Waspada Gelombang 4 Meter di Jalur Penyeberangan Bali
DENPASAR, NusaBali - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga empat meter.
Potensi gelombang tinggi diprediksi terjadi di jalur penyeberangan Bali hingga Kamis (10/8).
“Peningkatan kecepatan angin mendukung peningkatan tinggi gelombang laut,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Senin (7/8) seperti dilansir Antara.
Berdasarkan pengamatan, angin diperkirakan bergerak dengan kecepatan hingga 42 kilometer per jam atau 22 knot dari arah timur-tenggara. Angin tersebut bergerak dari daratan Australia menuju wilayah Indonesia atau angin timuran seiring perkiraan puncak musim kemarau di Bali pada Juli-Agustus 2023.
Adapun jalur penyeberangan yang diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut hingga empat meter yakni Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan dan Selat Badung. Selain itu, di perairan selatan Bali yang merupakan jalur wisata dan jalur nelayan melaut juga diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut mencapai hingga empat meter.
Dikatakan, kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni perahu nelayan, yakni apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, sedangkan kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
“Masyarakat, nelayan dan pelaku wisata bahari waspadai potensi kecepatan angin dan gelombang tinggi,” imbau Cahyo. 7 ant
“Peningkatan kecepatan angin mendukung peningkatan tinggi gelombang laut,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Senin (7/8) seperti dilansir Antara.
Berdasarkan pengamatan, angin diperkirakan bergerak dengan kecepatan hingga 42 kilometer per jam atau 22 knot dari arah timur-tenggara. Angin tersebut bergerak dari daratan Australia menuju wilayah Indonesia atau angin timuran seiring perkiraan puncak musim kemarau di Bali pada Juli-Agustus 2023.
Adapun jalur penyeberangan yang diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut hingga empat meter yakni Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan dan Selat Badung. Selain itu, di perairan selatan Bali yang merupakan jalur wisata dan jalur nelayan melaut juga diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut mencapai hingga empat meter.
Dikatakan, kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni perahu nelayan, yakni apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, sedangkan kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
“Masyarakat, nelayan dan pelaku wisata bahari waspadai potensi kecepatan angin dan gelombang tinggi,” imbau Cahyo. 7 ant
Komentar