Tokoh Olahraga Protes Panitia PPDB
“Bagaimana prestasi anak-anak bisa berlanjut, sementara untuk masuk sekolah saja mereka tidak diterima”
Dua Siswa Berprestasi Nasional Tidak Diterima di SMPN 1 Denpsar
DENPASAR, NusaBali
Kekisruhan atau protes orangtua calon siswa terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tak hanya soal jalur lingkungan (zonasi). Permasalahan juga ada pada penerimaan siswa lewat jalur prestasi. Seperti yang terjadi di SMPN 1 Denpasar. Bahkan dua orang tokoh olahraga di Kota Denpasar yakni I Wayan Narsa dan I Bagus Made Wirajaya, Selasa (4/7) kemarin, mendatangi langsung panitia PPDB untuk mempertanyakan tidak diterimanya dua siswa yang memiliki prestasi di tingkat nasional.
Dua siswa berprestasi tersebut yakni I Made Arya Darma Abimayu Dwi Putra yang memiliki prestasi di bidang olahraga Renang dan Gibran yang memiliki prestasi di olahraga Judo. Keduanya pernah mengharumkan nama Bali di kancah nasional. Namun pada kenyataannya, keduanya harus mengalami kekecewaan karena tidak mendapatkan tempat di SMPN 1 Denpasar.
Nah, mengetahui hal itu orangtua kedua siswa tersebut pun mengadukannya kepada dua tokoh olahraga Kota Denpasar, I Wayan Narsa dan I Bagus Made Wirajaya, yang langsung meresponnya dengan mendatangi panitia PPDB SMPN 1 Denpasar.
Kedua tokoh ini mempertanyakan kepada panitia, apa saja kriteria penerimaan dari jalur prestasi sehingga siswa yang dengan susah payah mengharumkan nama Bali tidak terakomodir oleh SMPN 1 Denpasar tersebut.
Dilihat dari prestasi keduanya, I Made Arya Darma Abimayu Dwi Putra merupakan juara cabang Renang Olimpiade Nasional tahun 2016, dan juara renang Porjar Kota Denpasar tahun 2017. Sedangkan Gibran mencatat prestasi di bidang bela diri Judo juara kelas A Putra Jakarta Open Championship 2017 dan juara I Kelas A Putra Porjar Kota Denpasar. “Kami hanya ingin kejelasan apa pertimbangan sekolah tidak menerima kedua siswa berprestas tersebut,” ungkap Bagus Wirajaya.
Bagus Wirajaya dan Narsa mengaku sangat miris atas kondisi ini. Pihaknya mengaku kecewa sekolah tidak mempertimbangkan kelanjutan prestasi siswa tersebut. Padahal menurutnya, tidak gampang mencetak atlet berprestasi yang nantinya diharapkan membela nama Bali di kancah Pekan Olah Raga Nasional (PON). “Bagaimana prestasi anak-anak bisa berlanjut, sementara untuk masuk sekolah saja mereka tidak diterima,” kata Narsa. Ia menegaskan, mestinya siswa berprestasi diberikan reward dengan menerimanya di sekolah yang diinginkan seperti SMPN 1 Denpasar.
Sementara itu, terkait protes ini, Panitia PPDB SMPN 1 Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada yang juga sebagai anggota DPRD Kota Denpasar bersama dua orang rekannya dari unsur komite sekolah, yang menerima kunjungan dua tokoh olahraga, mengaku sangat memahami kondisi ini. Untuk itu, pihak sekolah telah membicarakan masalah ini dengan jajaran Ombudsman. “Kepala sekolah kami sudah menyikapinya dengan mengundang Ombudsman,” kata Widiada, singkat. *cr63
DENPASAR, NusaBali
Kekisruhan atau protes orangtua calon siswa terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tak hanya soal jalur lingkungan (zonasi). Permasalahan juga ada pada penerimaan siswa lewat jalur prestasi. Seperti yang terjadi di SMPN 1 Denpasar. Bahkan dua orang tokoh olahraga di Kota Denpasar yakni I Wayan Narsa dan I Bagus Made Wirajaya, Selasa (4/7) kemarin, mendatangi langsung panitia PPDB untuk mempertanyakan tidak diterimanya dua siswa yang memiliki prestasi di tingkat nasional.
Dua siswa berprestasi tersebut yakni I Made Arya Darma Abimayu Dwi Putra yang memiliki prestasi di bidang olahraga Renang dan Gibran yang memiliki prestasi di olahraga Judo. Keduanya pernah mengharumkan nama Bali di kancah nasional. Namun pada kenyataannya, keduanya harus mengalami kekecewaan karena tidak mendapatkan tempat di SMPN 1 Denpasar.
Nah, mengetahui hal itu orangtua kedua siswa tersebut pun mengadukannya kepada dua tokoh olahraga Kota Denpasar, I Wayan Narsa dan I Bagus Made Wirajaya, yang langsung meresponnya dengan mendatangi panitia PPDB SMPN 1 Denpasar.
Kedua tokoh ini mempertanyakan kepada panitia, apa saja kriteria penerimaan dari jalur prestasi sehingga siswa yang dengan susah payah mengharumkan nama Bali tidak terakomodir oleh SMPN 1 Denpasar tersebut.
Dilihat dari prestasi keduanya, I Made Arya Darma Abimayu Dwi Putra merupakan juara cabang Renang Olimpiade Nasional tahun 2016, dan juara renang Porjar Kota Denpasar tahun 2017. Sedangkan Gibran mencatat prestasi di bidang bela diri Judo juara kelas A Putra Jakarta Open Championship 2017 dan juara I Kelas A Putra Porjar Kota Denpasar. “Kami hanya ingin kejelasan apa pertimbangan sekolah tidak menerima kedua siswa berprestas tersebut,” ungkap Bagus Wirajaya.
Bagus Wirajaya dan Narsa mengaku sangat miris atas kondisi ini. Pihaknya mengaku kecewa sekolah tidak mempertimbangkan kelanjutan prestasi siswa tersebut. Padahal menurutnya, tidak gampang mencetak atlet berprestasi yang nantinya diharapkan membela nama Bali di kancah Pekan Olah Raga Nasional (PON). “Bagaimana prestasi anak-anak bisa berlanjut, sementara untuk masuk sekolah saja mereka tidak diterima,” kata Narsa. Ia menegaskan, mestinya siswa berprestasi diberikan reward dengan menerimanya di sekolah yang diinginkan seperti SMPN 1 Denpasar.
Sementara itu, terkait protes ini, Panitia PPDB SMPN 1 Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada yang juga sebagai anggota DPRD Kota Denpasar bersama dua orang rekannya dari unsur komite sekolah, yang menerima kunjungan dua tokoh olahraga, mengaku sangat memahami kondisi ini. Untuk itu, pihak sekolah telah membicarakan masalah ini dengan jajaran Ombudsman. “Kepala sekolah kami sudah menyikapinya dengan mengundang Ombudsman,” kata Widiada, singkat. *cr63
1
Komentar