Pekak Hilang Belum Ditemukan
Pencarian Hari Kelima
Pencarian akan terus dilakukan sampai korban ditemukan. Hanya saja personil yang diterjunkan akan dikurangi.
SINGARAJA, NusaBali
Gede Sedana, 80, pekak (kakek) asal Dusun Pondok, Desa Petandakan, Buleleng, yang hilang belum ditemukan hingga hari kelima pencarian, pada Minggu (20/8). Awalnya, Sedana diduga jatuh ke jurang sedalam 20 meter di desa setempat, pada Selasa (15/8) lalu. Namun petugas maupun keluarga belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban di lokasi tersebut.
Anak korban I Ketut Mulawarman mengatakan, sebelum diketahui hilang sang ayah tidur pada Selasa lalu sekitar pukul 20.00 Wita. Namun saat itu, pintu kamar lupa ditutup oleh ibunya lantaran kelelahan. Sesaat berlalu, sekitar pukul 01.00 Wita ibunya beranjak dari tidur dan sadar kalau suaminya sudah tidak ada di tempat tidur.
Sadar suaminya tak ada di tempat, ibu I Ketut Mulawarman kemudian mencari-cari di sekitar lokasi namun tidak menemukan. "Pas kejadian saya berada di tempat kerja. Bapak hanya sama ibu di rumah. Kalau kakak saya ada di depan, di rumah lagi satu," ungkap Mulawarman, dihubungi Minggu (20/8) sore.
Mulawarman menambahkan, upaya pencarian sang ayah sudah dilakukan dengan melibatkan petugas kepolisian, Basarnas dan juga masyarakat setempat. Bahkan pencarian dengan upaya niskala juga sudah ditempuh. Namun keberadaan sang ayah belum juga ditemukan.
"Prajuru Desa, Hansip, Pecalang, dan remaja di desa kami sudah ikut mencari. Kemarin dari Polres Buleleng dibantu Polsatwa Denpasar juga membantu dengan anjing pelacak. Namun hasil masih nihil," imbuhnya.
Selain itu, keluarganya juga sudah mencoba melihat keberadaan ayahnya terakhir kali melalui CCTV di rumah kakaknya maupun CCTV di toko yang ada di sekitar sebelah rumahnya. Namun, hasilnya ayahnya tidak terpantau dalam CCTV tersebut. "Kami coba cek di CCTV di toko dan bengkel di sekitar rumah namun bapak tidak ada terlihat lewat," ungkapnya
Mulawarman mengatakan, ayahnya memiliki riwayat penyakit demensia berat. Saat di rumah, penyakit ayahnya kerap kambuh dan kemudian bersembunyi karena merasa takut. Selain itu, tangan ayahnya juga sudah tidak kuat untuk menggenggam sesuatu. "Jadi biasanya kalau makan itu disuapin ibu, karena sudah tidak kuat tangan bapak," tutupnya.
Terpisah, Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Pawana Jaya Negara mengatakan jika dari lima hari pencarian korban hilang belum juga ditemukan. Pencarian telah melibatkan personel gabungan dari Polsek Kota dan Polres Buleleng. Kemudian Unit K-9 Polda Bali, serta Basarnas dan BPBD Buleleng turut mencari keberadaan korban.
Dia menyebut, jika pencarian akan terus dilakukan sampai korban ditemukan. Hanya saja personil yang diterjunkan akan dikurangi. Sebelumnya, tim gabungan dikerahkan sebanyak 15 orang. "Penyisiran dilakukan di semak-semak dan di seputaran Desa Petandakan," katanya.
Kompol Jaya Negara menambahkan, dari informasi keluarga korban, Sedana terakhir kali ditemukan sedang tidur di kamar bersama istrinya. "Belum bisa dipastikan korban ini jatuh ke jurang, itu masih dugaan keluarganya. Dari hasil penelusuran tidak ditemukan tanda-tanda longsoran maupun ranting patah bekas orang terjatuh," pungkasnya.7 mzk
Gede Sedana, 80, pekak (kakek) asal Dusun Pondok, Desa Petandakan, Buleleng, yang hilang belum ditemukan hingga hari kelima pencarian, pada Minggu (20/8). Awalnya, Sedana diduga jatuh ke jurang sedalam 20 meter di desa setempat, pada Selasa (15/8) lalu. Namun petugas maupun keluarga belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban di lokasi tersebut.
Anak korban I Ketut Mulawarman mengatakan, sebelum diketahui hilang sang ayah tidur pada Selasa lalu sekitar pukul 20.00 Wita. Namun saat itu, pintu kamar lupa ditutup oleh ibunya lantaran kelelahan. Sesaat berlalu, sekitar pukul 01.00 Wita ibunya beranjak dari tidur dan sadar kalau suaminya sudah tidak ada di tempat tidur.
Sadar suaminya tak ada di tempat, ibu I Ketut Mulawarman kemudian mencari-cari di sekitar lokasi namun tidak menemukan. "Pas kejadian saya berada di tempat kerja. Bapak hanya sama ibu di rumah. Kalau kakak saya ada di depan, di rumah lagi satu," ungkap Mulawarman, dihubungi Minggu (20/8) sore.
Mulawarman menambahkan, upaya pencarian sang ayah sudah dilakukan dengan melibatkan petugas kepolisian, Basarnas dan juga masyarakat setempat. Bahkan pencarian dengan upaya niskala juga sudah ditempuh. Namun keberadaan sang ayah belum juga ditemukan.
"Prajuru Desa, Hansip, Pecalang, dan remaja di desa kami sudah ikut mencari. Kemarin dari Polres Buleleng dibantu Polsatwa Denpasar juga membantu dengan anjing pelacak. Namun hasil masih nihil," imbuhnya.
Selain itu, keluarganya juga sudah mencoba melihat keberadaan ayahnya terakhir kali melalui CCTV di rumah kakaknya maupun CCTV di toko yang ada di sekitar sebelah rumahnya. Namun, hasilnya ayahnya tidak terpantau dalam CCTV tersebut. "Kami coba cek di CCTV di toko dan bengkel di sekitar rumah namun bapak tidak ada terlihat lewat," ungkapnya
Mulawarman mengatakan, ayahnya memiliki riwayat penyakit demensia berat. Saat di rumah, penyakit ayahnya kerap kambuh dan kemudian bersembunyi karena merasa takut. Selain itu, tangan ayahnya juga sudah tidak kuat untuk menggenggam sesuatu. "Jadi biasanya kalau makan itu disuapin ibu, karena sudah tidak kuat tangan bapak," tutupnya.
Terpisah, Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Pawana Jaya Negara mengatakan jika dari lima hari pencarian korban hilang belum juga ditemukan. Pencarian telah melibatkan personel gabungan dari Polsek Kota dan Polres Buleleng. Kemudian Unit K-9 Polda Bali, serta Basarnas dan BPBD Buleleng turut mencari keberadaan korban.
Dia menyebut, jika pencarian akan terus dilakukan sampai korban ditemukan. Hanya saja personil yang diterjunkan akan dikurangi. Sebelumnya, tim gabungan dikerahkan sebanyak 15 orang. "Penyisiran dilakukan di semak-semak dan di seputaran Desa Petandakan," katanya.
Kompol Jaya Negara menambahkan, dari informasi keluarga korban, Sedana terakhir kali ditemukan sedang tidur di kamar bersama istrinya. "Belum bisa dipastikan korban ini jatuh ke jurang, itu masih dugaan keluarganya. Dari hasil penelusuran tidak ditemukan tanda-tanda longsoran maupun ranting patah bekas orang terjatuh," pungkasnya.7 mzk
1
Komentar