Walikota Ngaturang Bhakti Pujawali di Pura Luhur Uluwatu
DENPASAR, NusaBali - Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara ngaturang bhakti serangkaian puncak karya pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung pada Anggara Kliwon Medangsia, Selasa (22/8). Pada kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara ngayah nyolahang Topeng Dalem Arsawijaya.
Hadir juga Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Panglingsir Puri Agung Jro Kuta I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya, Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta.
Diawali pangilen Topeng Wali, Tari Baris Gede, dan Tari Rejang Dewa, Rejang Sari hingga Tari Wirayudha, rangkaian pujawali dilanjutkan dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba, Griya Lebah Abiansemal.
Pangempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Agung Jro Kuta IGN Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko didampingi Bandesa Adat Pecatu Made Sumerta, mengatakan bahwa acara diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju Pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali Ida Bhatara ring Pura Luhur Uluwatu.
Turah Joko menambahkan Ida Bhatara Uluwatu akan nyejer selama tiga hari hingga Jumat (25/8). Selama dua hari dilakukan bhakti pengayar. Pada Rabu disanggra krama Petang, dipuput Ida Pedanda Gede Made Karang dan Kamis bhakti pangayar disanggra krama Abiansemal dipuput Ida Pedanda Giri Dwijaguna.
Upacara penyineban dilakukan, Jumat (25/8) mulai pukul 10.00 Wita dilanjutkan ngaturang bendu piduka dipuput Ida Pedanda Gede Ngurah Telaga dari Griya Tegal disanggra umat Hindu di Kecamatan Mengwi. Untuk itu, umat diharapkan tangkil menyesuaikan diri agar tak terjadi kemacetan.
Walikota Jaya Negara mengatakan bahwa pujawali di Pura Luhur Uluwatu ini merupakan momentum bagi seluruh krama untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.
“Dengan pelaksanaan pujawali ini, mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Walikota Jaya Negara. @ mis
Diawali pangilen Topeng Wali, Tari Baris Gede, dan Tari Rejang Dewa, Rejang Sari hingga Tari Wirayudha, rangkaian pujawali dilanjutkan dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba, Griya Lebah Abiansemal.
Pangempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Agung Jro Kuta IGN Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko didampingi Bandesa Adat Pecatu Made Sumerta, mengatakan bahwa acara diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju Pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali Ida Bhatara ring Pura Luhur Uluwatu.
Turah Joko menambahkan Ida Bhatara Uluwatu akan nyejer selama tiga hari hingga Jumat (25/8). Selama dua hari dilakukan bhakti pengayar. Pada Rabu disanggra krama Petang, dipuput Ida Pedanda Gede Made Karang dan Kamis bhakti pangayar disanggra krama Abiansemal dipuput Ida Pedanda Giri Dwijaguna.
Upacara penyineban dilakukan, Jumat (25/8) mulai pukul 10.00 Wita dilanjutkan ngaturang bendu piduka dipuput Ida Pedanda Gede Ngurah Telaga dari Griya Tegal disanggra umat Hindu di Kecamatan Mengwi. Untuk itu, umat diharapkan tangkil menyesuaikan diri agar tak terjadi kemacetan.
Walikota Jaya Negara mengatakan bahwa pujawali di Pura Luhur Uluwatu ini merupakan momentum bagi seluruh krama untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.
“Dengan pelaksanaan pujawali ini, mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Walikota Jaya Negara. @ mis
Komentar