Koster: Kebijakan Strategis Agar Dilanjutkan
Hari Ini Pj Gubernur Bali Dilantik Mendagri di Jakarta
Gubernur Koster sudah bersiap-siap meninggalkan rumah jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha, Denpasar yang telah menjadi kediaman tetapnya sejak dilantik 2018 lalu
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster resmi mengakhiri masa jabatannya bersama Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pada, Selasa (5/9) hari ini. Ia pun berpesan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Bali Irjen Pol Sang Made Mahendra Jaya untuk melanjutkan sejumlah kebijakan strategis yang telah digagasnya bersama Wagub Cok Ace.
Menurut Koster, sejumlah pembangunan telah berhasil dilaksanakan selama lima tahun pemerintahannya, seperti menjaga adat dan budaya Bali, pembangunan ekosistem lingkungan yang bersih, pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana strategis, hingga peningkatan penggunaan produk lokal Bali. "Tentu saja apa yang sudah diputuskan program tahun 2023 sampai Desember dan terutama program tahun 2024 yang sudah dituangkan dalam kebijakan umum anggaran RAPBD 2023 Perubahan dan 2024 induk itu supaya dilaksanakan termasuk kebijakan-kebijakan seperti penggunaan produk lokal itu harus didorong terus semakin dipercepat," ujar Gubernur Koster usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (4/9) siang.
Dalam rapat paripurna tersebut Gubernur Koster menyampaikan pandangan akhirnya terhadap Ranperda tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2022 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2023 yang akhirnya disahkan DPRD Bali.
Hadir pada hari terakhir sebelum masa jabatannya berakhir, Selasa kemarin, Gubernur Koster mendapatkan apresiasi dari seluruh anggota dan pimpinan dewan. Mereka bersepakat Gubernur Koster telah bekerja keras dan melaksanakan tugasnya memimpin Bali dengan sangat baik. "Yang paling membanggakan bagi kita semua adalah (disahkannya) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali yang memungkinkan untuk kita lebih melakukan inovasi untuk mencapai tujuan peningkatan masyarakat Bali," sebut Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama.
Menurut dia, berbagai terobosan dan inovasi pembangunan telah dilaksanakan Koster-Ace selama lima tahun memimpin Bali, di antaranya pembangunan infrastruktur Kawasan Suci Besakih, Pusat Kebudayaan Bali, shortcut Singaraja-Mengwi, Turyapada Tower, Pelabuhan Sanur-Sampalan-Bias Munjul, Tol Jagat Kerthi, dan pembangunan bendungan. Selain sejumlah pembangunan infrastruktur lainnya, juga jaminan sosial bagi prajuru (pengurus) desa adat, rohaniawan, kemudian pembangunan SMA/SMK dan program pendidikan lainnya.
Bahkan yang terakhir, tujuh perda telah berhasil diselesaikan hanya dalam waktu 12 hari. Adi Wiryatama juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota DPRD Bali yang selama bermitra dengan Gubernur dan Wagub Bali tidak ada hal-hal yang menghambat.
Apresiasi juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Bali dari Golkar, I Nyoman Sugawa Korry yang mengatakan dilihat dari berbagai indikator pembangunan, kepemimpinan Koster-Cok Ace dipandang telah berhasil. "Terhadap berbagai kekurangan yang masih ada mari kita sempurnakan bersama," ucapnya. Demikian pula dengan taman indah demokrasi yang selama ini DPRD Bali diisi dari berbagai fraksi dengan berbeda bendera parpol diharapkan dapat terus dijaga bersama untuk Bali yang tercinta. Pandangan senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Suyasa (Gerindra) dan Tjokorda Gede Asmara Putra Sukawati (Demokrat) yang mengapresiasi berbagai program kerja yang telah berhasil dilaksanakan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.
Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati juga memuji Gubernur Koster dan Wakil Gubernur Cok Ace yang mampu mengawal Bali dengan baik melewati masa pandemi Covid-19. "Tidak mudah menjadi pemimpin di era Covid. Dengan kesungguhan dan kegigihan hati duet Koster-Ace menghadirkan percepatan, penyelamatan, pemurnian dan transformasi," ujar anggota dewan dari Fraksi Demokrat ini.
