Bali Kerthi Development Fund dan Project Management Office Diluncurkan
DENPASAR, NusaBali - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bersama Gubernur Bali Wayan Koster meluncurkan Bali-Kerthi Development Fund (BDF) dan Project Management Office (PMO) Transformasi Ekonomi Kerthi Bali pada Saniscara Paing Langkir, Sabtu (19/8) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali.
Peluncuran Bali-Kerthi Development Fund (BDF) dan Project Management Office (PMO) Transformasi Ekonomi Kerthi Bali ini turut juga dihadiri oleh para Deputi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bupati/Walikota se-Bali, hingga Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Menteri PPN Suharso Monoarfa menyampaikan, pertama mengapresiasi kinerja Gubernur Bali Wayan Koster dalam mempercepat pelaksanaan Transformasi Ekonomi Bali melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali yang ditandai dengan peluncuran Bali-Kerthi Development Fund (BDF) dan Project Management Office (PMO). Kedua, dibentuknya Bali-Kerthi Development Fund untuk menyalurkan dan mengelola pembiayaan pembangunan yang berasal dari non-pemerintah dan digunakan khusus untuk kegiatan pembangunan terkait dengan transformasi Ekonomi Kerthi Bali sekaligus menjadi financial hub di Bali yang memberi dampak ekonomi bagi pembangunan Bali. Ketiga, Pembentukan PMO Transformasi Ekonomi Kerthi Bali telah memiliki dasar hukum, yaitu terbitnya Surat Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas No 109/M.PPN/HK/08/2023 tentang Pembentukan Tim Pengelola Transformasi Ekonomi Kerthi Bali Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Secara khusus, Menteri PPN Suharso Monoarfa menceritakan sebelum adanya Bali-Kerthi Development Fund, 60 lebih negara di dunia telah memanfaatkan Municipal Development Funds (MDF) untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan. Salah satu keberhasilan penerapan dari MDF di beberapa negara, di antaranya adalah Colombia yang mendapatkan pembiayaan 30 persen untuk sektor pelayanan publik, 30 persen untuk jalan dan transportasi, serta 13 persen mendapatkan pembiayaan untuk fasilitas pendidikan.
Sedangkan di Georgia mendapatkan pembiayaan 55 persen untuk perbaikan jalan perkotaan dan 20 persen untuk air bersih dan saluran pembuangan. “Jadi BDF ini sebenarnya kami mau ciptakan di nasional, namun Bali lebih dulu yang menciptakan. Karena itu, Bali yang dipimpin Gubernur Bali Bapak Wayan Koster telah menjadi contoh untuk Indonesia yang ikut berkompetisi di kancah dunia dalam mencari sumber-sumber pembiayaan yang inovatif,” ujar Menteri Suharso. Di akhir sambutannya, Menteri PPN Suharso Monoarfa menyampaikan siapapun yang akan memimpin Bali ke depan, setidak-tidaknya yang akan datang dia meminta Wayan Koster mau untuk memimpin Provinsi Bali kembali.
Sedangkan Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Menteri PPN Suharso Monoarfa, karena memiliki komitmen sangat kuat, nyata, dan luar biasa mendukung pembangunan Bali. Salah satunya dengan memberikan dukungan terhadap Ekonomi Kerthi Bali yang diluncurkan oleh Presiden tanggal 3 Desember 2021, dan Bali dijadikan percontohan Transformasi Ekonomi Indonesia.
Menteri PPN Suharso Monoarfa menyampaikan, pertama mengapresiasi kinerja Gubernur Bali Wayan Koster dalam mempercepat pelaksanaan Transformasi Ekonomi Bali melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali yang ditandai dengan peluncuran Bali-Kerthi Development Fund (BDF) dan Project Management Office (PMO). Kedua, dibentuknya Bali-Kerthi Development Fund untuk menyalurkan dan mengelola pembiayaan pembangunan yang berasal dari non-pemerintah dan digunakan khusus untuk kegiatan pembangunan terkait dengan transformasi Ekonomi Kerthi Bali sekaligus menjadi financial hub di Bali yang memberi dampak ekonomi bagi pembangunan Bali. Ketiga, Pembentukan PMO Transformasi Ekonomi Kerthi Bali telah memiliki dasar hukum, yaitu terbitnya Surat Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas No 109/M.PPN/HK/08/2023 tentang Pembentukan Tim Pengelola Transformasi Ekonomi Kerthi Bali Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Secara khusus, Menteri PPN Suharso Monoarfa menceritakan sebelum adanya Bali-Kerthi Development Fund, 60 lebih negara di dunia telah memanfaatkan Municipal Development Funds (MDF) untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan. Salah satu keberhasilan penerapan dari MDF di beberapa negara, di antaranya adalah Colombia yang mendapatkan pembiayaan 30 persen untuk sektor pelayanan publik, 30 persen untuk jalan dan transportasi, serta 13 persen mendapatkan pembiayaan untuk fasilitas pendidikan.
