Upacara Bendera di Tukad Unda

Apel ini memakai perangkat upacara dan pasukan inti formasi 17, 8, 45 dengan berbusana Bali zaman dulu. Para laki-laki bertelanjang dada dan menggunakan kamen saput poleng. Wanita mengenakan kebaya. Semuanya mengikatkan pita merah-putih di kepala.

Peserta upacara lainnya mengenakan pakaian aneka ragam sebagai simbol kebhinnekaan. Peserta apel ini dari lintas agama. Upacara di Tukad Unda merupakan yang keenam kalinya. Pantauan di lokasi, pelaksanaan upacara bendera di Tukad Unda sama seperti upacara bendera pada umumnya. Para peserta upacara mengawali berbaris di atas Tukad Unda, kemudian turun ke bawah kali dengan saling berpegangan tangan. Setelah ada di barisan masing-masing, upacara langsung dimulai. Pembina upacara diemban langsung oleh Lurah Semarapura Kangin, Ida Bagus Putra Adnyana, pemimpin upacara dari TNI. 

Pemeluk agama lainnya dilibatkan dalam acara ini sesuai dengan pakaian masing-masing. Apel selama 30 menit menarik minat warga dan wisatawan untuk menyaksikan langsung. Lurah Semarapura Kangin, Ida Bagus Putra Adnyana mengatakan, dengan kegiatan ini dapat mengajak seluruh warga Kali Unda yang heterogennya dengan banyak etnis ini, selalu mengedepankan semangat kebersamaan mengisi peringatan Hari Kemerdekaan RI. “Saya selalu menekankan perbedaan itu menjadi sebuah keindahan, tanpa harus membedakan,” ujar IB Adnyana.

Ida Bagus Putra Adnyana berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi promosi wisata agar kembali berdatangan ke Tukad Unda. Selain itu, antusiasme warga yang ikut upacara di Tukad Unda ini kian tinggi hal ini terlihat dengan semakin ramainya warga yang ikut upacara. Semua persiapan upacara, dari konsep, perlengkapan dan peralatan, sampai biaya semua merupakan inisiatif warga. Upacara bendera di Tukad Unda sempat tertunda dua tahun akibat pandemi Covid-19 sejak tahun 2019. 7 wan