Dampak El Nino, Harga Beras Makin Mahal
TABANAN, NusaBali - Harga beras di kalangan pengusaha penggilingan padi naik tajam. Kenaikan harga tersebut selain karena menurunnya luasan panen, juga terdampak El Nino.
Kenaikan harga beras hampir terjadi di semua ukuran sejak bulan lalu. Harga naik bertahap sejumlah Rp 100 setiap ukuran. Rincian harga saat ini, ukuran beras dengan isian 25 kg harganya 11.600 per kilogram, ukuran 10 kg harganya sekarang Rp 11.700 per kilogram, dan ukuran 5 kg harganya Rp 11.800 per kilogram.
Ketua Perpadi Tabanan, Ketut Budiarta mengatakan harga beras setiap ukuran telah naik sebulan lalu. Kenaikan dalam setiap kemasan memang makin mahal. "Kenaikan harga beras bertahap terbaru naik harganya pasca Hari Raya Galungan dan Kuningan," ujarnya, Minggu (13/8).
Menurut dia mahalnya harga beras karena dampak kemarau panjang atau El Nino sekarang. Dalam konteks tersebut otomatis luasan tanam berkurang. Sekarang harga gabah kualitas kering di petani sudah mencapai Rp 6.300 per kg yang sebulan lalu hanya Rp 6.000 per kilogram," bebernya.
Hal senada disampaikan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Tabanan, I Nengah Mawan. Menurut dia sejumlah daerah sentra menanam padi sudah menunjukkan tanda-tanda kekeringan.
Misalnya sebut dia, yang paling rawan adalah di Subak Tanggun Titi Kecamatan Selemadeg Timur, Subak Gubug Kecamatan Tabanan, dan sejumlah subak di Kecamatan Kediri. "Bila dalam waktu dua bulan ini tidak adanya hujan tentu akan mempengaruhi produksi petani. Dan tak hanya di padi, dari komoditi lain seperti kopi, manggis, sayur-sayuran akan bernasib sama," akunya.
Untuk itu dia pun meminta sejumlah petani menyikapi. Karena dari pantauannya sekarang masih ada petani yang bakal fokus menanam padi periode September - Oktober. "Kalaupun harus menanam padi perawatan harus bagus, padi yang ditanam harus memiliki ketahanan kering serta harus dipupuk menggunakan organik untuk menjaga kelembaban tanah," terang Mawan. 7des
1
Komentar