nusabali

Perpadi : Penggiligan Padi Kesulitan Produksi

Gabah Langka Disinyalir Akibat Panen Berkurang

  • www.nusabali.com-perpadi-penggiligan-padi-kesulitan-produksi

Akibat produksi gabah berkurang, dampaknya harga beras ikut melambung, bahkan tembus Rp 14.000 per kilogram untuk kualitas premium.

DENPASAR, NusaBali
Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) Bali mengaku pusing. Hal tersebut karena sulitnya mendapatkan gabah yang diduga akibat produksi gabah turun.

Dampaknya produksi beras juga berkurang. Alhasil harga beras di pasaran juga merangkak naik.

Ketua PERPADI Bali Anak Agung Made Sukawetan, mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi sekarang ini. Dia mengiyakan banyak penggilingan padi yang jeda beroperasi.

“Kalau gabah dikatakan tidak ada, salah nanti. Ada memang namun sedikit sekali,” ujar Sukawetan, Jumat (1/9).

Dikatakan, kelangkaan gabah disinyalir akibat panen berkurang. Karena itu dia menepis kelangkaan gabah karena dijual ke luar daerah. “Apa yang mau dijual keluar, karena gabah sedikit,” tegasnya.

Dia menyontohkan, dalam kondisi normal untuk di daerah Tabanan saja bisa mendrop sekitar 150 ton beras per bulan. Namun sekarang karena gabah tidak ada, otomatis tidak berproduksi lagi untuk sementara.

Salah seorang pemilik penggilingan padi, I Wayan Suka Arta, juga mengaku kesulitan mendapatkan gabah. “Panen jarang sekarang,” ujarnya.

Kalaupun ada gabah jumlahnya minim, sehingga rebutan untuk membelinya. Karena kesulitan mendapatkan gabah, Suka Arta menuturkan produksi beras yang biasanya 80-100 ton per bulan kini jauh berkurang. “Mungkin sampai 60 persen berkurangnya,” kata pria asal Penebel, Tabanan ini.

Akibat produksi gabah berkurang, dampaknya harga beras ikut melambung, bahkan saat ini tembus Rp 14.000 per kilogram. Hal tersebut mengacu rata-rata harga bahan pokok dari beberapa pasar di Kota Denpasar, sebagaimana data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali. Per 1 September 2023, harga beras medium (Bulog) Rp 9.000 per kilogram, beras premium Rp 14.000 per kilogram. Kemudian beras IR 64 (premium) Rp 13.000 per kilogram, beras biasa (lokal) Rp 12.500 per kilogram. 7 k17

Komentar