Dikabari Lewat Messenger, Ayah Korban Tram Lift Sempat Mengira Modus Penipuan
GIANYAR, NusaBali.com -Duka mendalam dirasakan keluarga almarhum I Wayan Aries Setiawan, 23, di Banjar Abiansemal, Desa Lodtunduh Kecamatan Ubud, Sabtu (2/9/2023) pagi.
Aris merupakan salah satu korban tewas dari kejadian tragis tram lift Ayuterra Resort di Desa Kedewatan Kecamatan Ubud yang meluncur ke jurang pada Jumat (1/9/2023) siang.
Ayah korban, Made Suarsa, mengaku tidak ada firasat apapun sebelum kejadian. Bahkan ketika mendapat kabar dari salah satu kontak Facebook via Messenger, Made Suarsa sempat mengira itu modus penipuan.
"Saya dapat info dari inbox Messenger, temenan di FB, dibilang Aris kecelakaan di tempat kerja. Cuma gitu saja, tidak ada penjelasan lebih lanjut. Sempat saya kira itu modus penipuan," ungkapnya.
Meski sempat tidak percaya, Made Suarsa tetap berusaha mencari tahu. "Yang inbox cowok, tapi pas saya telepon suara cewek. Dibilang lift putus, langsung saya syok," terangnya.
Made Suarsa yang dalam posisi bekerja, bergegas ke TKP. Yang disayangkan, setiba di Ayuterra Resort pihaknya tidak melihat ada penanganan. "Sampai sana saya lihat banyak orang, banyak yang syok. Hampir sejam di sana tidak ada kabar, sampai segitu tidak dapat penanganan. Saya mikir gimana kondisi anak saya," sesalnya.
Made Suarsa pun akhirnya mendapatkan informasi bahwa Aris terpental paling jauh ke jurang. Tubuhnya jatuh diantara semak-semak. Saat itu, Aris dinyatakan telah meninggal dunia.
Sepengetahuan keluarga, Aris yang alumni SMK Kertayasa Tebongkang ini termasuk pekerja baru, namun statusnya belum bisa dipastikan apakah sudah karyawan atau masih DW (daily worker).
"Aris itu anaknya mandiri. Dimana dia mau kerja, dia cari informasi sendiri. Padahal kalau dia mau, saya bisa Carikan dia tempat kerja. Tapi dia mau berusaha sendiri," kenangnya. Sebelum di Ayuterra Resort, Aris diketahui sempat DW di Hotel Mandapa Ubud, Wakanda dan sebuah hotel di Jimbaran.
Semasa hidup, Aris yang juga alumni Apolonia Hotel School ini dikenal sebagai sosok pemuda yang ramah, mandiri dan mudah bergaul. Putra sulung dari Made Suarsa, 49, dan Ni Wayan Sumastini, 48, ini juga dikenal sebagai atlet futsal.
"Memang dia seorang pemain futsal. Prestasinya banyak, pialanya banyak. Pernah rasanya dulu mewakili tim Futsal Klungkung pada satu pertandingan," jelasnya yang juga konsultan hotel ini.
Saat ini jenazah Aris masih dititip di RS Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud. Hasil rembug keluarga, prosesi ngaben langsung nyekah rencananya akan digelar pada Jumat (8/9/2023) mendatang. "Jenazah dipulangkan sehari sebelum ngaben," terangnya. *nvi
1
Komentar