Jro Pasek Pawang Hujan Meninggal Dunia
SEMARAPURA, NusaBali - Made Sucipta atau lebih dikenal dengan Jro Pasek meninggal, Senin (14/8) sekitar pukul 19.00 Wita.
Berita duka pria yang dikenal dengan keahliannya sebagai pawang hujan itu ramai dibagikan di media sosial. Jenazah Jro Pasek dititip di ruang jenazah RSUD Klungkung. Rencananya jenazah akan dikremasi di krematorium wilayah Kecamatan Dawan, Klungkung, pada Soma Wage Medangsia, Senin (21/8).
Rumah duka Jro Pasek di Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung pada Selasa (22/8) siang tampak lengang. Gerbang depan rumahnya terkunci. Kerabat almarhum mengatakan, jenazah Jro Pasek dititipkan di RSUD Klungkung dan rencananya kremasi. Dalam beberapa bulan belakangan, Jro Pasek sakit dan kondisi kesehatannya terus menurun. Kelian Banjar Pande, Desa Kamasan, Kadek Artaya mengatakan, Jro Pasek aktif bermasyarakat. Jro Pasek dibebaskan dari beberapa kewajiban di banjar karena tidak punya istri. “Rencananya almarhum akan dikremasi,” ujar Artaya.
Menurut tetangga, Jro Pasek lebih sering di Denpasar. “Namun tetep ragane (Jro Pasek) hadir ketika ada kegiatan di banjar,” ujar tetangganya. Jro Pasek ramai dibincangkan setelah aksinya menjadi pawang hujan dalam beberapa acara penting di Bali. Almarhum sempat bekerja di Bandara I Gusti Ngurah Rai, bertugas membawa makanan ke maskapai. Pekerjaan itu dilakoninya sampai tahun 2008. Kemudian Jro Pasek mendapat pawisik untuk berhenti bekerja, sampai akhirnya diminta pensiun dini dari maskapai tempatnya bekerja. Saat itulah takdir membawanya menjadi pawang hujan.
Saat beraksi sebagai pawang hujan, Jro Pasek kerap mengenakan kaos ikonik bertuliskan ‘Rain Stopper’ since 2001 dan dua lambang Ongkara. Pada bagian punggung baju bertuliskan, Jro Pasek Pawang Hujan Ciwa-Budha. Aksinya berhasil mencegah hujan saat acara-acara besar. Acara besar yang pernah ditangani Jro Pasek antara lain pelebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung pada 2021, pelebon permaisuri dari tokoh Puri Agung Klungkung pada tahun 2014, dan lainnya. 7 wan
Komentar