Beh, 4.000 Warga Buta Aksara
“Saya tidak tahu bagaimana cara pihak BPS mendapatkan angka itu,”ujar Mudarta.
SEMARAPURA, NusaBali
Hingga tahun 2015, Klungkung memiliki sekitar 4.000 warga buta aksara. Data versi Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Klungkung ini menyebar di empat kecamatan yakni Klungkung, Banjarangkan, Dawan, dan Nusa Penida.
Namun, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dadisdikpora) Klungkung I Nyoman Mudarta, mengaku tak yakin dengan kebenaran data itu. Kata dia, sesuai prediksinya angka 4.000 warga buta aksara itu berlebihan. ‘’Saya tidak tahu bagaimana cara Badan Pusat Statistik mendapatkan angka itu (4.000, Red),’’ ujarnya.
Pejabat asal Desa Tegak, Klungkung ini mengaku, Disdikpora Klungkung kini sedang mendata warga buta aksara. Namun petugas yang baru menyetor data dari Kecamatan Dawan dan Klungkung dengan sekitar 2.500 warga buta aksara. Untuk warga buta aksara di Kecamatan Banjarangkan dan Klungkung masih dalam pendataan.
Kata Mudarta, warga buta huruf itu berusia diatas 24 tahun. Penyebabnya, antara lain, putus sekolah, kondisi geografis atau sekolah jauh dari rumah dan terbelit masalah ekonomi. ‘’Angka warga buta huruf bisa berkurang, biasanya bukan karena program pengentasannya sukses. Tapi, karena warga buta hurufnya meninggal,’’ jelas mantan guru SMAN 1 Banjarangkan ini.
Sementara itu, dari sekitar 4.000 warga buta aksara itu, pada tahun 2015 baru 1.000 warga mendapatkan program memberantasan buta aksara dengan anggaran Pusat.
Dari 1.000 warga tersebut, 900 orang di Kecamatan Nusa Penida dan 100 orang di Kecamatan Dawan.
Kabid Pendidikan Non Formal Disdikpora Klungkung I Wayan Watra menjelaskan, guna penuntasan buta aksara tersebut, Pemkab Klungkung berupaya melaksanakan program keaksaraan fungsional dasar. Wujudnya dalam bentuk ujian akhir keaksaraan fungsional. Keaksaraan fungsional dasar bertujuan memberantas buta atau tidak melek huruf. “Dalam program itu, peserta diajarkan mengenal huruf dan angka,” jelasnya.
Jika sudah tahu dan mengenal huruf dengan fasih, kata dia, peserta mendapat surat keterangan bebas buta aksara alias melek huruf. Mudarta menambahkan, kegiatan ini tergantung pengangaran. Ia berharap Klungkung terus dapat bantuan anggaran untuk pemberantasan atau menghapus buta aksara.
Pelaksanaan ujian akhir keaksaraan fungsional Kecamatan Dawan dilaksanakan di SDN 3 Paksebali, Senin (28/12). 100 peserta sebagian besar orang tua baik laki-laki dan perempuan. “Nggih, sekarang tiyang sudah bisa membaca,” ucap Anak Agung Oka, salah seorang peserta.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memantau pelaksanaan ujian akhir keaksaraan fungsional itu. “Pemerintah berkomitmen jangan sampai ada warga yang tidak bisa baca dan menghitung,” ujar Suwirta saat menemui peserta. 7 k17
Komentar