Pengoperasian Penuh Tiga TPST Molor
Imbas Protes Akibat Bau Sampah di Dua TPST
Pengoperasian penuh ketiga TPST di Kota Denpasar molor, padahal sebelumnya direncanakan TPST bisa beroperasi penuh pada Juli 2023 sesuai arahan pemerintah pusat
DENPASAR, NusaBali
Dua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur dan Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat sampai kini masih berhenti beroperasi Pasca protes masyarakat terkait bau sampah. Bahkan, satu TPST di Tahura hanya beroperasi sebagian, yakni Tahura 1 sebagai tempat pembuat bahan bakar pelet.
Hal tersebut membuat pengoperasian penuh ketiga TPST pun molor kembali. Padahal sebelumnya direncanakan TPST bisa beroperasi penuh pada Juli 2023 sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ketiga TPST tersebut harus sudah beroperasi 100 persen bulan Juni 2023.
Dua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur dan Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat sampai kini masih berhenti beroperasi Pasca protes masyarakat terkait bau sampah. Bahkan, satu TPST di Tahura hanya beroperasi sebagian, yakni Tahura 1 sebagai tempat pembuat bahan bakar pelet.
Hal tersebut membuat pengoperasian penuh ketiga TPST pun molor kembali. Padahal sebelumnya direncanakan TPST bisa beroperasi penuh pada Juli 2023 sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ketiga TPST tersebut harus sudah beroperasi 100 persen bulan Juni 2023.
Hal tersebut diungkapkan Kadis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa alias Gustra saat diwawancarai, Senin (14/8). Dia mengatakan hanya TPST yang mengolah kayu untuk wood pellet di Tahura Ngurah Rai saja yang beroperasi. Pihaknya mengatakan, saat ini ketiga TPST tersebut masih dalam proses penyempurnaan.
"Sekarang tahap penyempurnaan, secepatnya selesai dan kembali uji cobakan. Kemarin dari adanya keluhan masyarakat terkait bau, pihak pengelola siapkan langkah antisipasi," kata Gustra. Dirinya mengatakan, TPST ini merupakan produk baru dan pertama di Indonesia dibangun di Denpasar. Sehingga belum ada contoh atau base practice terkait penerapannya. Oleh karena itu, saat ini masih dilakukan upaya untuk menemukan formulasi yang tepat.
Dia menambahkan, saat ini ketiga TPST tersebut masih belum beroperasi. "Tapi khusus TPST 1 Tahura masih jalan, karena membuat wood pellet untuk bahan bakar nanti kalau sudah jadi yang lain," imbuhnya. Pihaknya mengatakan, akhir Agustus 2023 ini diharapkan semua TPST tersebut bisa beroperasi. Adapun ketiga TPST tersebut yakni TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura, dan TPST Padangsambian Kaja.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat protes bau sampah di kawasan TPST Kesiman Kertalangu. Bahkan warga sampai memasang baliho sebagai bentuk protes atas bau tak sedap tersebut. Namun baliho kemudian dilepas setelah Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa turun melakukan pembicaraan dengan masyarakat. Selain itu, pengiriman sampah ke TPST juga disetop sementara sambil melakukan penyempurnaan mesin. 7 mis
1
Komentar