I Wayan Aries Setiawan Titip ‘Bekal’ untuk Adik
Sebelum Kejadian Tumben Pamit Berangkat Kerja
GIANYAR, NusaBali - Duka mendalam dirasakan keluarga almarhum I Wayan Aries Setiawan, 23, di Banjar Abiansemal, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar, Sabtu (2/9) pagi. Aries merupakan salah satu korban tewas dari kejadian tragis tram lift Ayuterra Resort di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, yang meluncur ke jurang pada Jumat (1/9) siang.
Ayah korban, Made Suarsa, mengaku tidak ada firasat apapun sebelum kejadian. Namun setelah Aries dinyatakan meninggal dunia, Made Suarsa menyadari memang sudah ada suatu pertanda.
“Setelah kejadian, kita keluarga baru paham. Dia sempat bilang ingin beli Vespa, belum ada sebulan. Pas ngambilnya juga harus hari itu juga karena sudah DP (down payment alias uang muka), padahal saat itu sudah malam. Saya sempat larang tapi Aries gak mau menunda,” ujar Made Suarsa.
Setelah itu, sehari sebelum kejadian Aries seolah memberikan bekal untuk adik perempuannya yang sudah kuliah. “Dia taruh uang di kamar adiknya. Kebetulan kami punya WA (WhatsApp) grup berempat. Adiknya tanya, siapa yang naruh uang di kamar ku? Dijawab aku sama Aries. Ibunya nyahut, ‘untuk aku mana’,” tutur Made Suarsa.
Setelah itu, pagi hari sebelum kejadian Aries tumben mencari ibunya untuk pamitan akan berangkat kerja. “Kemarin pagi pas ibunya nyapu halaman, sampai dicari ibunya, bilang mau jalan kerja. Dia pamitan, ternyata langsung ‘pamit’,” ungkap Made Suarsa yang tak kuasa menahan tangis.
Kepadanya, Aries mengaku selama bekerja di Ayuterra Resort merasa nyaman dan senang. “Atas rekomendasi rekannya, dia melamar house keeping di Ayuterra. Dia melamar berempat, cuma dua orang yang lolos,” ucap Made Suarsa.
Mengenai pertanggungjawaban pihak hotel/resort pasca kejadian, menurut Made Suarsa memang belum ada yang datang ke rumah duka. “Dari pihak hotel baru ada obrolan, belum ada datang ke rumah. Kebetulan tiyang juga belum siap menerima. Saya mau selesaikan dulu upacaranya Aries. Anak saya biar tenang dulu,” ujarnya.
“Setelah kejadian, kita keluarga baru paham. Dia sempat bilang ingin beli Vespa, belum ada sebulan. Pas ngambilnya juga harus hari itu juga karena sudah DP (down payment alias uang muka), padahal saat itu sudah malam. Saya sempat larang tapi Aries gak mau menunda,” ujar Made Suarsa.
Setelah itu, sehari sebelum kejadian Aries seolah memberikan bekal untuk adik perempuannya yang sudah kuliah. “Dia taruh uang di kamar adiknya. Kebetulan kami punya WA (WhatsApp) grup berempat. Adiknya tanya, siapa yang naruh uang di kamar ku? Dijawab aku sama Aries. Ibunya nyahut, ‘untuk aku mana’,” tutur Made Suarsa.
Setelah itu, pagi hari sebelum kejadian Aries tumben mencari ibunya untuk pamitan akan berangkat kerja. “Kemarin pagi pas ibunya nyapu halaman, sampai dicari ibunya, bilang mau jalan kerja. Dia pamitan, ternyata langsung ‘pamit’,” ungkap Made Suarsa yang tak kuasa menahan tangis.
Kepadanya, Aries mengaku selama bekerja di Ayuterra Resort merasa nyaman dan senang. “Atas rekomendasi rekannya, dia melamar house keeping di Ayuterra. Dia melamar berempat, cuma dua orang yang lolos,” ucap Made Suarsa.
Mengenai pertanggungjawaban pihak hotel/resort pasca kejadian, menurut Made Suarsa memang belum ada yang datang ke rumah duka. “Dari pihak hotel baru ada obrolan, belum ada datang ke rumah. Kebetulan tiyang juga belum siap menerima. Saya mau selesaikan dulu upacaranya Aries. Anak saya biar tenang dulu,” ujarnya.
Foto: Suasana di rumah duka Wayan Aries Setiawan di Banjar Abiansemal, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar, Sabtu (2/9) pagi. -NOVI ANTARI
Untuk prosesi upacara Pengabenan rencananya akan digelar pada Sukra Paing Pahang, Jumat (8/9), di Setra Adat Lodtunduh.
Sepengetahuan keluarga, Aries yang alumni SMK Kertayasa Tebongkang ini termasuk pekerja baru, sehingga statusnya belum bisa dipastikan apakah sudah karyawan atau masih DW (daily worker). “Aries itu anaknya mandiri. Di mana dia mau kerja, dia cari informasi sendiri. Padahal kalau dia mau, saya bisa carikan dia tempat kerja. Tapi dia mau berusaha sendiri,” kata Made Suarsa.
Sebelum di Ayuterra Resort, Aries diketahui sempat berstatus DW di Hotel Mandapa Ubud, Wakanda, dan sebuah hotel di Jimbaran.
Semasa hidup, Aries yang juga alumni Apolonia Hotel School ini dikenal sebagai sosok pemuda yang ramah, mandiri, dan mudah bergaul. Putra sulung dari Made Suarsa, 49, dan Ni Wayan Sumastini, 48, ini juga dikenal sebagai atlet futsal.
“Memang dia seorang pemain futsal. Prestasinya banyak, pialanya banyak. Pernah rasanya dulu mewakili tim Futsal Klungkung pada satu pertandingan,” ucap Made Suarsa yang juga konsultan hotel.
Saat ini jenazah Aries masih dititip di RS Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud. Hasil rembug keluarga, prosesi ngaben langsung nyekah rencananya akan digelar pada Jumat (8/9). “Jenazah dipulangkan sehari sebelum ngaben,” tutur Made Suarsa. 7 nvi
1
Komentar