Jatuh dari Fly Fish, Ayah Tewas, Anak Selamat
Kejadian Tragis Bule Jepang di Water Sport Tanjung Benoa
Ayah dan anak asal Jepang ini jatuh dari ketinggian 3 meter setelah lepas dari pegangan flying fish.
MANGUPURA, NusaBali
Dua orang warga negara asing (WNA) asal Jepang bapak dan anak Kikuchi Satoshi, 60, dan Kikuchi Haruki, 15, alami kecelakaan saat naik flying fish di Water Sport Bali Coral, Pantai Tanjung Benoa, tepatnya di depan Hotel Grand Mirrage, Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, pada Jumat (18/8) sekitar pukul 10.00 Wita. Naas, sang ayah, Kikuchi Satoshi tewas dalam kecelakaan tersebut. Sementara anaknya Kikuchi Haruki selamat dan hanya mengalami luka ringan pada pelipis kiri.
Pada saat kejadian, kedua wisatawan itu dipandu oleh Wahyu, 19 dan Zaeni, 48. Sebelum membawa kedua korban bermain flying fish, terlebih dahulu membawa dua orang dan bermain sekitar 5 menit dua putaran. Kedua wisawatan itu berhasil landing dengan baik usai terbang dengan balon ikan tersebut.
Berikutnya Wahyu sebagai pemandu fly fish dan Zaeni sebagai driver speed boat membawa kedua korban. Setelah sekitar 40 meter dari pantai tiba tiba fly fish oleng dan miring ke kanan. Kemudian instruktur (Wahyu) jatuh disusul ayah dan anak yang terlepas dari pegangan dan terjatuh dari ketinggian 3 meter di atas permukaan air. Pada saat jatuh Kikuchi Satoshi dalam posisi telungkup dan langsung tidak sadarkan diri kemudian meninggal dunia. Sementara anaknya hanya mengalami luka lecet di pelipis kiri dan selamat dari maut.
"Kedua korban segera dibawa ke darat untuk diberi pertolongan pertama. Kemudian dibawa ke RS Surya Husada, Nusa Dua. Tindakan pertolongan dilakukan oleh pihak Rumah sakit namun korban dinyatakan meninggal dunia. Kemudian jenazahnya dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar," ungkap Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan kemarin sore.
Penyebab kejadian tersebut masih dilakukan penyelidikan. Sejumlah saksi dimintai keterangan namun belum sampai pada kesimpulan dugaan penyebab terjadinya peristiwa. "Dit Polair Polda Bali melakukan proses penyelidikan lebih lanjut dan melalui Dit Intelkam Polda Bali selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jepang," pungkas mantan Kapolresta Denpasar ini. 7 pol
Dua orang warga negara asing (WNA) asal Jepang bapak dan anak Kikuchi Satoshi, 60, dan Kikuchi Haruki, 15, alami kecelakaan saat naik flying fish di Water Sport Bali Coral, Pantai Tanjung Benoa, tepatnya di depan Hotel Grand Mirrage, Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, pada Jumat (18/8) sekitar pukul 10.00 Wita. Naas, sang ayah, Kikuchi Satoshi tewas dalam kecelakaan tersebut. Sementara anaknya Kikuchi Haruki selamat dan hanya mengalami luka ringan pada pelipis kiri.
Pada saat kejadian, kedua wisatawan itu dipandu oleh Wahyu, 19 dan Zaeni, 48. Sebelum membawa kedua korban bermain flying fish, terlebih dahulu membawa dua orang dan bermain sekitar 5 menit dua putaran. Kedua wisawatan itu berhasil landing dengan baik usai terbang dengan balon ikan tersebut.
Berikutnya Wahyu sebagai pemandu fly fish dan Zaeni sebagai driver speed boat membawa kedua korban. Setelah sekitar 40 meter dari pantai tiba tiba fly fish oleng dan miring ke kanan. Kemudian instruktur (Wahyu) jatuh disusul ayah dan anak yang terlepas dari pegangan dan terjatuh dari ketinggian 3 meter di atas permukaan air. Pada saat jatuh Kikuchi Satoshi dalam posisi telungkup dan langsung tidak sadarkan diri kemudian meninggal dunia. Sementara anaknya hanya mengalami luka lecet di pelipis kiri dan selamat dari maut.
"Kedua korban segera dibawa ke darat untuk diberi pertolongan pertama. Kemudian dibawa ke RS Surya Husada, Nusa Dua. Tindakan pertolongan dilakukan oleh pihak Rumah sakit namun korban dinyatakan meninggal dunia. Kemudian jenazahnya dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar," ungkap Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan kemarin sore.
Penyebab kejadian tersebut masih dilakukan penyelidikan. Sejumlah saksi dimintai keterangan namun belum sampai pada kesimpulan dugaan penyebab terjadinya peristiwa. "Dit Polair Polda Bali melakukan proses penyelidikan lebih lanjut dan melalui Dit Intelkam Polda Bali selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jepang," pungkas mantan Kapolresta Denpasar ini. 7 pol
1
Komentar