Badung Cetak Rekor PAD, Bulan Juli Tembus Rp 520 Miliar
MANGUPURA, NusaBali.com - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung pada Juli 2023 mencapai Rp 520 miliar. Capaian ini jadi rekor pendapatan bulanan tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa membeberkan kabar gembira dari lini perekonomian Badung. Mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah ini menyebut kondisi ekonomi sedang prima.
"Di bulan Juli 2023 ini, kami sudah bisa masuk ke angka Rp 520 miliar. Angka ini kalau dibandingkan dengan periode sebelum Covid-19, belum pernah mencapai Rp 500 miliar," ujar Adi Arnawa di sela membuka FGD Perlindungan Strategis Terintegrasi (Perisai) BPBD Badung, Senin (28/8/2023).
Dalam acara yang berlangsung di Kriya Gosana, Kantor Bupati Badung itu, Adi Arnawa mengatakan bahwa capaian bulanan ini belum pernah terjadi sejak ia menjabat Kadispenda pada 2011-2016 silam. Padahal, pariwisata Badung dinilai sedang superpower pada kala itu.
Situasi kembalinya hegemoni pariwisata di Badung ini menurut birokrat asal Pecatu, Kuta Selatan, sukar dibayangkan tatkala pandemi masih melanda. Untuk rebound saja dinilai sudah merupakan keberuntungan apalagi mencapai pendapatan yang rekor dalam satu dekade terakhir.
"Salah satu faktornya adalah penanganan Covid-19 yang baik. Sehingga menimbulkan trust (kepercayaan) dari dunia internasional yang dibuktikan tingkat kunjungan wisatawan," imbuh Adi Arnawa.
Pada tahun 2023 ini, Pemkab Badung menargetkan 4,5 juta kunjungan wisatawan. Selama satu semester pertama, tingkat kunjungannya sudah mencapai 2,9 juta wisatawan. Artinya, target kunjungan wisatawan sudah terpenuhi 64 persen lebih.
Adi Arnawa meyakini, akhir tahun 2023 ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Badung bisa melampaui target. Prediksi ini dilatarbelakangi tren pencapaian target 40 persen pada paruh pertama dan 60 persen pada paruh kedua sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Namun kali ini terbalik.
Melihat situasi ekonomi yang kembali ke fase terbaiknya, Adi Arnawa melihat tanda-tanda kemakmuran kembali ke gumi keris. Hal ini juga menyusul koreksi APBD Badung Tahun Anggaran 2023 dari Rp 5,1 triliun menjadi Rp 6,5 triliun dengan belanja daerah dikerek ke Rp 7,4 triliun.
"Ini tanda-tanda kita akan makmur. Sudah rebound dalam waktu dua tahun. Tapi kita jangan jemawa," ucap mantan Kasatpol PP Badung ini.
Kata Adi Arnawa, hal ini bisa saja euforia lanjutan dari kebebasan pasca kekangan pandemi. Orang-orang yang jenuh hampir tiga tahun tidak bisa keluar rumah, balas dendam dengan berlibur ke destinasi yang masuk ke dalam bucketlist mereka yakni Pulau Bali.
Orang nomor satu di dapur pemerintahan Giri-Suiasa ini mengingatkan, tantangan ke depan adalah menjadikan pariwisata Badung berkelanjutan. Agar industri yang sudah berusia lebih dari satu abad bercokol di Bali ini bisa memberi kemanfaatan bagi rakyat di masa mendatang. *rat
"Di bulan Juli 2023 ini, kami sudah bisa masuk ke angka Rp 520 miliar. Angka ini kalau dibandingkan dengan periode sebelum Covid-19, belum pernah mencapai Rp 500 miliar," ujar Adi Arnawa di sela membuka FGD Perlindungan Strategis Terintegrasi (Perisai) BPBD Badung, Senin (28/8/2023).
Dalam acara yang berlangsung di Kriya Gosana, Kantor Bupati Badung itu, Adi Arnawa mengatakan bahwa capaian bulanan ini belum pernah terjadi sejak ia menjabat Kadispenda pada 2011-2016 silam. Padahal, pariwisata Badung dinilai sedang superpower pada kala itu.
Situasi kembalinya hegemoni pariwisata di Badung ini menurut birokrat asal Pecatu, Kuta Selatan, sukar dibayangkan tatkala pandemi masih melanda. Untuk rebound saja dinilai sudah merupakan keberuntungan apalagi mencapai pendapatan yang rekor dalam satu dekade terakhir.
"Salah satu faktornya adalah penanganan Covid-19 yang baik. Sehingga menimbulkan trust (kepercayaan) dari dunia internasional yang dibuktikan tingkat kunjungan wisatawan," imbuh Adi Arnawa.
Pada tahun 2023 ini, Pemkab Badung menargetkan 4,5 juta kunjungan wisatawan. Selama satu semester pertama, tingkat kunjungannya sudah mencapai 2,9 juta wisatawan. Artinya, target kunjungan wisatawan sudah terpenuhi 64 persen lebih.
Adi Arnawa meyakini, akhir tahun 2023 ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Badung bisa melampaui target. Prediksi ini dilatarbelakangi tren pencapaian target 40 persen pada paruh pertama dan 60 persen pada paruh kedua sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Namun kali ini terbalik.
Melihat situasi ekonomi yang kembali ke fase terbaiknya, Adi Arnawa melihat tanda-tanda kemakmuran kembali ke gumi keris. Hal ini juga menyusul koreksi APBD Badung Tahun Anggaran 2023 dari Rp 5,1 triliun menjadi Rp 6,5 triliun dengan belanja daerah dikerek ke Rp 7,4 triliun.
"Ini tanda-tanda kita akan makmur. Sudah rebound dalam waktu dua tahun. Tapi kita jangan jemawa," ucap mantan Kasatpol PP Badung ini.
Kata Adi Arnawa, hal ini bisa saja euforia lanjutan dari kebebasan pasca kekangan pandemi. Orang-orang yang jenuh hampir tiga tahun tidak bisa keluar rumah, balas dendam dengan berlibur ke destinasi yang masuk ke dalam bucketlist mereka yakni Pulau Bali.
Orang nomor satu di dapur pemerintahan Giri-Suiasa ini mengingatkan, tantangan ke depan adalah menjadikan pariwisata Badung berkelanjutan. Agar industri yang sudah berusia lebih dari satu abad bercokol di Bali ini bisa memberi kemanfaatan bagi rakyat di masa mendatang. *rat
1
Komentar