Siswa SLB Negeri 1 Badung Dibekali Keterampilan Membatik
MANGUPURA, NusaBali - Keterbatasan fisik tak membuat para siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) patah semangat dalam berkreativitas.
Buktinya, saat pameran pendidikan serangkaian Badung Education Fair (BEF) 2023 di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Rabu (23/8), siswa tuna rungu dan tuna wicara dari SLB Negeri 1 Badung unjuk keterampilan membatik dengan disaksikan para pengunjung pameran.
Ni Kadek Suciani, 17, siswi tuna rungu dan wicara dari SLB Negeri 1 Badung nampak berkonsentrasi menggoreskan canting dari satu garis ke garis yang lain mengikuti motif yang telah dirangkai. Didampingi guru keterampilan membantik I Gusti Ngurah Aryanata yang sekaligus menerjemahkan bahasa isyarat, Suciani mengaku menyenangi keterampilan membatik sejak duduk di kelas X. Kala itu, dia terpesona melihat hasil karya membatik dari kakak kelasnya.
“Awal suka membatik karena melihat hasil dan motif membatik karya dari kakak kelas. Bagus-bagus semua. Makanya saya pilih keterampilan membatik mulai kelas 10. Sebelumnya, waktu kelas 7 saya ikut keterampilan menari,” ujar Suciani melalui bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh Aryanata.
Siswi asal Singaraja yang tinggal di Denpasar ini mengaku memang sulit di awal dalam menekuni keterampilan membatik, karena memerlukan latihan yang terus menerus, sehingga tangan dan gerakan menjadi kian lentur dan terbiasa. Suciani pun berharap bisa menyelesaikan satu karya seni batik yang bagus. “Pingin punya satu karya yang bisa dinikmati, apalagi hasil karya itu bisa terjual,” ujarnya.
Suciani pun memiliki impian keterampilan membatik ini bisa menjadi usahanya suatu saat nanti. “Cita-citanya bisa punya usaha membatik, semacam home industri gitu,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Badung Ni Nyoman Suwastarini, mengatakan keikutsertaan SLB Negeri 1 Badung pada ajang BEF 2023 merupakan yang pertama kali. Lewat kegiatan ini, pihaknya bisa memperkenalkan kepada masyarakat maupun pengunjung, bagaimana proses pembelajaran di SLB. Termasuk media apa saja yang bisa digunakan, supaya siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.
“Di sini kita juga ingin mengajak siswa agar ikut terlibat. Supaya siswa bisa termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan diri dan memiliki rasa percaya diri, bahwa mereka juga memiliki kemampuan yang bisa ditunjukkan kepada orang lain,” ucapnya saat ditemui di lokasi pameran.
Selama empat hari kegiatan dari 23-26 Agustus 2023, pihaknya menampilkan proses pembelajaran berbeda setiap harinya. Untuk hari pertama yang ditampilkan adalah proses pembelajaran batik. Kemudian hari kedua, keterampilan melukis, hari ketiga proses pembelajaran pembuatan souvenir, hari terakhir proses pembuatan piala Bali.
“Keterampilan pembuatan piala Bali ini menjadi salah satu ikon keterampilan di SLB Negeri 1 Badung, yang selama ini juga sering digunakan oleh instansi-instansi untuk hadiah kegiatan lomba dan kejuaraan,” jelas Suwastarini sembari berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan, sehingga sekolah bisa menampilkan karya-karya inovatif siswa. 7 ind
Ni Kadek Suciani, 17, siswi tuna rungu dan wicara dari SLB Negeri 1 Badung nampak berkonsentrasi menggoreskan canting dari satu garis ke garis yang lain mengikuti motif yang telah dirangkai. Didampingi guru keterampilan membantik I Gusti Ngurah Aryanata yang sekaligus menerjemahkan bahasa isyarat, Suciani mengaku menyenangi keterampilan membatik sejak duduk di kelas X. Kala itu, dia terpesona melihat hasil karya membatik dari kakak kelasnya.
“Awal suka membatik karena melihat hasil dan motif membatik karya dari kakak kelas. Bagus-bagus semua. Makanya saya pilih keterampilan membatik mulai kelas 10. Sebelumnya, waktu kelas 7 saya ikut keterampilan menari,” ujar Suciani melalui bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh Aryanata.
Siswi asal Singaraja yang tinggal di Denpasar ini mengaku memang sulit di awal dalam menekuni keterampilan membatik, karena memerlukan latihan yang terus menerus, sehingga tangan dan gerakan menjadi kian lentur dan terbiasa. Suciani pun berharap bisa menyelesaikan satu karya seni batik yang bagus. “Pingin punya satu karya yang bisa dinikmati, apalagi hasil karya itu bisa terjual,” ujarnya.
Suciani pun memiliki impian keterampilan membatik ini bisa menjadi usahanya suatu saat nanti. “Cita-citanya bisa punya usaha membatik, semacam home industri gitu,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Badung Ni Nyoman Suwastarini, mengatakan keikutsertaan SLB Negeri 1 Badung pada ajang BEF 2023 merupakan yang pertama kali. Lewat kegiatan ini, pihaknya bisa memperkenalkan kepada masyarakat maupun pengunjung, bagaimana proses pembelajaran di SLB. Termasuk media apa saja yang bisa digunakan, supaya siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.
“Di sini kita juga ingin mengajak siswa agar ikut terlibat. Supaya siswa bisa termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan diri dan memiliki rasa percaya diri, bahwa mereka juga memiliki kemampuan yang bisa ditunjukkan kepada orang lain,” ucapnya saat ditemui di lokasi pameran.
Selama empat hari kegiatan dari 23-26 Agustus 2023, pihaknya menampilkan proses pembelajaran berbeda setiap harinya. Untuk hari pertama yang ditampilkan adalah proses pembelajaran batik. Kemudian hari kedua, keterampilan melukis, hari ketiga proses pembelajaran pembuatan souvenir, hari terakhir proses pembuatan piala Bali.
“Keterampilan pembuatan piala Bali ini menjadi salah satu ikon keterampilan di SLB Negeri 1 Badung, yang selama ini juga sering digunakan oleh instansi-instansi untuk hadiah kegiatan lomba dan kejuaraan,” jelas Suwastarini sembari berharap kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan, sehingga sekolah bisa menampilkan karya-karya inovatif siswa. 7 ind
Komentar