Galungan dan Kuningan, Harga Telur Melambung
SINGARAJA, NusaBali - Harga telur ayam di sejumlah pasar di Buleleng melambung saat momen Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Bahkan pantauan di Pasar Anyar Buleleng, Kamis (10/8), kenaikan harga terjadi hingga Rp 10.000 per krat. Salah seorang pedagang, Komang Sariani mengatakan, kenaikan telur ini sudah terjadi sejak tiga minggu belakangan.
Ia menambahkan, kenaikan terjadi di semua ukuran telur, baik telur ukuran kecil maupun besar. Bahkan kenaikan harga telur kali ini, menurutnya yang paling tinggi. Sariani menyebutkan, untuk telur ayam ras besar saat ini per krat atau 30 butir, dijual Rp 60 ribu. Sedangkan telur ayam ras kecil dijual per kerat Rp 58.000.
"Sekarang ini paling tinggi naiknya. Sebelumnya kalau naik, Rp 50.000 sudah paling tinggi. Sekarang keras naiknya naiknya sampai Rp 10.000," ujarnya, Kamis.
Kata Sariani, dari informasi yang diterima pihaknya kenaikan telur terjadi karena harga pakan ayam di peternak tinggi. Selain itu, kenaikan terjadi karena minimnya suplai telur ke pedagang. "Katanya karena pakan ayamnya mahal sekarang, kirimannya juga sedikit jadi harga telur ikut naik. Saya ambil dari peternak di Kintamani, Bangli," ujar dia.
Selain telur ayam ras, kenaikan harga juga terjadi pada harga telur ayam kampung dan bebek. Adapun saat ini, telur ayam kampung dijual pedagang Rp 75.000 per krat, dari sebelumnya Rp 70.000. Sementara telur bebek dijual Rp 100.000 per krat, dari sebelumnya Rp 90.000.
Pedagang lainnya Cening mengaku, kenaikan telur ini sudah terjadi sebelum Hari Raya Galungan dan Kuningan. Menurutnya, kenaikan harga telur saat hari raya ini sudah biasa terjadi. "Sekarang hari raya biasa naik. Kemungkinan setelah hari raya bisa turun, biasanya begitu. Sekarang per butir jual 2.500, kalau sebelumnya 2.000," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disdagperinkop-UKM) Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengatakan, dari pemantauan yang dilakukan pihaknya, harga telur ayam ras saat ini masih stabil. Menurutnya, harga masih sama dari dua pekan sebelumnya. "Harganya masih relatif stabil, Rp 32.000 per kilogram. Masih sama dibandingkan dengan dua minggu lalu," sebut dia. 7mzk
Ia menambahkan, kenaikan terjadi di semua ukuran telur, baik telur ukuran kecil maupun besar. Bahkan kenaikan harga telur kali ini, menurutnya yang paling tinggi. Sariani menyebutkan, untuk telur ayam ras besar saat ini per krat atau 30 butir, dijual Rp 60 ribu. Sedangkan telur ayam ras kecil dijual per kerat Rp 58.000.
"Sekarang ini paling tinggi naiknya. Sebelumnya kalau naik, Rp 50.000 sudah paling tinggi. Sekarang keras naiknya naiknya sampai Rp 10.000," ujarnya, Kamis.
Kata Sariani, dari informasi yang diterima pihaknya kenaikan telur terjadi karena harga pakan ayam di peternak tinggi. Selain itu, kenaikan terjadi karena minimnya suplai telur ke pedagang. "Katanya karena pakan ayamnya mahal sekarang, kirimannya juga sedikit jadi harga telur ikut naik. Saya ambil dari peternak di Kintamani, Bangli," ujar dia.
Selain telur ayam ras, kenaikan harga juga terjadi pada harga telur ayam kampung dan bebek. Adapun saat ini, telur ayam kampung dijual pedagang Rp 75.000 per krat, dari sebelumnya Rp 70.000. Sementara telur bebek dijual Rp 100.000 per krat, dari sebelumnya Rp 90.000.
Pedagang lainnya Cening mengaku, kenaikan telur ini sudah terjadi sebelum Hari Raya Galungan dan Kuningan. Menurutnya, kenaikan harga telur saat hari raya ini sudah biasa terjadi. "Sekarang hari raya biasa naik. Kemungkinan setelah hari raya bisa turun, biasanya begitu. Sekarang per butir jual 2.500, kalau sebelumnya 2.000," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disdagperinkop-UKM) Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengatakan, dari pemantauan yang dilakukan pihaknya, harga telur ayam ras saat ini masih stabil. Menurutnya, harga masih sama dari dua pekan sebelumnya. "Harganya masih relatif stabil, Rp 32.000 per kilogram. Masih sama dibandingkan dengan dua minggu lalu," sebut dia. 7mzk
Komentar