Atlet Badung Raih Gelar Master Xiangqi
MANGUPURA, NusaBali - Atlet Xiangqi asal Badung Ni Kadek Suginaningsih (18 tahun) meraih gelar master xiangqi, setelah meraih peringkat tiga dalam Kejuaraan 21st Asian Xiangqi Championship 2023, di Thailand. Sugianingsih pun melempar senyum ceria saat tiba di terminal kedatangan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (11/8) sore.
Bersama dua rekannya yakni I Putu Diktha Mulia Wardana dan Greogorio Narendra sebagai cadangan, mereka dijemput Ketua Umum Pengprov Persatuan Xiangqi Indonesia (PEXI) Bali Awaludin Ahai, Ketua Pengcab Pexi Badung I Gusti Agung Made Wardika, Pelatih Pexi Bali Phang Miau Hin (Ahin), dan juga orang tua masing-masing.
Suginaningsih baru saja tiba di Bali, setelah tujuh hari mengikuti Kejuaraan yang berlangsung pada 5-11 Agustus 2023. Gadis berambut ikal itu meraih peringkat tiga dan mendapat gelar Master Xiangqi.
Saat bertanding Negeri Gajah Putih, Sugi sempat deg-degan, namun karena semangat, restu Sang Pencipta, orangtua, dan doa semua orang akhirnya dia berhasil melewati itu.
"Walaupun sempat kalah, astungkara dapat menangnya juga akhirnya," kata Suginaningsih, Sabtu (12/8).
Sugi, panggilan akrab Suginaningsih, mengikuti lima pertandingan, masing-masing melawan pemain asal Macao, Taiwan, Singapura, dan China. Dia mengakui, lawan terberat dari China, karena merupakan asal dari Catur Gajah ini.
“Saya kalah melawan Taipei dan draw sama China. Untuk mengikuti kejuaran ini, saya melakukan latihan khusus, dan tentu juga doa dari orang tua,” ujar Sugi, yang juga mahasiswi di Universitas Udayana.
Sementara itu Diktha Mulia Wardana mengatakan dirinya turun di junior putra yang mendapatkan lawan - lawan berat dari Negara China. "Saya belum beruntung karena bertemu dengan lawan dari China, jadi saya peringkat tujuh,” tutur Diktha Mulia.
Sementara itu Pelatih Pexi Bali Phang Miau Hin (Ahin) menegaskan Sugi sebenarnya mampu meraih juara II, namun kalah saat pegang hitam. “Kalau kita menang tiga kali merah, tapi hitam nol,” ungkap Ahin.
Ahin menjelaskan, sebenarnya skornya sama, namun yang membedakan karena kalah di hitam. Jadi, kalau merah itu jalan duluan dari pada yang hitam. Permainan di hitam ini bakal diperbaiki dengan beberapa skema.
Disatu sisi Made Suanda, ayah Suginaningsih sangat bersyukur putrinya menunjukan prestasi internasional di tingkat Asia. Menurutnya, perjuangannya tidak mudah, sejak 2019. Bolak-balik dari Abiansemal menuju tempat latihan mengantar putri ke Jalan Gunung Soputan.dek
Komentar