nusabali

Pemprov Bali Antisipasi Duktang

  • www.nusabali.com-pemprov-bali-antisipasi-duktang

Tahun 2017 ini, Jembrana memperoleh Rp 500 juta, sementara Buleleng masih seperti tahun sebelumnya mendapat Rp 100 juta, Karangasem Rp 300 juta dan Denpasar dijatah Rp 50 juta.

Gelontor Bantuan Keuangan Khusus Tangani Duktang


DENPASAR, NusaBali
Mengantisipasi lonjakan kedatangan penduduk pendatang (duktang) pasca lebaran, Pemprov Bali mengintensifkan penertiban di sejumlah pintu masuk. Dalam meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota yang menjadi pintu gerbang masuk Bali, Pemprov juga menggelontor Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pengendalian Mobilitas Duktang.

Kabid Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana Provinsi Bali I Wayan Nuranta dalam orasinya pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu (2/7) mengatakan, selain mengantisipasi duktang yang masuk ke Bali melalui jalur-jalur yang ada perlu ada penanganan serius. Tidak cukup dengan koordinasi dengan kabupaten dan kota. "Pemprov Bali berikan dana BKK untuk penanganan duktang ini," ujar Nuranta.

Nuranta membeber, dana BKK antara lain diberikan kepada Kabupaten Buleleng, Jembrana, Karangasem dan Kota Denpasar. "BKK yang digelontorkan sejak tahun 2010 diberikan dengan jumlah bervariasi, " imbuhnya.

Dalam kurun waktu 2010 hingga 2016, setiap tahunnya Jembrana memperoleh bantuan Rp 400 juta, Buleleng mendapat Rp 100 juta, Karangasem Rp 300 juta dan Kota Denpasar dijatah Rp 50 juta. Pada tahun 2017 ada sedikit perubahan karena Pemprov Bali menambah alokasi anggaran bagi Kabupaten Jembrana. “Tahun ini Jembrana memperoleh Rp  500 juta, sementara jumlah yang diperoleh Buleleng, Karangasem dan Kota Denpasar tetap seperti tahun sebelumnya. Kita tambah untuk Jembrana sebagai komitmen kita mewujudkan tertib administrasi dan kependudukan,” tambahnya.

Dia berharap, support berupa dana itu dapat mengefektifkan upaya penertiban penduduk pendatang yang jumlahnya diperkirakan meningkat pasca lebaran. Selain itu, Pemprov juga merangkul pecalang dan organisasi kemasyarakatan dalam upaya penertibanduktang di seluruh kabupaten/kota.

Sementara berkaitan dengan upaya penertiban duktang, mantan Komisioner KPU RI I Gusti Putu Artha minta Bupati/Walikota segera melakukan langkah antisipasi arus balik mudik lebaran. "Kita harus pastikan ruang demografi dan geografi Bali tetap terjaga dengan baik,"  beber Artha.

Selain memperkuat pengamanan dan penertiban di pintu masuk, mantan Komisioner KKPU Bali ini juga menyarankan para Bupati/Walikota merangkul Majelis Desa Pakraman di wilayah masing-masing. "Kita memang tak bisa melarang orang masuk Bali karena itu prinsip NKRI, namun kedatangan mereka tetap harus kita seleksi dan harus memenuhi syarat sesuai aturan kependudukan," imbuhnya.

Masih dalam orasinya, Gusti Putu Artha juga menggugah kepekaan masyarakat agar lebih peduli dengan kehadiran penduduk pendatang di lingkungan mereka. "Jangan permisif karena sampai saat ini terorisme masih manjadi ancaman. Kita welcome terhadap para pendatang, tapi tetap harus waspada. Jangan sampai menyesal setelah ada kejadian," pungkasnya. *nat

Komentar