Tim Saber Pungli Terjun ke SMAN/SMKN Se-Bali
Pemprov Bali terjunkan pengawas dari Inspektorat dan Tim Saber Pungli ke sejumlah SMA Negeri/SMK Negeri se-Bali, jelang pengumuman hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2017/2018, Sabtu (1/7) besok.
Jelang Pengumuman Hasil Seleksi PPDB
DENPASAR, NusaBali
Ini sebagai bentuk komitmen Pemprov Bali untuk wujudkan transparansi dalam proses PPDB jenjang SMAN/SMKN tahun ajaran 2017/2018.
Rencana ini digeber dalam dalam rapat koordinasi pengawasan PPDB SMAN/SMKN yang digelar di Ruang Pertemuan Sabha Mandara Kantor Inspektorat Provinsi Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (29/6). Pertemuan yang dipimpin langsung Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta kemarin untuk memberi pembekalan dan pengarahan kepada tim pengawas yang akan diturunkan secara serentak ke sejumlah SMAN/SMKN se-Bali, Jumat (30/6) ini.
Rapat koordinasi kemarin, antara lain, dihadiri Kepala Inspektorat Provinsi Bali yang sekaligus Wakil Ketua Tim Saber Pungli Provinsi Bali, I Ketut Teneng, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, dan Karo Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra. Rapat ini melibatkan jajaran Inspektorat yang akan diturunkan ke lapangan, serta UPT Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Bali.
Dalam arahannya, Wagub Sudikerta menegaskan PPDB jenjang SMAN/SMKN kerap menimbulkan sejumlah persoalan, yang membutuhkan langkah antisipasi. Menurut Sudikerta, sejumlah titik rawan yang perlu mendapat perhatian lebih serius dalam PPDB SMASN/SMKN tahun ajaran 2017/2018 ini, seperti proses penerimaan melalui jalur zonasi dan jalur prestasi.
“Zonasi banyak diributkan, saya minta tim pengawas yang nanti turun ke lapangan benar-benar mencermati hal ini, agar tak terjadi penyimpangan,” tandas Wagub yang juga Ketua DPD I Golkar Bali ini. Ditambahkan Sudikerta, jalur prestasi juga kerap dijadikan celah untuk berbuat curang. Untuk mengantisipasi modus sertifikat prestasi bodong, perlu proses faktualisasi melalui tes secara langsung. “Kalau jalur reguler, saya rasa aman, karena sudah menggunakan aplikasi,” katanya.
Pada bagian lain, Sudikerta juga mengingatkan pihak sekolah agar tidak memaksakan untuk mengisi kuota miskin, jika memang tak terpenuhi. Pihaknya berharap proses PPDB SMAN/SMKN tahun ajaran 2017/2018 ini berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat SMAN/SMKN kini berada di bawah kewenangan Pemprov Bali.
Sudikerta pun berharap OPD terkait melaksanakan setiap tahapan sesuai dengan aturan dan mekamisne yang berlaku. “Kalau sampai ada laporan penyimpangan atau kecurangan, itu menjadi tanggung jawab kepala UPT Dinas Pendidikan yang tersebar di Kabupaten/Kota. Tentu nanti ada konsekuensinya,” tegas tokoh asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badng ini.
Sudikerta mengajak masyarakat, khususnya para orangtua siswa, agar ikut mengawal proses PPDB SMAN/SMKN ini. “Jangan ada lagi orangtua yang berniat melakukan segala cara agar anaknya dapat diterima di sekolah tertentu, padahal secara faktual tidak memenuhi syarat.”
Dalam beberapa kasus, kata Sudikerta, seringkali masyarakatlah yang membuka peluang terjadinya kecurangan dalam proses PPDB. Tak heran jika hasil penelitian Ombudsman RI menyebut resistensi korupsi dalam dunia pendidikan mencapai 23,5 persen. Bertolak dari fakta tersebut, Sudikerta meminta masyarakat mengubah mindset dan ikut berperan aktif dalam mengawal proses PPDB SMAN/SMKN, agar sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku. “Jangan ada lagi pola-pola transaksional. Saya berharap tak ada ribut-ribut lagi pasca pengumuman seleksi PPDB SMAN/SMKN, 1 Juli nanti,” pintanya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Provinsi Bali, TIA Kusuma Wardhani, menyambut positif kegiatan pengawasan serentak yang dilakukan jelang pengumuman hasil seleksi PPDB SMAN/SMKN, Sabtu besok. Menurut TIA, terjunnya tim pengawas dari Inspektorat dan Saber Pungli merupakan tambahan kekuatan bagi jajarannya dalam mengawal tahapan ini.
TIA sangat berharap dukungan masyarakat dalam mengawal proses ini. Masalahnya, hingga saat ini masih banyak orangtua siswa yang berusaha memaksakan anaknya untuk masuk di sekolah tertentu, tanpa diimbangi dengan kemampuan memadai. TIA sendiri terus terang mengaku banyak menerima telepon dari orangtua siswa yang ingin mendapat rekomendasi atau memo. “Kadisdik itu tidak berhak me-ngeluarkan rekomendasi atau memo apa pun. Kami berkomitmen mengawal proses ini secara transparan,” tandas TIA.
