Guru PAUD Diajak Cegah Stunting
SINGARAJA, NusaBali - Ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Buleleng mengikuti bimbingan teknis tentang penanganan dan pencegahan tengkes (stunting), Kamis (10/8).
Bimbingan teknis ini berlangsung selama empat hari sejak Senin (7/8), di Hotel Aneka Lovina, Singaraja.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Pembinaan PAUD dan PNF, Made Sri Suparmi menyampaikan, Kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan dan Pencegahan Stunting Bagi Guru PAUD Kabupaten Buleleng dilakukan khusus untuk menambah pengetahuan dan pemahaman para guru tentang pentingnya penanganan dan pencegahan tengkes pada pendidikan anak usia dini.
Sri Suparmi menyebutkan, peserta dalam kegiatan Bimtek secara keseluruhan ada 120 orang yang merupakan perwakilan dari Desa/Kelurahan se-Kabupaten Buleleng masing-masing 1 orang.
"Peserta diharapkan bisa menyebarkan informasi dan juga sebagai seorang agen perubahan terkait dengan penanganan dan pencegahan tengkes di Desa/Kelurahan Wilayah masing-masing," ujarnya, Kamis (10/8).
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata mengatakan, para tenaga pendidik dalam hal ini guru PAUD berhadapan langsung dengan anak-anak dan orang tua.
Sehingga hal ini mempermudah penyebarluasan informasi terkait bagaimana pencegahan dan penanganan tengkes itu. Dia pun berharap, dengan bimtek yang diikuti para guru PAUD dapat diterapkan dengan baik. "Karena ada kemungkinan para guru akan berhadapan dengan anak-anak yang terdeteksi stunting, sehingga dengan adanya Bimtek Stunting bisa dicegah. Selain itu anak-anak akan mendapatkan pelayanan yang tepat dengan harapan bisa mencegah stunting," pungkasnya. 7mzk
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Pembinaan PAUD dan PNF, Made Sri Suparmi menyampaikan, Kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan dan Pencegahan Stunting Bagi Guru PAUD Kabupaten Buleleng dilakukan khusus untuk menambah pengetahuan dan pemahaman para guru tentang pentingnya penanganan dan pencegahan tengkes pada pendidikan anak usia dini.
Sri Suparmi menyebutkan, peserta dalam kegiatan Bimtek secara keseluruhan ada 120 orang yang merupakan perwakilan dari Desa/Kelurahan se-Kabupaten Buleleng masing-masing 1 orang.
"Peserta diharapkan bisa menyebarkan informasi dan juga sebagai seorang agen perubahan terkait dengan penanganan dan pencegahan tengkes di Desa/Kelurahan Wilayah masing-masing," ujarnya, Kamis (10/8).
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata mengatakan, para tenaga pendidik dalam hal ini guru PAUD berhadapan langsung dengan anak-anak dan orang tua.
Sehingga hal ini mempermudah penyebarluasan informasi terkait bagaimana pencegahan dan penanganan tengkes itu. Dia pun berharap, dengan bimtek yang diikuti para guru PAUD dapat diterapkan dengan baik. "Karena ada kemungkinan para guru akan berhadapan dengan anak-anak yang terdeteksi stunting, sehingga dengan adanya Bimtek Stunting bisa dicegah. Selain itu anak-anak akan mendapatkan pelayanan yang tepat dengan harapan bisa mencegah stunting," pungkasnya. 7mzk
1
Komentar