelitian anak asuhnya. Sementara itu tim ketiga terdiri dari Anak Agung Istri Yuri Pratista Savitri, Gde Chaitanya Jyoti, Ni Komang Galuh Supraptimuni, Putu Devi Savitri, dan Anak Agung Ayu Mas Bulan Astuti Pramesuari, mempresentasikan penelitian menarik berjudul GOGUMY: Effectiveness of Gotu Kola Leaf (Centella asiatica) and Guava (Psidium guajava L.) Extracts in Improving Meat Quality by Myoglobin Binding Method. Gogumy adalah pengawet alami untuk mengawetkan daging sehingga bisa meningkatkan masa simpan daging dan kualitas daging.
Angga mengungkapkan minat penelitian siswa selain diasah di kelas juga diperdalam melalui ekstrakurikuler karya ilmiah siswa (KIS). Dengan terlatih melakukan penelitian siswa diajak peka dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat dan kreatif menawarkan solusi. "Seleksi perguruan tinggi saat ini tidak lagi mengandalkan nilai. Karena nanti di universitas lebih banyak membuat karya ilmiah," ujar guru Biologi ini.
Angga berharap anak didiknya tidak cepat berpuas diri dan menambah pengalaman lagi dengan mengikuti lomba-lomba sejenis di tingkat yang lebih tinggi. Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 1 Denpasar Made Rida menyampaikan apresiasi atas capaian para siswanya. Pencapaian ini menurutnya tidak terlepas dukungan sekolah maupun orangtua siswa. "Semoga ke depannya memotivasi siswa yang lain untuk ikut berprestasi," ucapnya. 7 cr78
Tim peneliti beranggotakan Anak Agung Ngurah Bagus Natarajendra, Ni Putu Stefie Maylani Kurnia Karyana, Made Alvin Pradnansista Maheswara, Ida Ayu Diah Komalamanik Manuaba, dan Ida Bagus Gede Praditya. Mereka meraih medali emas pada kategori Lingkungan setelah mempresentasikan penelitian mereka berjudul Smoke Block : A Paving Block from Wastes That Can Absorb Water.
Penelitian mereka cukup signifikan karena memanfaatkan limbah puntung rokok untuk dijadikan cetakan paving. Paving yang dibuat memiliki daya serap air tinggi karena komposisi sebagian besar paving, yaitu kerikil yang dikombinasikan dengan puntung rokok. Karena cukup aplikatif penelitian ini akhirnya juga membawa penghargaan special award. "Yang paling besar penilaiannya adalah tingkat urgensi produk yang dibuat dan kecocokan dengan tema. Smoke Block ini lagi beberapa bulan kita akan memasuki musim penghujan," ungkap guru pembina I Gede Angga Praditya SPd kepada NusaBali, Senin (7/8).
Tim peneliti kedua yang juga meraih medali emas pada ajang yang diikuti peserta dari 22 negara terdiri dari, I Gusti Ngurah Bagus Purwaka Tisna, AA Istri Anindia Dharmasya, AA Sagung Bidari Putri Maharani, Nengah Arjun Cahya Dewantara, dan Nyoman Hugo Pancajana Gunaksara. Mereka mengaplikasikan ilmunya untuk membuat es krim rendah kalori berbahan natural yang mampu menekan risiko penyakit diabetes dan jantung. Penelitian mereka bertajuk GICE: Innovation of Natural Low Calorie Ice Cream Based on Ginger Powder Mixed with Inulin to Decrease The Risk of Diabetes and Heart Disease mampu mengesankan dewan juri sehingga meraih penghargaan tertinggi.
"Di jahe itu ada senyawa inulin yang rendah lemak, rendah kalori, sehingga cocok untuk penderita diabetes," ungkap Angga yang ikut membantu mengembangkan ide penelitian anak asuhnya. Sementara itu tim ketiga terdiri dari Anak Agung Istri Yuri Pratista Savitri, Gde Chaitanya Jyoti, Ni Komang Galuh Supraptimuni, Putu Devi Savitri, dan Anak Agung Ayu Mas Bulan Astuti Pramesuari, mempresentasikan penelitian menarik berjudul GOGUMY: Effectiveness of Gotu Kola Leaf (Centella asiatica) and Guava (Psidium guajava L.) Extracts in Improving Meat Quality by Myoglobin Binding Method. Gogumy adalah pengawet alami untuk mengawetkan daging sehingga bisa meningkatkan masa simpan daging dan kualitas daging.
Angga mengungkapkan minat penelitian siswa selain diasah di kelas juga diperdalam melalui ekstrakurikuler karya ilmiah siswa (KIS). Dengan terlatih melakukan penelitian siswa diajak peka dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat dan kreatif menawarkan solusi. "Seleksi perguruan tinggi saat ini tidak lagi mengandalkan nilai. Karena nanti di universitas lebih banyak membuat karya ilmiah," ujar guru Biologi ini.
Angga berharap anak didiknya tidak cepat berpuas diri dan menambah pengalaman lagi dengan mengikuti lomba-lomba sejenis di tingkat yang lebih tinggi. Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 1 Denpasar Made Rida menyampaikan apresiasi atas capaian para siswanya. Pencapaian ini menurutnya tidak terlepas dukungan sekolah maupun orangtua siswa. "Semoga ke depannya memotivasi siswa yang lain untuk ikut berprestasi," ucapnya. 7 cr78
1
Komentar