SMKN 2 Seririt Juara II Film Pendek Nasional
SINGARAJA, NusaBali - Karya tim film SMKN 2 Seririt yang terdiri dari 12 siswa dan 4 pembina, berhasil merebut Juara II Lomba Film Pendek Tingkat Nasional.
Tim ini mengangkat isu kesetaraan gender sehingga berhasil memenangi lomba yang dilaksanakan oleh Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bali, serangkaian Hari Remaja Internasional 2023.
Pembina tim film Putu Suryani mengatakan, SMKN 2 Seririt yang memiliki jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) sudah beberapa kali mengikuti lomba film. Namun keberhasilan baru berpihak pada lomba yang dilaksanakan pada 27 Agustus lalu. Menurut Suryani, tim film SMKN 2 Seririt setelah mendengar informasi langsung mempersiapkan timnya untuk menghasilkan karya. Kebetulan Suryani adalah guru Bahasa Indonesia. Dia bertugas mengurus skrip dan mencari siswa yang memiliki bakat bermain peran.
Proses penggarapan film dimulai sejak awal Agustus lalu. Karya film pendek tersebut dikirim ke panitia pada 19 Agustus. Hingga akhirnya dewan juri memutuskan tim SMKN 2 Seririt masuk sebagai finalis dan berkesempatan memaparkan karyanya di hadapan dewan juri pada tanggal 27 Agustus lalu. “Saat itu langsung diumumkan kami Juara II, kalau Juara I dari Jakarta dan Juara III dari Bali juga,” ucap Suryani.
Dalam proses pembuatan film tersebut, seluruh latar dan lokasi pengambilan gambar dilakukan di sekolah. Talent-talent yang digunakan adalah siswa SMKN 2 Seririt. Termasuk kameramen, editor dan tim teknis lainnya. Seluruhnya adalah siswa kelas di SMKN 2 Seririt.
Setelah dinyatakan sebagai pemenang, Suryani menyebut timnya akan melakukan penyempurnaan karya. Salah satunya membersihkan audio dalam film yang menjadi catatan juri karena banyak suara lain yang ikut masuk terekam. Di samping itu, film hasil karya ini juga akan dipakai sebagai sarana sosialisasi kepada siswa dan remaja lainnya di sekitar sekolah.
“Dari panitia kemarin ada dua pilihan tema, selain genre juga ada HIV/AIDS. Kami memilih genre sebagai salah satu upaya kami mengangkat kesetaraan gender pada remaja yang ke depannya akan berumah tangga. Bagaimana mereka diberi pemahaman agar tahu porsi dan kewajiban yang berimbang antara laki-laki dan perempuan,” ungkap dia.
Sementara itu Kepala SMKN 2 Seririt Putu Suarbawa mengungkapkan prestasi siswa dan gurunya bukanlah hal instan. Sekolah sejauh ini dalam pembinaan siswa berprestasi melalui ekstrakurikuler. Siswa dan guru yang hobi dan memiliki keinginan memperdalam ilmu dibidang foto dan video bergabung dalam Desain Komunikasi Visual Team (Dekovista).
“Karena kami memiliki potensi dan sumber daya kami coba kembangkan, salah satunya untuk menyiapkan dan mengasah keterampilan anak-anak kami di DKV,” terang Suarbawa. 7k23
Pembina tim film Putu Suryani mengatakan, SMKN 2 Seririt yang memiliki jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) sudah beberapa kali mengikuti lomba film. Namun keberhasilan baru berpihak pada lomba yang dilaksanakan pada 27 Agustus lalu. Menurut Suryani, tim film SMKN 2 Seririt setelah mendengar informasi langsung mempersiapkan timnya untuk menghasilkan karya. Kebetulan Suryani adalah guru Bahasa Indonesia. Dia bertugas mengurus skrip dan mencari siswa yang memiliki bakat bermain peran.
Proses penggarapan film dimulai sejak awal Agustus lalu. Karya film pendek tersebut dikirim ke panitia pada 19 Agustus. Hingga akhirnya dewan juri memutuskan tim SMKN 2 Seririt masuk sebagai finalis dan berkesempatan memaparkan karyanya di hadapan dewan juri pada tanggal 27 Agustus lalu. “Saat itu langsung diumumkan kami Juara II, kalau Juara I dari Jakarta dan Juara III dari Bali juga,” ucap Suryani.
Dalam proses pembuatan film tersebut, seluruh latar dan lokasi pengambilan gambar dilakukan di sekolah. Talent-talent yang digunakan adalah siswa SMKN 2 Seririt. Termasuk kameramen, editor dan tim teknis lainnya. Seluruhnya adalah siswa kelas di SMKN 2 Seririt.
Setelah dinyatakan sebagai pemenang, Suryani menyebut timnya akan melakukan penyempurnaan karya. Salah satunya membersihkan audio dalam film yang menjadi catatan juri karena banyak suara lain yang ikut masuk terekam. Di samping itu, film hasil karya ini juga akan dipakai sebagai sarana sosialisasi kepada siswa dan remaja lainnya di sekitar sekolah.
“Dari panitia kemarin ada dua pilihan tema, selain genre juga ada HIV/AIDS. Kami memilih genre sebagai salah satu upaya kami mengangkat kesetaraan gender pada remaja yang ke depannya akan berumah tangga. Bagaimana mereka diberi pemahaman agar tahu porsi dan kewajiban yang berimbang antara laki-laki dan perempuan,” ungkap dia.
Sementara itu Kepala SMKN 2 Seririt Putu Suarbawa mengungkapkan prestasi siswa dan gurunya bukanlah hal instan. Sekolah sejauh ini dalam pembinaan siswa berprestasi melalui ekstrakurikuler. Siswa dan guru yang hobi dan memiliki keinginan memperdalam ilmu dibidang foto dan video bergabung dalam Desain Komunikasi Visual Team (Dekovista).
“Karena kami memiliki potensi dan sumber daya kami coba kembangkan, salah satunya untuk menyiapkan dan mengasah keterampilan anak-anak kami di DKV,” terang Suarbawa. 7k23
Komentar