Gubernur Koster sendiri menyebut selama lima tahun bekerja sama dengan DPRD Bali situasinya sangat kondusif. Meskipun dinamika selalu ada dalam hubungan eksekutif dan legislatif, menurutnya khusus di Bali ia merasakan hubungan kekeluargaan dengan para anggota DPRD Bali. "Sehingga semua (pembahasan) peraturan daerah dan kebijakan berjalan dengan sukses, sangat cepat dan produktif," ujar mantan anggota DPR tiga periode ini.
Dari informasi yang didapat, Gubernur Koster rencananya akan hadir dalam pelantikan Pj Gubernur Bali Irjen Pol Sang Made Mahendra Jaya di Jakarta, Selasa ini. Selanjutnya ia mengaku akan beristirahat untuk sementara waktu sebelum kembali melaksanakan tugas-tugasnya sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, mengawal partai banteng moncong putih menghadapi Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Gubernur Bali Wayan Koster resmi mengakhiri masa jabatannya bersama Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pada, Selasa (5/9) hari ini. Ia pun berpesan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Bali Irjen Pol Sang Made Mahendra Jaya untuk melanjutkan sejumlah kebijakan strategis yang telah digagasnya bersama Wagub Cok Ace.
Menurut Koster, sejumlah pembangunan telah berhasil dilaksanakan selama lima tahun pemerintahannya, seperti menjaga adat dan budaya Bali, pembangunan ekosistem lingkungan yang bersih, pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana strategis, hingga peningkatan penggunaan produk lokal Bali. "Tentu saja apa yang sudah diputuskan program tahun 2023 sampai Desember dan terutama program tahun 2024 yang sudah dituangkan dalam kebijakan umum anggaran RAPBD 2023 Perubahan dan 2024 induk itu supaya dilaksanakan termasuk kebijakan-kebijakan seperti penggunaan produk lokal itu harus didorong terus semakin dipercepat," ujar Gubernur Koster usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (4/9) siang.
Dalam rapat paripurna tersebut Gubernur Koster menyampaikan pandangan akhirnya terhadap Ranperda tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2022 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2023 yang akhirnya disahkan DPRD Bali.
Hadir pada hari terakhir sebelum masa jabatannya berakhir, Selasa kemarin, Gubernur Koster mendapatkan apresiasi dari seluruh anggota dan pimpinan dewan. Mereka bersepakat Gubernur Koster telah bekerja keras dan melaksanakan tugasnya memimpin Bali dengan sangat baik. "Yang paling membanggakan bagi kita semua adalah (disahkannya) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali yang memungkinkan untuk kita lebih melakukan inovasi untuk mencapai tujuan peningkatan masyarakat Bali," sebut Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama.
Menurut dia, berbagai terobosan dan inovasi pembangunan telah dilaksanakan Koster-Ace selama lima tahun memimpin Bali, di antaranya pembangunan infrastruktur Kawasan Suci Besakih, Pusat Kebudayaan Bali, shortcut Singaraja-Mengwi, Turyapada Tower, Pelabuhan Sanur-Sampalan-Bias Munjul, Tol Jagat Kerthi, dan pembangunan bendungan. Selain sejumlah pembangunan infrastruktur lainnya, juga jaminan sosial bagi prajuru (pengurus) desa adat, rohaniawan, kemudian pembangunan SMA/SMK dan program pendidikan lainnya.
Bahkan yang terakhir, tujuh perda telah berhasil diselesaikan hanya dalam waktu 12 hari. Adi Wiryatama juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota DPRD Bali yang selama bermitra dengan Gubernur dan Wagub Bali tidak ada hal-hal yang menghambat.
