Disdikpora Perkuat Profil Pelajar Pancasila dengan Kearifan Lokal
SEMARAPURA, NusaBali - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Klungkung terus menumbuhkan pengembangan kearifan lokal sebagai khazanah kebudayaan di masing-masing sekolah untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pengembangan persentase kearifan lokal di masing-masing sekolah di Klungkung sebagian besar didominasi bidang kesenian.
Kadisdikpora Klungkung I Ketut Sujana mengatakan, berdasarkan pengisian kuesioner data kearifan lokal terhadap sekolah, dari 118 sekolah PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Klungkung, persentase kearifan lokal 50,4% bidang kesenian, 27,3% makanan tradisional, 13,2% alat seni tradisional, dan 9,1% jenis kearifan lokal lainnya.
Persentase ini semakin menguatkan pemerintah dalam merencanakan strategi mengembangkan kearifan lokal sebagai khazanah kebudayaan di masing-masing satuan pendidikan, khususnya di bawah naungan Disdikpora Klungkung. Pengembangan kearifan lokal dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) diharapkan dapat digunakan sebagai referensi pengimplementasian P5.
"Hal ini dapat menjadi referensi penetapan kebijakan rencana strategis dan sanding data berdasarkan sistem evaluasi pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berorientasi nilai kearifan lokal di Kabupaten Klungkung," ujar Sujana, Minggu (3/9).
Tm Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Kabupaten Kungkung akan fokus pada pengumpulan data dan informasi tentang kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut. Dilakukan melalui wawancara dengan tokoh masyarakat, pengamat lokal, dan sumber-sumber lainnya. Setelah data terkumpul, tim mulai merancang strategi untuk mengintegrasikan kearifan lokal di dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Melibatkan penyusunan kurikulum dan modul pelajaran yang memasukkan nilai-nilai kearifan lokal serta pengembangan program ekstrakurikuler dan kegiatan di luar kelas yang berfokus pada penguatan kearifan lokal. Pada bulan-bulan berikutnya, tim akan berkonsentrasi pada hasil produk yang diujicobakan sebagai implementasi pelaksanaan workshop.
Keterlibatan guru dan staf pendidikan yang terlibat dalam Projek, pengembangan materi ajar, dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada kearifan lokal. Selama seluruh periode pengembangan, tim akan berkolaborasi dengan pihak terkait di Kabupaten Klungkung untuk memastikan program ini terintegrasi dengan program pembangunan daerah dan kebijakan pendidikan lokal.
Pada akhir periode pengembangan jangka menengah, tim akan mengevaluasi keefektifan program dan mengidentifikasi area di mana perbaikan masih diperlukan. "Tujuan utama untuk memastikan program ini telah membantu memperkuat Profil Pelajar Pancasila di Kabupaten Klungkung sambil mempromosikan dan melestarikan kearifan lokal," ujar Sujana. 7 wan
1
Komentar