Rilis ‘Sand Castles’, Ras Muhamad Ungkap Pergulatan Emosional dan Mental
MANGUPURA, NusaBali.com - Penyanyi Ras Muhamad kembali dengan karya barunya. Jika beberapa bulan lalu ia merilis ‘Like Summer’ yang mengungkapkan rasa romansa, jiwa muda dan having-fun ala Bali-fornia, namun karya kali ini justru kontras dengan itu.
Karya berjudul ‘Sand Castles’ menggambarkan momen pergulatan secara emosional dan mental dalam perjalanan hidup Ras Muhamad sendiri.
Pemutaran video awal ‘Sand Castles’ dilakukan di The Flow Bali, kawasan Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Jumat (25/8) sore. Pemutaran video juga dibarengi dengan performance acoustic yang alat-alat musiknya disupport oleh Canggu Guitar. Menariknya, lokasi yang dipilih dalam penggarapan video klip ‘Sand Castles’ adalah Taman Festival, sebuah taman wisata yang telah terbengkalai 25 tahun lamanya di daerah Sanur. Walau lokasi seluag 9 hektare tersebut terkesan ‘angker’ oleh warga setempat, namun Ras Muhamad melihat suatu keunikan dari Taman Festival. Lokasi bisa diubah menjadi keindahan karya dalam bentuk visual.
“Kami sebagai seniman ingin menunjukkan keindahan dalam sesuatu yang terbengkalai. Sebelum mengunjungi Taman Festival, saya melihat foto-fotonya itu merasa tempatnya keren banget. Dan setelah mengunjungi, walaupun baru sedikit dari bagian Taman Festival, wow ini sangat gokil,” tuturnya saat pemutaran video awal, Jumat kemarin.
Penyanyi dengan nama asli Muhammad Egar ini menambahkan, pemilihan Taman Festival ini sesuai dengan konsep ‘gothic Bali’ yang dipilih oleh Jovian Frajie sebagai sutradara video klip ‘Sand Castles’. Konsep gothic seolah menggambarkan tema dan lirik lagu ‘Sand Castles’ yang mengangkat isu mental health awareness.
‘Sand Castless’ yang berarti kastil-kastil pasir membuka blak-blakan sosok Ras Muhamad dan apa yang ia alami sepanjang karirnya sebagai seorang entertainer. Dari pengungkapan momen rasa sepi, rentan, lemah, ketidak tentuan dan resah secara personal yang menghantui dirinya. Ia pun bergulat secara emosional dan mental, yang mana lagu ini melukiskan rasa jatuh dirinya pada era pandemi dan pasca pandemi.
“Pesan dari Sand Castles bahwa manusia itu bukan hanya dari satu dimensi, tapi memiliki multi dimesi. Mungkin secara pribadi orang mengenal saya sebatas entertainer tok. Tapi sebagai manusia kadang-kadang bergulat dengan rasa. Namun akan ada saat, di mana semua akan berlalu. Datangnya terang dan kegelapan adalah bagian dari kehidupan,” kata Ras Muhamad.
Dalam ‘Sand Castles’ Ras Muhamad juga pesankan utamakan dan prioritaskan kesehatan mental dan hilangkan stigma kepada seseorang yang depresi bahwa mereka orang yang ‘salah’. Sebab kita tak pernah tahu secara pasti rasa yang dialami seseorang pada saat depresi. Saat kerentanan begitu menyesakkan, maka butuh adanya bantuan dan emotional support.
“Bila mana kita menilai bahwa kebahagiaan adalah emosi semata dan paling penting, sementara emosi lainnya tidak berarti, maka ibaratnya kita hidup di kastil-kastil pasir/ sand castles yang kapan saja bisa runtuh dan terbawa saat ombak kehidupan memberi kita ujian dan cobaan,” jelasnya sembari menyebut ‘Sand Castles’ menjadi single kedua bagian dari album Ras Muhamad “Kaleidoscope Vol. 1 yang dijadwalkan akan rilis pada Oktober 2023 oleh Black Coral Music.
Lebih lanjut diungkapkan, musik ‘Sand Castles’ diproduseri oleh Achmad ‘Leztey’ Maulana dan Ras Muhamad, di mana Ras Muhamad memperpadukan spirit Nirvana dan Trap music ke alunan irama Reggae dengan juga permainan gitar olehnya secara langsung. Di dalam visual pun, ada juga sosok Emerie Seins seorang penyair dan penari dari komunitas kreatif ‘Voices Unleashed’ Emerie mewakili emosi Ras Muhamad dalam bentuk tariannya.ind
1
Komentar