Apresiasi juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Bali dari Golkar, I Nyoman Sugawa Korry yang mengatakan dilihat dari berbagai indikator pembangunan, kepemimpinan Koster-Cok Ace dipandang telah berhasil. "Terhadap berbagai kekurangan yang masih ada mari kita sempurnakan bersama," ucapnya. Demikian pula dengan taman indah demokrasi yang selama ini DPRD Bali diisi dari berbagai fraksi dengan berbeda bendera parpol diharapkan dapat terus dijaga bersama untuk Bali yang tercinta. Pandangan senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Suyasa (Gerindra) dan Tjokorda Gede Asmara Putra Sukawati (Demokrat) yang mengapresiasi berbagai program kerja yang telah berhasil dilaksanakan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.
Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati juga memuji Gubernur Koster dan Wakil Gubernur Cok Ace yang mampu mengawal Bali dengan baik melewati masa pandemi Covid-19. "Tidak mudah menjadi pemimpin di era Covid. Dengan kesungguhan dan kegigihan hati duet Koster-Ace menghadirkan percepatan, penyelamatan, pemurnian dan transformasi," ujar anggota dewan dari Fraksi Demokrat ini.
Gubernur Koster sendiri menyebut selama lima tahun bekerja sama dengan DPRD Bali situasinya sangat kondusif. Meskipun dinamika selalu ada dalam hubungan eksekutif dan legislatif, menurutnya khusus di Bali ia merasakan hubungan kekeluargaan dengan para anggota DPRD Bali. "Sehingga semua (pembahasan) peraturan daerah dan kebijakan berjalan dengan sukses, sangat cepat dan produktif," ujar mantan anggota DPR tiga periode ini.
Dari informasi yang didapat, Gubernur Koster rencananya akan hadir dalam pelantikan Pj Gubernur Bali Irjen Pol Sang Made Mahendra Jaya di Jakarta, Selasa ini. Selanjutnya ia mengaku akan beristirahat untuk sementara waktu sebelum kembali melaksanakan tugas-tugasnya sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, mengawal partai banteng moncong putih menghadapi Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Foto: Irjen Pol Sang Made Mahendra Jaya yang akan dilantik sebagai Pj Gubernur Bali. -IST
"Nomor satu saya istirahat total dulu, karena lima tahun saya defisit tidur," ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Gubernur Koster berencana lebih banyak menghabiskan waktu di kampung halamannya di Desa Sembiran. Ia pun sepertinya sudah bersiap-siap untuk meninggalkan rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar yang telah menjadi kediaman tetapnya sejak dilantik tahun 2018 lalu.
"Tinggal di kampung ke Desa Sembiran. Sudah (kemas-kemas), sudah ngepak-ngepak barang, baju, celana," ujarnya. Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace terpilih sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 setelah memenangkan Pilkada Gubernur (Pilgub) Bali tahun 2018. Dalam beberapa kesempatan Gubernur Koster menyatakan keinginannya untuk kembali maju dalam Pilkada Gubernur Bali tahun depan dengan kembali menggandeng Wakil Gubernur Cok Ace.
Rapat Paripurna Perpisahan kemarin juga diisi dengan hiburan Tari Selat Segara dan lawak yang dibawakan Grup Clekontong Mas serta lantunan lagu rohani yang dibawakan Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama bersama Wakil Ketua DPRD Sugawa Korry dan Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta.
Sementara Kapuspen Kemendagri, Benny Irwan dalam undangan kepada media di grup Whatsapp Kemendagri mengungkapkan Mendagri Tito Karnavian diagendakan hadir dalam acara pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur dan Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi. Acara akan dimulai pukul 08.30 WIB di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Lantai 3, Kantor Pusat Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara No 7, Jakarta Pusat.
Dalam undangan ke media disebutkan acara tersebut juga akan disiarkan secara livestreaming melalui chanel Youtube Kemendagri RI. Sebanyak 9 Penjabat Gubernur akan dilantik, Selasa hari ini, yakni Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Penjabat Gubernur Bali, Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, dan Penjabat Gubernur Papua. Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, serta unsure Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bali juga diundang untuk menghadiri pelantikan Pj gubernur.
Informasi yang dihimpun setelah dilantik, Pj Gubernur Bali Irjen Sang Made Mahendra Jaya akan melangsungkan serah terima jabatan (Sertijab) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar, Kamis (7/9) nanti. 7 cr78, sur
1
Komentar