Bali Potensial Jadi Hub Spa Wellness Nusantara
DENPASAR, NusaBali - Bali potensial menjadi hub ethno wellness Nusantara (ETNA). Hal tersebut berkait branding Bali sebagai tujuan wisata dunia dan lokomotif pariwisata nasional, dimana lebih dari 40 persen pendapatan dari sektor pariwisata disumbang oleh Bali.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun Selasa (22/8) dalam Sosialisasi Ethno Wellness Nusantara (Etna) dan Indonesia Wellness Tourism Festival (IWTF) bertempat di Kantor Dinas Pariwisata Bali, Jalan Letjen S Parman, Niti Mandala Provinsi Bali.
“Dengan branding yang sudah terkenal, Bali juga menjadi tujuan wisatawan menemukan spa terbaik. ‘Ingin spa the best datanglah ke Bali…”ucapnya.
Tentunya menurut Tjok Bagus Pemayun hal itu menjadi daya tarik, wisatawan yang berwisata ke Bali, bisa memilih beragam produk wellness Bali dan nusantara. Selain keamanan dan kenyamanan menikmati alam dan budaya Bali.
Dikatakan Tjok Bagus Pemayun, wellness memiliki peran besar bagi pariwisata Bali. Hal itu karena sekarang ini, wisatawan juga menginginkan kebugaran selain keamanan dan kenyamanan. “Mencari kebugaran dengan ethnowellness. Ini yang kita garap ke depan,”ucap Tjok Bagus Pemayun.
Disampaikan, wellness kata Tjok Bagus Pemayun bagian dari health tourism, yang terdiri dua yakni medical tourism dan wellness. “Wellness(spa) ini kita bisa bicara banyak, mulai dari bahan, filosofinya,” ujarnya.
Terkait itu Tjokorda Bagus Pemayun mengapresiasi Sosialisasi Ethno Wellness Nusantara (ETNA) dan Indonesia Wellness Tourism International Festiva l(IWTIF) serta Penyerahan Sertifikat Training of Trainer (TOT) Etna Bali dan Madura Bacht I. Kegiatan dilaksanakan bekerjasama dengan Indonesia Wellness Spa Association (IWSPA) dan Essentia Spa Wellness Academy.
“Kita akan koordinasikan nanti dengan teman-teman kabupaten/kota,” ujarnya tentang para trainer yang sudah mendapatkan TOT, sebelumnya. Hal itu sehubungan pengembangan pariwisata yang berkualitas dan bermartabat.Hal ini sejalan dengan Perda 5/2020 tentang Standar Penyelenggaraan pariwisata dan Pergub 28/2022 tentang tata kelola pariwisata.
Sebelumnya sebanyak 17 orang trainer spa wellness yang dinyatakan lulus mengikuti TOT yang sudah berlangsung sejak Februari lalu. Selain wellness spa ethno Bali, peserta juga diperkenalkan dengan wellness spa ethno Madura.
Jajang Gunawijayam Chairman of the Essentia Academy mengatakan Indonesia Wellness Tourism International Festival, bertujuan untuk meningkatkan branding produk wellness spa Indonesia atau ETNA, semakin dikenal didunia.
“Kita ingin yang namanya ETNA bisa sejajar dengan mereka yang telah mendunia. Karena secara etnik kita kaya banget,” ujarnya.
Chairman Indonesia Wellness Spa Profesional Association (IWSPA) Yulia Himawati mengatakan sosialisasi spa wellness nusantara sangat perlu digelorakan. Pelatihan dan pendidikan SDM spa wellness perlu diperbanyak.
“Jangan bangga dengan Thai massage ,kita harus bangga dengan ETNA Nusantara yang kita punya,” ajaknya.
Saat ini baru dua ETNA, Bali dan Madura yang diTOT-kan. Rencananya nanti akan dilaksanakan secara berseri training untuk etna-etna yang lain, dari 15 yang baru berhasil digali. Mungkin dari Batak, Minangkabau atau dari Betawi.
“Wisatawan, wisman yang datang ke Bali dapatnya (spa wellness) ala Indonesia,” kata Yulia Hewawati. Sehingga ketika mereka (wisman) pulang akan terkesan dengan spa wellness (ETNA) Indonesia,” ujarnya. K17.
Komentar