KONI Badung Panggil Cabor Tidak Naik Kelas
MANGUPURA, NusaBali - KONI Badung melakukan konsolidasi terhadap cabang olahraga (cabor) yang dianggap tidak 'naik kelas' alias kurang prestasi. Lima cabor yang dipanggil di KONI Badung pada Selasa (8/8) yakni cabor woodball, wushu, tenis meja, renang dan panahan.
"Ini baru tahap pertama, sebab ada cabor yang juga kurang greget dalam membina atletnya, sehingga perolehan medali turun dalam Pekan Olahraga Provinsi tahun lalu," terang Wakil Ketua I KONI Badung Wayan Tirta didampingi Wakil Sekretaris AA Gde Putra Ariawan.
Wayan Tirta mengatakan, berbagai kendala disampaikan pimpinan cabor tersebut seperti perselisihan antara pelatih, sistem seleksi yang tidak baik, dan sulitnya peremajaan atlet. Disebutkan, ada juga terkait kendala pelatih yang tidak mampu menerapkan ilmu pengetahuan olahraga yang mutakhir.
Wayan Tirta menyimpulkan, tidak naik kelasnya sejumlah cabor itu di Badung karena mereka tidak memiliki tatanan yang jelas dalam membina atlet. Harus ada SOP (standar operasional prosedur) dalam pelatihan terhadap atlet.
"Sering menggunakan patokan seleksi terakhir untuk memilih atlet. Siapa yang juara itu langsung ditunjuk sebagai anggota kontingen. Mestinya pelatihan dan seleksi dilakukan jangka panjang, tidak atas dasar satu kali seleksi,” beber Wayan Tirta.
Wayan Tirta juga ikut banyak memberikan kiat-kiat dalam manajemen olahraga.
Ia mengatakan, cabor apa pun di Badung jika ada pelatihnya saling menyalahkan, semua merasa benar, maka atletnya akan diadu satu dengan yang lain. Atlet mana yang lebih baik dan siapa pelatihnya itulah yang akan diakui KONI. Selain itu pengawasan pengurus kepada pelatih juga perlu diperketat. Jangan sepenuhnya diserahkan kepada pelatih, sebab ada pelatih kurang disiplin menerapkan arahan pengurus.
Tirta yang diberikan beban untuk menangani cabor-cabor yang 'tidak naik kelas' dalam prestasi, akan terus dipantau. Sebab mereka juga dapat dana pembinaan sehingga dana itu tidak salah arah. Juga ada atlet sengaja dikalahkan dalam sebuah kejuaraan, namun pelatihnya diam, tidak mau memprotes.
Tirta menambahkan, banyak cabor di Badung ingin terlibat dalam ajang Sport Tourism. Kata dia, tetapi itu hanya dapat diikuti cabang olahraga yang memiliki prestasi tertentu. Misalnya juara umum dalam Porprov Bali atau mendapat emas terbanyak dalam ajang itu.7dek
Komentar