Disangka Daun Kering, Ternyata Lulut Emas
Lulut Emas muncul di bangunan balai delod atau balai suka duka milik I Gede Ariana Eka Putra, 22, di Banjar Telaga Tunjung Kaja, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Kamis (29/6).
TABANAN, NusaBali
Mulanya, Lulut Emas ini disangka daun kering, namun setelah dilihat dari dekat ternyata ribuan ulat kecil berwarna kuning keemasan. Anehnya, kemunculan Lulut Emas ini cukup lama sekitar 7,5 jam dari pukul 08.25 Wita hingga pukul 16.00 Wita.
Munculnya Lulut Emas dari celah pasangan batu padas pada bangunan balai delod ini pertama kali diketahui Gede Ariana, sekitar pukul 08.25 Wita. Munculnya semakin banyak dan memanjang. Kemunculan Lulut Emas yang cukup lama ini sempat direkam dan videonya dishare di jejaring sosial Facebook. “Awalnya muncul satu titik di sebelah barat balai delod. Akhirnya bertambah jadi dua titik, jumlahnya ribuan,” ungkap Gede Ariana.
Ia pun sempat haturkan canang berharap Lulut Emas itu cepat hilang. Namun hingga pukul 12.00 Wita, bukannya berkurang tapi Lulut Emas semakin banyak. Sekitar pukul 16.00 Wita, barulah ulat berukuran kecil dengan warna kuning keemasan itu terus berkurang dan masuk ke celah batu bawah dinding balai delod. Menurut Gede Ariana, kemunculan Lulut Emas di pekarangan rumahnya baru pertama kali terjadi. Menurut tutur mulut ke mulut, kemunculan Lulut Emas itu diyakini keletehan atau kekotoran sehingga pekarangan harus dicaru.
Atas kemunculan Lulut Emas itu, Gede Ariana bersama orangtuanya sudah pergi ke geria atau kediaman sulinggih untuk minta petunjuk. Hanya saja saat datang ke geria, sulinggih tidak ada di tempat. Ia pun berencana datang kembali ke geria untuk minta petunjuk. Gede Ariana mengaku tidak ada firasat buruk ataupun mimpi aneh sebelum kemunculan lulut emas di pekarangan rumahnya. Demikian pula orangtuanya tidak punya firasat buruk. Harapannya, kemunculan Lulut Emas di pekarangan rumahnya akan berdampak baik bagi keluarga. *d
Munculnya Lulut Emas dari celah pasangan batu padas pada bangunan balai delod ini pertama kali diketahui Gede Ariana, sekitar pukul 08.25 Wita. Munculnya semakin banyak dan memanjang. Kemunculan Lulut Emas yang cukup lama ini sempat direkam dan videonya dishare di jejaring sosial Facebook. “Awalnya muncul satu titik di sebelah barat balai delod. Akhirnya bertambah jadi dua titik, jumlahnya ribuan,” ungkap Gede Ariana.
Ia pun sempat haturkan canang berharap Lulut Emas itu cepat hilang. Namun hingga pukul 12.00 Wita, bukannya berkurang tapi Lulut Emas semakin banyak. Sekitar pukul 16.00 Wita, barulah ulat berukuran kecil dengan warna kuning keemasan itu terus berkurang dan masuk ke celah batu bawah dinding balai delod. Menurut Gede Ariana, kemunculan Lulut Emas di pekarangan rumahnya baru pertama kali terjadi. Menurut tutur mulut ke mulut, kemunculan Lulut Emas itu diyakini keletehan atau kekotoran sehingga pekarangan harus dicaru.
Atas kemunculan Lulut Emas itu, Gede Ariana bersama orangtuanya sudah pergi ke geria atau kediaman sulinggih untuk minta petunjuk. Hanya saja saat datang ke geria, sulinggih tidak ada di tempat. Ia pun berencana datang kembali ke geria untuk minta petunjuk. Gede Ariana mengaku tidak ada firasat buruk ataupun mimpi aneh sebelum kemunculan lulut emas di pekarangan rumahnya. Demikian pula orangtuanya tidak punya firasat buruk. Harapannya, kemunculan Lulut Emas di pekarangan rumahnya akan berdampak baik bagi keluarga. *d
1
Komentar