Pasca Hari Raya, Harga Cabe Malah Meroket
DENPASAR, NusaBali - Diduga karena faktor gagal panen, pasokan cabe menjadi seret. Akibatnya harga cabe pun meroket. Dari Rp 40 ribu per kg pada saat jelang hari Raya Kuningan (Sabtu,12/8) lalu, kini menjadi Rp 55 ribu per kg di pasaran.
“Ten uning, tiba-tiba menek (Tak tahu penyebabnya, tiba-tiba harganya naik),” ujar Ni Made Suwerti, seorang pedagang bumbu di Pasar Badung, Selasa (15/8).
Akibat kenaikkan harga cabe tersebut, Suwerti mengaku kesulitan berjualan. Hal itu karena pembelian dari masyarakat berkurang.
Kendati belum pasti penyebab naiknya harga cabe, namun Suwerti mengiyakan kemungkinan karena faktor minimnya panen cabe terkait faktor cuaca. “Ini cabe dari Jawa. Juga ada dari Kintamani,Payangan” tunjuknya pada cabe rawit merah dagangannya.
Pedagang lainnya I Nyoman Surya Suparna, menuturkan hal senada. “Sepertinya stok barang sedikit,” ungkapnya.
Awalnya harga cabe Rp 40 ribu perkilo. Terus naik jadi Rp 45 ribu perkilo. “Kemarin (Senin,14/8) Rp50 ribu perkilo. Sekarang sudah Rp55 ribu perkilo,” lanjutnya menjelaskan.
Sedangkan harga jenis bumbu yang lain masih normal. Bawang merah Rp 25 ribu per kg, bawang putih Rp35 ribu per kg. Demikian juga cabe merah besar stabil dengan harga Rp25 ribu per kg. Jadi kecuali cabe rawit, rata-rata semua jenis bumbu harganya stabil.
Akibat kenaikkan harga cabe segar, banyak masyarakat yang menggantinya dengan cabe kering. Terutama masyarakat yang bergerak dalam usaha kuliner, seperti pedagang bakso, sempol maupun jenis kuliner lain yang memerlukan cabe dalam jumlah banyak. “Cabe kering, sekarang lumayan laris” kata Surya Suparna.
Harga cabe rawit kering berkisar dari Rp65 ribu, Rp80 ribu per kg. Sedang cabe merah besar kering, harganya Rp 110 ribu per kg. Menurut penuturan pedagang, cabe kering banyak didatangkan dari Surabaya.
Sebelumnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, pada Senin (14/8) mencatat kenaikkan harga cabe rawit dalam status’merah’ yakni kenaikkan diatas 10 persen dari rata-rata harga sebelumnya.
Dari 3 pasar induk yang dipantau harganya, yakni Pasar Badung, Pasar Nyanglan, Pasar Kreneng, rata-rata kenaikkan Rp7.667 atau (19 persen), yakni dari rata- rata Rp40 ribu per kg sebelumnya menjadi rata-rata Rp 47.667 per kg. K17.
1
Komentar