Heboh Adu Kesaktian di Gianyar: Jro Jepang vs Mangku Widi, Begini Endingnya
GIANYAR, NusaBali.com - Jagat maya mendadak dihebohkan dengan postingan video kegaduhan adu kesaktian Mangku Widi vs Jro Jepang di Banjar Pekandelan, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Gianyar, Rabu (30/8/2023) malam.
Dalam video yang beredar, Jro Jepang yang diketahui berasal dari daerah Pemogan Denpasar, datang sendiri ke kediaman Mangku Widi sekitar pukul 18.30 WITA.
Kedatangan konten kreator ini bermaksud mengadu kesaktian. Sebuah susunan acara dibuat, yakni adu ilmu men-downgrade-kan sukma (membuat seseorang tertidur) dan masing-masing bisa menyadarkan.
Nah, ketika Mangku Widi telah beraksi membuat salah satu warga terlelap tidur di atas keramik, Jro Jepang tidak mau untuk menuntaskan adu kesaktian tersebut.
Jro Sadeg ini tampak sibuk dengan handphone dan tongsisnya sehingga membuat masyarakat yang menyaksikan adu kesaktian tersebut bersorak. Dalam suasana gaduh itulah, Jro Jepang nyaris diamuk massa.
"Saya diajak bertarung one by one. Tidak ada tekanan dari pihak manapun. Seperti di medsos. Saya sendiri begitu beliau tiba, sudah minta teman yang lain untuk tidak pernah menyentuh tamu saya (Jro Jepang). Kalau tidak saya dampingi, mungkin akan beda kejadiannya," ungkap Penganyah Pemangku Pura Banjar Pakandelan Abianbase ini saat ditemui di kediamannya, Kamis (31/8/2023) siang.
Beruntung saat itu, masyarakat mau mendengarkan permintaan Mangku Widi untuk tak menghakimi Jro Jepang. "Saat dia pulang, Pak Mangku bersama polisi membuat dia aman, bahkan Pak Mangku doakan supaya dia selamat sampai di rumah," jelasnya.
Atas kegaduhan yang terjadi, Mangku Widi mengaku sudah melupakan hal tersebut. Terutama setelah Jro Jepang telah mengutarakan permohonan maaf.
"Saya meminta semua orang melupakan hal ini. Saya tak ada dendam, dan tak akan melanjutkan apapun lagi soal hal tersebut," ujarnya. Pesan Mangku Widi yang sudah 40an tahun belajar ilmu spiritual ini hanya satu, agar siapapun bahwa ilmu spiritual itu tidak mudah dipelajari.
"Jro Mangku Widi, tidak akan pernah merendahkan siapapun. Ada yang mau belajar saya hormati, maka belajar dulu supaya mengerti tatanan etika yang baik. Pang Mangku sudah 40 tahun belajar, sampai saat ini merasa masih belog. Pak Mangku juga tidak pernah upload apapun di medsos. Karena saya anggap ilmu ini sakral, perlu kita lestarikan kerahasiaannya. Bukan dipamerkan," jelasnya. *nvi
Komentar