Pariwisata Serangan Semakin Pulih
Sampai 27 kapal per hari, didominasi turis asal India, China serta Eropa
DENPASAR, NusaBali
Aktivitas pariwisata di Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar terus menunjukkan pemulihan. Terakhir sekitar 700-800 wisatawan, yang didominasi wisatawan mancanegara mengunjungi Serangan. Dari jumlah tersebut, hampir seluruhnya ke lokasi seberang, yakni ke perairan Lembongan, Nusa Penida dan Gili Terawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketua Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat (Bumda) Serangan, I Nyoman Turut mengatakan kunjungan wisatawan ke Serangan sudah mulai ramai sejak sebulan lalu, pada akhir Juli. “Juga kaitannya dengan 17 Agustusan,” ungkapnya.
Rata-rata kapal yakni fast boat yang berangkat melayani penyeberangan sampai 27 kapal per hari, khususnya dari Pelabuhan Sire Angen, Serangan. Jumlahnya antara 800-900 wisatawan. “India masih mendominasi, namun wisman China sudah mulai ramai juga,”lanjut Turut.
Perbandingannya 60 persen wisman India, 40 persen sisanya baru wisman Tiongkok atau China. Setelah itu baru wisatawan Eropa. Wisman India dan China kebanyakan ke Nusa Penida, sedang Eropa ke Gili (Gili Terawangan).
Selain wisman, wisatawan domestik atau wisdom juga ramai. Namun kata Turut, keramaiannya belum seperti wisman. Maksudnya wisman lebih banyak ketimbang wisdom.
Daya tarik Serangan diantaranya keberadaan pura bersejarah yakni Pura Sakenan, kemudian Taman Penyu, ketiga pelabuhan dengan dermaga, keempat seni budaya.”Dan yang sedang booming sekarang adalah kuliner laut khas Serangan,” ujar Turut.
Disampaikan Turut, keramaian wisatawan sudah diantisipasi sebelumnya. Hal itu karena sudah ada informasi dari kalangan biro perjalanan wisata (BPW) kepada pihak Desa Serangan, melalui BUMDA.
Keramaian wisatawan tersebut tentu memberi pendapatan kepada pihak Desa Adat Serangan. “Ya, tentu ada kontribusi, karena kita di desa (adat) menyediakan fasilitas antara lain dermaga, ponton, hingga jasa pengisian air tawar sampai dengan jasa cuci kapal,” terang Turut, memberi penjelasan lebih detil.
Yang pasti, kata ramainya wisman yang datang, baik berwisata di Serangan maupun yang menyeberang berdampak positif bagi perekonomian warga setempat. “Kita bersyukur sudah semakin membaik,” kata Turut.
Kalangan pedagang souvenir juga mengaku senang dengan semakin ramainya wisatawan ke Serangan. “Nggih, tiyang sudah mulai bisa berjualan,” ujar Ni Ketut Dastri, salah seorang penjual souvenir.
Walau tidak tiap hari mujur, namun Dastri dan pedagang yang lain mengaku senang, karena dapat menjajakan dagangannya.
“Kalau waktu pandemi, tiyang (saya) tak kerja, hanya di rumah saja,” terangnya.
Sehari-hari berjualan di sekitar Pelabuhan, Dastri mengiyakan untuk sementara wisman India dan China yang banyak datang dan melakukan penyeberangan, dengan Nusa Penida maupun ke Gili Terawangan. K17.
Komentar