Sedangkan di Georgia mendapatkan pembiayaan 55 persen untuk perbaikan jalan perkotaan dan 20 persen untuk air bersih dan saluran pembuangan. “Jadi BDF ini sebenarnya kami mau ciptakan di nasional, namun Bali lebih dulu yang menciptakan. Karena itu, Bali yang dipimpin Gubernur Bali Bapak Wayan Koster telah menjadi contoh untuk Indonesia yang ikut berkompetisi di kancah dunia dalam mencari sumber-sumber pembiayaan yang inovatif,” ujar Menteri Suharso. Di akhir sambutannya, Menteri PPN Suharso Monoarfa menyampaikan siapapun yang akan memimpin Bali ke depan, setidak-tidaknya yang akan datang dia meminta Wayan Koster mau untuk memimpin Provinsi Bali kembali.
Sedangkan Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Menteri PPN Suharso Monoarfa, karena memiliki komitmen sangat kuat, nyata, dan luar biasa mendukung pembangunan Bali. Salah satunya dengan memberikan dukungan terhadap Ekonomi Kerthi Bali yang diluncurkan oleh Presiden tanggal 3 Desember 2021, dan Bali dijadikan percontohan Transformasi Ekonomi Indonesia.
Foto: Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Gubernur Koster saat meluncurkan BDF dan PMO Transformasi Ekonomi Kerthi Bali di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu (19/8). -IST
Transformasi ini ditindaklanjuti dengan pembentukan PMO Transformasi Ekonomi Kerthi Bali hingga dikeluarkannya keputusan Menteri tentang Pembentukan Tim Pengelola Transformasi Ekonomi Kerthi Bali. Pembentukan PMO adalah untuk: 1) Mempercepat pelaksanaan Transformasi Ekonomi Bali; 2) Memberi masukan atau rekomendasi kebijakan kepada OPD pengampu dan pengambil kebijakan melalui resource gap analysis dan feasibility studies agar eksekusi program dapat sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah; 3) Struktur PMO dipimpin oleh Kepala Sekretariat yang dibantu oleh Perangkat Daerah selaku Koordinator Bidang Sektor, serta Tenaga Ahli; 4) PMO juga akan melibatkan Kementerian/Lembaga, BI, OJK, BPS, dan Instansi lainnya, diluar struktur eksekusi atau sebagai ex-officio, terutama dibagian monitoring dan evaluasi; 5) PMO akan berkoordinasi secara intensif dan menjadi bagian integral dari Sekretariat Transformasi Ekonomi Indonesia; 6) Dalam PMO akan dilakukan pembagian peranan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; dan 7) PMO mulai bekerja tahun 2023, dengan dukungan dana oprasional dari APBN.
Menteri PPN Suharso Monoarfa juga dikatakan Gubernur Koster telah memberikan dukungan penuh pembentukan Bali-Kerthi Development Fund. Dijelaskannya, Bali membutuhkan opsi pendanaan di luar APBD sebagai instrumen pendanaan untuk membiayai program-program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, infrastruktur, dan sarana-prasarana strategis dalam mengimplementasikan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Oleh karena itu, diperlukan pembentukan lembaga dinamakan Bali-Kerthi Development Fund sebagai anak perusahaan dari PT Jamkrida Bali Mandara.
BDF mengambil alih saham PT Sarana Bali Ventura (SBV). Pembentukan BDF telah mendapat dukungan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional berupa Naskah Akademik dan Rekomendasi.
BDF akan berfungsi sebagai lembaga: 1) menghimpun sumber pendanaan baru dari lembaga nasional dan internasional, seperti Hibah, Filantropi, dan bentuk lain yang berkaitan dengan dukungan kebijakan penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan; 2) Special Purpose Vehicle (SPV), untuk menyalurkan dan mengelola pembiayaan pembangunan yang berasal dari non-Pemerintah (APBN/APBD); 3) Mensinergikan dan menghasilkan pembiayaan inovatif untuk pelaksanaan program-program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, pembangunan infrastruktur, dan sarana-prasarana strategis; dan 4) Sebagai lembaga financial hub di Bali yang melakukan analisis kebutuhan investasi dan dampak ekonomi investasi di Bali, untuk meningkatkan investasi yang sejalan dengan arah pembangunan Bali. Dukungan selanjutnya yang diberikan Menteri PPN Suharso Monoarfa ialah memberikan fasilitas Hibah Millenium Challenge Corporation (MCC) Compact 2. Kata Gubernur Koster, salah satu potensi pembiayaan pembangunan yang sudah disepakati adalah hibah investasi dari Millenium Challenge Corporation (MCC) yang merupakan lembaga dibawah Pemerintah Amerika Serikat melalui program Compact 2.
