Cruise National Geographic Orion Sandar di Benoa
DENPASAR, NusaBali - Pelindo Regional 3 Cabang Pelabuhan Benoa Bali, kembali disandari kapal pesiar atau cruise. Kali ini giliran Cruise National Geographic Orion yang singgah di Pelabuhan Benoa Bali.
Cruise National Geographic Orion ini menjadi kapal pesiar ke 50 yang berlabuh dan sandar di pelabuhan kebanggaan warga Bali, Pelabuhan Benoa hingga Agustus 2023 ini.
General Manager Pelindo Regional 3 Cabang Pelabuhan Benoa, Anak Agung Gede Agung Mataram mengatakan kedatangan Cruise National Geographic Orion ini menggenapi kunjungan ke 50 cruise di Pelabuhan Benoa hingga akhir Agustus 2023.
Cruise National Geographic cukup sering berkunjung ke Indonesia. Untuk ke Pelabuhan Benoa, tercatat sudah 4 kali mengunjungi semenjak pandemi.
“Ini adalah kapal ke 50 yang sandar di Pelabuhan Benoa tahun ini. Artinya Bali masih menjadi tujuan favorit kunjungan cruise internasional, “ ucap Agung Mataram.
Potensi itu, kata dia akan terus dioptimalkan. Dia optimistis kunjungan cruise akan terus bertambah hingga akhir tahun.
Pihaknya mencatat ada 24 cruise yang sudah terjadwal singgah di Pelabuhan Benoa hingga Desember 2023. Agung Mataram mengatakan tidak tertutup kemungkinkan jumlah kapal pesiar yang akan berlabuh terus bertambah.
“Kami mengajak seluruh agen pelayaran cruise agar bisa membawa kapal dan penumpang sebanyak-banyaknya ke Pelabuhan Benoa sehingga memberikan dampak positif ekonomi masyarakat Bali, ajaknya.
Sebelumnya dalam rangka meningkatkan layanan penumpang cruise di Pelabuhan Benoa, Pelindo menyiapkan sejumlah fasilitas di terminal penumpang seperti fasilitas money changer, ATM, stand Informasi hingga stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menyediakan oleh-oleh serta cinderamata yang bisa dibeli para wisatawan.
Cruise National Geographic Orion berbobot 3.984 GT dengan panjang/LOA 102 meter bersandar di dermaga timur Pelabuhan Benoa Rabu (23/8) pagi dengan membawa 93 penumpang dan 64 kru . Para penumpang yang merupakan wisatawan disambut dengan gamelan dan Tarian Candrawasih dan Tarian Panyembrama. K17.
Komentar