Okupansi Hotel di Bangli Naik Tertinggi
Sementara TPK hotel di Kabupaten Gianyar dan Klungkung justru menurun.
DENPASAR, NusaBali
Bangli 'menjuarai' tingkat kenaikan penghunian kamar (TPK) hotel di Bali pada bulan Juli. Hal tersebut karena tingkat kenaikkan hunian kamar hotel di Bangli sebagai yang tertinggi pada bulan Juli 2023 dibanding dengan 8 kabupaten lainnya di Provinsi Bali. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, pada bulan Juli tingkat TPK atau okupansi hotel di kabupaten berhawa sejuk itu mencapai 69,66 persen.
Dengan TPK tersebut tingkat hunian di kabupaten Bangli naik 21,33 poin dibandingkan bulan sebelumnya, tercatat 48,33 poin. Pihak industri pariwisata di Bangli menyatakan bersyukur dengan pencapaian tersebut.
"Ya tentu senang dan astungkara," ujar Ketua BPC PHRI Kabupaten Bangli I Ketut Mardjana, Minggu(3/9).
Kepada NusaBali, dia menuturkan sejatinya peningkatan keramaian wisatawan ke Bangli, terutama ke Kintamani sudah mulai bulan Juni berlanjut ke Juli dan Agustus. Hal itu ditunjukkan dengan padatnya arus lalin, baik di kawasan Penelokan maupun menuju kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Danau Batur dan sekitar.
“Di lapangan bisa dilihat dengan nyata keramaian wisatawan itu,” ujar Mardjana yang merupakan owner Toya Devasya, DTW yang terkenal dengan hot springnya di kawasan Danau Batur, Kintamani.
Menurut Mardjana wisatawan yang berwisata ke Kintamani ingin menikmati culture atau budaya serta keindahan panorama alam.
“Wisatawan yang berada di resto-resto, kafe-kafe yang di jalur Kintamani hampir semuanya menghadap ke arah pemandangan Gunung Batur dengan kalderanya. Sedang yang ada di Toya Devasya, melihat pemandangan Danau Batur, selain tentunya menikmati hot spring Toya Devasya," geber mantan Dirut PT Pos Indonesia panjang lebar.
Karena itu, kata dia masuk akal kalau memang poin peningkatan okupansi hotel di Bangli menjadi yang paling tinggi.
Oleh karena itu, kata Mardjana sangat tepat kebijakan Pemerintah dalam hal ini Pemkab Bangli mendorong pariwisata sebagai leading sektor ekonomi. Alasannya sektor pariwisata akan mendorong pertumbuhan sektor lainnya, seperti pertanian dan industri (kerajinan).
"Ini mendorong perputaran ekonomi menjadi lebih kencang dan pasti akan berkontribusi terhadap (Pendapatan Asli Daerah) PAD Bangli. Jadi kondisi ini mesti dijaga dan terus ditingkatkan," kata Mardjana.
Sebelumnya BPS Provinsi Bali mencatat pada bulan Juli tingkat penghunian kamar hotel di Bali sebesar 63,60 persen. Tingkat Penghunian Kamar(TPK) meningkat 4,01 poin dari bulan Juni yang okupansinya 59,59 persen.
Data memperlihatkan tingkat hunian kamar hotel meningkat di 7 kabupaten/kota. Ke 7 kabupaten/kota tersebut yakni di Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli, Karangasem, Buleleng dan Kota Denpasar.
Sedang dua kabupaten yakni Kabupaten Gianyar dan Klungkung tingkat penghunian kamar hotel menurun. Tingkat penurunan hunian kamar di Gianyar yang paling dalam yakni 4,66 poin. Dari 51,12 persen pada bulan Juni menjadi 46,46 persen pada bulan Juli.
Sedangkan di Kabupaten Klungkung penurunan tingkat hunian hotel 3,55 poin. Dari 45,25 persen pada bulan Juni menjadi 41,70 persen pada bulan Juli. k17
1
Komentar