nusabali

Gedung BCC Dituntaskan Tanpa Meubeler

  • www.nusabali.com-gedung-bcc-dituntaskan-tanpa-meubeler

SINGARAJA, NusaBali - Setelah mandeg selama tiga tahun, pembangunan Buleleng Command Centre (BCC) akan dituntaskan tahun ini.

Saat ini proyek BCC sudah masuk proses tender di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Buleleng. Hanya saja tahun anggaran ini pemenuhan meubeler penunjang gedung belum dapat dipenuhi.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng Ketut Suwarmawan, Minggu (13/8), mengatakan Pemkab Buleleng menyiapkan Rp 2,7 miliar lebih untuk finishing gedung. Anggaran yang bersumber dari APBD 2023, dialokasikan untuk finishing gedung bagian dalam, penunjang ruangan dan data centre termasuk AC presisi yang diperlukan ruang server.

“Pagu awal kita siapkan Rp 3,04 miliar. Tetapi setelah dilakukan kajian dengan tim juga turun sampai Rp 2,7 miliar. Memang belum sepenuhnya bisa dilengkapi. Tetapi untuk ditempati sudah bisa dan layak digunakan,” ucap Suwarmawan.

Dari ketersediaan anggaran tahun ini, Suwarmawan menyebut harus menunda pemenuhan meubeler penunjang gedung. Untuk sementara akan memanfaatkan peralatan dan meubeler saat ini digunakan di ruangan lama.

Sedangkan untuk pengoperasian BCC yang tujuan awal pembangunannya sebagai pusat digitalisasi pemerintah Buleleng sudah disiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) khusus. Diskominfo Santi saat ini sudah memiliki 4 orang programer dan 2 orang ahli jaringan yang akan mendukung keberadaan BCC.

“Kalau idealnya memang masih kurang. Tetapi di luar yang sudah ada sekarang, staf dan pegawai kami juga sedang diikutkan pelatihan khusus untuk dapat mengimbangi yang sudah senior. Beberapa pegawai kami beberapa juga kami anjurkan untuk melanjutkan pendidikan yang ada hubungannya dengan digitalisasi,” imbuh pejabat asal Sukasada ini.

Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan di zaman digital ini berharap Buleleng bisa selangkah lebih maju. Menurutnya digitalisasi di bidang pemerintahan sudah tidak ada kendala. Bahkan beberapa diantaranya sudah mendapatkan penghargaan pemerintah pusat.

“Yang kita dorong adalah yang masih kurang. Bagaimana UMKM Buleleng bisa dipasarkan secara digital. Sehingga ekonomi Buleleng bisa bergeliat,” harap Lihadnyana. 7k23

Komentar