Sedangkan Inspektur Provinsi Bali, Ketut Teneng, menegaskan pihaknya akan mengerahkan seluruh personel ke SMAN/SMKN se-Bali, yang telah ditetapkan sebagai sampel untuk didatangi hari ini. Teneng berharap pengawasan ini dapat meniadakan potensi kecurangan yang mungkin dilakukan di detik-detik terakhir jelang pengumunan seleksi PPDB SMAn/SMKN. *nat
DENPASAR, NusaBali
Ini sebagai bentuk komitmen Pemprov Bali untuk wujudkan transparansi dalam proses PPDB jenjang SMAN/SMKN tahun ajaran 2017/2018.
Rencana ini digeber dalam dalam rapat koordinasi pengawasan PPDB SMAN/SMKN yang digelar di Ruang Pertemuan Sabha Mandara Kantor Inspektorat Provinsi Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (29/6). Pertemuan yang dipimpin langsung Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta kemarin untuk memberi pembekalan dan pengarahan kepada tim pengawas yang akan diturunkan secara serentak ke sejumlah SMAN/SMKN se-Bali, Jumat (30/6) ini.
Rapat koordinasi kemarin, antara lain, dihadiri Kepala Inspektorat Provinsi Bali yang sekaligus Wakil Ketua Tim Saber Pungli Provinsi Bali, I Ketut Teneng, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, dan Karo Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra. Rapat ini melibatkan jajaran Inspektorat yang akan diturunkan ke lapangan, serta UPT Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Bali.
Dalam arahannya, Wagub Sudikerta menegaskan PPDB jenjang SMAN/SMKN kerap menimbulkan sejumlah persoalan, yang membutuhkan langkah antisipasi. Menurut Sudikerta, sejumlah titik rawan yang perlu mendapat perhatian lebih serius dalam PPDB SMASN/SMKN tahun ajaran 2017/2018 ini, seperti proses penerimaan melalui jalur zonasi dan jalur prestasi.
“Zonasi banyak diributkan, saya minta tim pengawas yang nanti turun ke lapangan benar-benar mencermati hal ini, agar tak terjadi penyimpangan,” tandas Wagub yang juga Ketua DPD I Golkar Bali ini. Ditambahkan Sudikerta, jalur prestasi juga kerap dijadikan celah untuk berbuat curang. Untuk mengantisipasi modus sertifikat prestasi bodong, perlu proses faktualisasi melalui tes secara langsung. “Kalau jalur reguler, saya rasa aman, karena sudah menggunakan aplikasi,” katanya.
Pada bagian lain, Sudikerta juga mengingatkan pihak sekolah agar tidak memaksakan untuk mengisi kuota miskin, jika memang tak terpenuhi. Pihaknya berharap proses PPDB SMAN/SMKN tahun ajaran 2017/2018 ini berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat SMAN/SMKN kini berada di bawah kewenangan Pemprov Bali.
Sudikerta pun berharap OPD terkait melaksanakan setiap tahapan sesuai dengan aturan dan mekamisne yang berlaku. “Kalau sampai ada laporan penyimpangan atau kecurangan, itu menjadi tanggung jawab kepala UPT Dinas Pendidikan yang tersebar di Kabupaten/Kota. Tentu nanti ada konsekuensinya,” tegas tokoh asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badng ini.
Sudikerta mengajak masyarakat, khususnya para orangtua siswa, agar ikut mengawal proses PPDB SMAN/SMKN ini. “Jangan ada lagi orangtua yang berniat melakukan segala cara agar anaknya dapat diterima di sekolah tertentu, padahal secara faktual tidak memenuhi syarat.”
Dalam beberapa kasus, kata Sudikerta, seringkali masyarakatlah yang membuka peluang terjadinya kecurangan dalam proses PPDB. Tak heran jika hasil penelitian Ombudsman RI menyebut resistensi korupsi dalam dunia pendidikan mencapai 23,5 persen. Bertolak dari fakta tersebut, Sudikerta meminta masyarakat mengubah mindset dan ikut berperan aktif dalam mengawal proses PPDB SMAN/SMKN, agar sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku. “Jangan ada lagi pola-pola transaksional. Saya berharap tak ada ribut-ribut lagi pasca pengumuman seleksi PPDB SMAN/SMKN, 1 Juli nanti,” pintanya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Provinsi Bali, TIA Kusuma Wardhani, menyambut positif kegiatan pengawasan serentak yang dilakukan jelang pengumuman hasil seleksi PPDB SMAN/SMKN, Sabtu besok. Menurut TIA, terjunnya tim pengawas dari Inspektorat dan Saber Pungli merupakan tambahan kekuatan bagi jajarannya dalam mengawal tahapan ini.
TIA sangat berharap dukungan masyarakat dalam mengawal proses ini. Masalahnya, hingga saat ini masih banyak orangtua siswa yang berusaha memaksakan anaknya untuk masuk di sekolah tertentu, tanpa diimbangi dengan kemampuan memadai. TIA sendiri terus terang mengaku banyak menerima telepon dari orangtua siswa yang ingin mendapat rekomendasi atau memo. “Kadisdik itu tidak berhak me-ngeluarkan rekomendasi atau memo apa pun. Kami berkomitmen mengawal proses ini secara transparan,” tandas TIA.
Sedangkan Inspektur Provinsi Bali, Ketut Teneng, menegaskan pihaknya akan mengerahkan seluruh personel ke SMAN/SMKN se-Bali, yang telah ditetapkan sebagai sampel untuk didatangi hari ini. Teneng berharap pengawasan ini dapat meniadakan potensi kecurangan yang mungkin dilakukan di detik-detik terakhir jelang pengumunan seleksi PPDB SMAn/SMKN. *nat
1
Komentar