Pemerintah Provinsi Bali telah bekerjasama dengan Bappenas dan MCC sejak awal tahun 2022 dalam menyusun program dalam bidang infrastruktur, UMKM, dan perbaikan perencanaan investasi publik. “Astungkara, MCC dan Pemerintah Indonesia pada tanggal 13 April 2023 yang lalu, telah menyepakati hibah sebesar 649 Juta Dolar dari Pemerintah Amerika Serikat dan 49 Juta Dolar kontribusi Pemerintah Indonesia. Dari jumlah tersebut, Provinsi Bali mendapatkan pagu alokasi sekitar 160 Juta Dolar (atau sekitar Rp 2,4 triliun) yang meliputi proyek percontohan transportasi hijau senilai 95 Juta Dolar, peningkatan kapasitas investasi publik 35 Juta Dolar, fasilitas pembiayaan campuran (blended finance) 10 juta Dolar dan pengembangan UMKM sebesar 20 juta Dolar,” ungkap Gubernur Koster.
Hibah dari MCC ini sedapat mungkin akan dikerja samakan melalui BDF sehingga dapat memastikan keberlanjutan manfaatnya bagi Masyarakat Bali sekaligus untuk memperkuat kapasitas BDF. @ nat
Menteri PPN Suharso Monoarfa juga dikatakan Gubernur Koster telah memberikan dukungan penuh pembentukan Bali-Kerthi Development Fund. Dijelaskannya, Bali membutuhkan opsi pendanaan di luar APBD sebagai instrumen pendanaan untuk membiayai program-program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, infrastruktur, dan sarana-prasarana strategis dalam mengimplementasikan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Oleh karena itu, diperlukan pembentukan lembaga dinamakan Bali-Kerthi Development Fund sebagai anak perusahaan dari PT Jamkrida Bali Mandara.
BDF mengambil alih saham PT Sarana Bali Ventura (SBV). Pembentukan BDF telah mendapat dukungan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional berupa Naskah Akademik dan Rekomendasi.
BDF akan berfungsi sebagai lembaga: 1) menghimpun sumber pendanaan baru dari lembaga nasional dan internasional, seperti Hibah, Filantropi, dan bentuk lain yang berkaitan dengan dukungan kebijakan penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan; 2) Special Purpose Vehicle (SPV), untuk menyalurkan dan mengelola pembiayaan pembangunan yang berasal dari non-Pemerintah (APBN/APBD); 3) Mensinergikan dan menghasilkan pembiayaan inovatif untuk pelaksanaan program-program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, pembangunan infrastruktur, dan sarana-prasarana strategis; dan 4) Sebagai lembaga financial hub di Bali yang melakukan analisis kebutuhan investasi dan dampak ekonomi investasi di Bali, untuk meningkatkan investasi yang sejalan dengan arah pembangunan Bali. Dukungan selanjutnya yang diberikan Menteri PPN Suharso Monoarfa ialah memberikan fasilitas Hibah Millenium Challenge Corporation (MCC) Compact 2. Kata Gubernur Koster, salah satu potensi pembiayaan pembangunan yang sudah disepakati adalah hibah investasi dari Millenium Challenge Corporation (MCC) yang merupakan lembaga dibawah Pemerintah Amerika Serikat melalui program Compact 2.
Pemerintah Provinsi Bali telah bekerjasama dengan Bappenas dan MCC sejak awal tahun 2022 dalam menyusun program dalam bidang infrastruktur, UMKM, dan perbaikan perencanaan investasi publik. “Astungkara, MCC dan Pemerintah Indonesia pada tanggal 13 April 2023 yang lalu, telah menyepakati hibah sebesar 649 Juta Dolar dari Pemerintah Amerika Serikat dan 49 Juta Dolar kontribusi Pemerintah Indonesia. Dari jumlah tersebut, Provinsi Bali mendapatkan pagu alokasi sekitar 160 Juta Dolar (atau sekitar Rp 2,4 triliun) yang meliputi proyek percontohan transportasi hijau senilai 95 Juta Dolar, peningkatan kapasitas investasi publik 35 Juta Dolar, fasilitas pembiayaan campuran (blended finance) 10 juta Dolar dan pengembangan UMKM sebesar 20 juta Dolar,” ungkap Gubernur Koster.
Hibah dari MCC ini sedapat mungkin akan dikerja samakan melalui BDF sehingga dapat memastikan keberlanjutan manfaatnya bagi Masyarakat Bali sekaligus untuk memperkuat kapasitas BDF. @ nat
Komentar