Menjajal Penuktukan Downhill Track
Wisata Sepeda Gunung
SINGARAJA, NusaBali - Olahraga bersepeda tidak hanya bisa dilakukan di jalanan beraspal. Bagi pencinta olahraga ekstrem, bersepeda bisa dilakukan di trek pegunungan atau yang lebih dikenal dengan downhill.
Di Kabupaten Buleleng ada sejumlah wisata sepeda gunung yang menyediakan trek secara off-road, dengan medan yang menantang menggunakan sepeda khusus. Salah satunya di Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula.
Saat ini Pemerintah Desa mengembangakan trek tersebut sebagai potensi desa wisata bersepeda gunung. Wisatawan yang hendak berkunjung ke Desa Penuktukan bisa mencoba jalur sepeda gunung, yang tentunya bisa memacu adrenalin. Dari garis awal, para penghobi sepeda gunung akan disajikan jalur turunan sepanjang kurang lebih 10 kilometer.
Kemudian sepanjang perjalanan para pesepeda akan disajikan pemandangan laut, pepohonan yang rindang ditambah dengan tiga titik di jalur yang akan membuat para penikmat sepeda gunung kembali ingin mencoba jalur.
Perbekel Penuktukan, Komang Gangga Prebawa mengatakan, sejatinya wisata bersepeda gunung sudah dibuka sejak tahun 2019. Hanya saja, saat belum maksimal lantaran terkendala pandemi Covid-19. Hal itu pun membuat wisata ini vakum dan kembali dibuka sejak pademi mulai mereda. Kini, wisatawan sudah mulai berdatangan untuk mencoba jalur bersepeda gunung di Desa Penuktukan.
Dalam satu bulan rata-rata ada 100 orang wisatawan baik lokal maupun mancanegara dari berbagai klub sepeda yang bersepeda menikmati trek ini. "Kalau biasanya para pesepeda yang sudah pernah mencoba, mereka akan kembali kesini untuk mencoba jalur. Untuk sekali mencoba jalur dikenakan tarif Rp 50 ribu," katanya, dikonfirmasi Minggu (27/8) siang.
Gangga Prebawa menambahkan, para pesepeda ingin berhenti atau menyudahi bersepeda, juga bisa menikmati sejumlah kuliner khas dan membeli kerajinan yang ada di Desa Penuktukan. Bahkan jika para pesepeda atau wisatawan ingin tinggal lebih lama di Desa Penuktukan, mereka juga bisa menikmati hamparan dari hutan desa yang disulap menjadi wisata camping dengan luas sekitar 8 are.
"Kami menyiapkan tenda dengan kapasitas 3 orang per tenda serta kamar mandi. Harganya 100 ribu untuk 1 tenda," tutupnya. 7 mzk
Saat ini Pemerintah Desa mengembangakan trek tersebut sebagai potensi desa wisata bersepeda gunung. Wisatawan yang hendak berkunjung ke Desa Penuktukan bisa mencoba jalur sepeda gunung, yang tentunya bisa memacu adrenalin. Dari garis awal, para penghobi sepeda gunung akan disajikan jalur turunan sepanjang kurang lebih 10 kilometer.
Kemudian sepanjang perjalanan para pesepeda akan disajikan pemandangan laut, pepohonan yang rindang ditambah dengan tiga titik di jalur yang akan membuat para penikmat sepeda gunung kembali ingin mencoba jalur.
Perbekel Penuktukan, Komang Gangga Prebawa mengatakan, sejatinya wisata bersepeda gunung sudah dibuka sejak tahun 2019. Hanya saja, saat belum maksimal lantaran terkendala pandemi Covid-19. Hal itu pun membuat wisata ini vakum dan kembali dibuka sejak pademi mulai mereda. Kini, wisatawan sudah mulai berdatangan untuk mencoba jalur bersepeda gunung di Desa Penuktukan.
Dalam satu bulan rata-rata ada 100 orang wisatawan baik lokal maupun mancanegara dari berbagai klub sepeda yang bersepeda menikmati trek ini. "Kalau biasanya para pesepeda yang sudah pernah mencoba, mereka akan kembali kesini untuk mencoba jalur. Untuk sekali mencoba jalur dikenakan tarif Rp 50 ribu," katanya, dikonfirmasi Minggu (27/8) siang.
Gangga Prebawa menambahkan, para pesepeda ingin berhenti atau menyudahi bersepeda, juga bisa menikmati sejumlah kuliner khas dan membeli kerajinan yang ada di Desa Penuktukan. Bahkan jika para pesepeda atau wisatawan ingin tinggal lebih lama di Desa Penuktukan, mereka juga bisa menikmati hamparan dari hutan desa yang disulap menjadi wisata camping dengan luas sekitar 8 are.
"Kami menyiapkan tenda dengan kapasitas 3 orang per tenda serta kamar mandi. Harganya 100 ribu untuk 1 tenda," tutupnya. 7 mzk
1
Komentar