OJK Dorong Budaya Menabung pada Generasi Muda
DENPASAR, NusaBali - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong budaya menabung khususnya pada generasi muda. Yang penting meningkatkan inklusi keuangan dan perencanaan masa depan sekaligus bisa memperkuat pendanaan pembangunan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan dalam peringatan Hari Indonesia Menabung 2023 yang digelar bersamaan dengan kegiatan Pramuka Raimuna Nasional XII 2023 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jawa Barat.
Selain mengeluarkan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), OJK juga akan bekerja sama dengan Kwarnas Pramuka. Tujuanya menyusun revisi Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penabung dan SKK Cakap Keuangan.
“OJK berharap dengan dua SKK itu, Pramuka Indonesia memiliki ketrampilan untuk menabung serta merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik,” demikian Mahendra Siregar, melalui rilis, Senin (21/8).
Pihaknya melihat kegiatan Pramuka yang berlandaskan disiplin mencapai suatu target tertentu dan memiliki fungsi dan kewajiban sosial yang tinggi sangat tepat untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan. Sekaligus untuk memberikan lebih banyak lagi manfaat dan nilai dari akses dan industri jasa keuangan kepada masyarakat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan dari total pelajar di Indonesia sekitar 80 persen atau 52 juta pelajar sudah memiliki rekening tabungan di bank, dengan total tabungan sekitar Rp29 triliun.
Dalam periode satu tahun sejak perayaan Hari Indonesia Menabung 2022 lalu hingga saat ini sudah ada tambahan 2,6 juta rekening dengan total angka tabungan Rp4 triliun.
“Semoga ini menjadi gerakan bersama, terutama Pramuka untuk menjadi duta literasi dan inklusi keuangan Indonesia untuk menyiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang baik,” kata Friderica.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mendukung upaya OJK dalam meningkatkan jumlah penabung yang penting bagi peningkatan inklusi keuangan dan menjaga stabilitas sektor keuangan nasional.
“Menurut saya, semakin banyak orang yang menabung, dana di LPS maka akan semakin banyak juga. Yang kedua, semakin orang melek tentang budaya berinvestasi maupun perbankan, maka semakin sedikit orang yang panik kalau ada gangguan di sektor keuangan. Akibatnya sistem keuangan jadi stabil, banknya peluang jatuhnya semakin kecil,” katanya. K17
1
Komentar