Optimalkan Perizinan, Tarik Investor ke Buleleng
Kabupaten Buleleng melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu terus berupaya untuk mendatangkan investor.
SINGARAJA, NusaBali
Salah satu upaya dengan pelayanan pembuatan izin usaha dengan optimal sehingga tidak ada kesan menghambat dan bertele-tele. Hingga akhir Juni ini tercatat sudah ada Rp 410 miliar lebih investasi yang tertanam di Buleleng.
Angka tersebut disumbangkan paling banyak dari sektor perumahan dan pariwisata. Kemudian menyusul sektor perdagangan, pertanian termasuk perikanan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Putu Karuna ditemui Rabu (5/7) kemarin mengatakan, sampai saat ini perkembangan Buleleng masih terus dilirik oleh para investor untuk menanamkan modalnya.
Meski sebagian besar investor yang datang berasal dari luar kabupaten, seperti Denpasar dan juga dari Jawa yang banyak berinvestasi di sektor perumahan dan pariwisata. Termasuk sektor perdagangan yang menyumbang investasi per Juni sebanyak Rp 80 miliar. “Masih terus berkembang, kemarin kami juga dapat info dari Dinas Pertanian ada investor pabrik gula yang akan datang ke Buleleng,” kata dia.
Pihaknya pun menegaskan bahwa penerimaan investor di bidang industri masih sangat memungkinkan di Buleleng. Sebab Buleleng sudah memiliki kawasan industri di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak. Sementara itu upaya untuk menarik investor datang ke Buleleng dan menanamkan sahamnya juga diimbangi dengan pelayanan pengurusan izin yang optimal, sesuai dengan aturan dan SOP yang berlaku.
Pengeluaran izin investasi juga disebutnya sangat hati-hati, melihat dari potensi dan kawasan daerah yang dituju oleh investor. Termasuk melihat dampak pengkajian ramah lingkungan. “Kepastian boleh atau tidaknya dibangun di sana, apa persyaratan lengkapnya dan juga keterbukaan informasi diberikan sehingga tidak terkesan menghambat dan bertele-tele yang dapat menyebabkan investor batal menanamkan modalnya,” imbuhnya. *k23
Angka tersebut disumbangkan paling banyak dari sektor perumahan dan pariwisata. Kemudian menyusul sektor perdagangan, pertanian termasuk perikanan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Putu Karuna ditemui Rabu (5/7) kemarin mengatakan, sampai saat ini perkembangan Buleleng masih terus dilirik oleh para investor untuk menanamkan modalnya.
Meski sebagian besar investor yang datang berasal dari luar kabupaten, seperti Denpasar dan juga dari Jawa yang banyak berinvestasi di sektor perumahan dan pariwisata. Termasuk sektor perdagangan yang menyumbang investasi per Juni sebanyak Rp 80 miliar. “Masih terus berkembang, kemarin kami juga dapat info dari Dinas Pertanian ada investor pabrik gula yang akan datang ke Buleleng,” kata dia.
Pihaknya pun menegaskan bahwa penerimaan investor di bidang industri masih sangat memungkinkan di Buleleng. Sebab Buleleng sudah memiliki kawasan industri di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak. Sementara itu upaya untuk menarik investor datang ke Buleleng dan menanamkan sahamnya juga diimbangi dengan pelayanan pengurusan izin yang optimal, sesuai dengan aturan dan SOP yang berlaku.
Pengeluaran izin investasi juga disebutnya sangat hati-hati, melihat dari potensi dan kawasan daerah yang dituju oleh investor. Termasuk melihat dampak pengkajian ramah lingkungan. “Kepastian boleh atau tidaknya dibangun di sana, apa persyaratan lengkapnya dan juga keterbukaan informasi diberikan sehingga tidak terkesan menghambat dan bertele-tele yang dapat menyebabkan investor batal menanamkan modalnya,” imbuhnya. *k23
1
Komentar