Penanganan Abrasi Pantai Kuta Mulai Akhir Tahun
MANGUPURA, NusaBali - Kondisi Pantai Kuta yang masih compang camping karena terdampak abrasi menjadi atensi dari pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. Sesuai rencana, pengerjaan bekas abrasi itu dijadwalkan pada akhir tahun 2023 mendatang.
Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista menjelaskan, kondisi bekas abrasi di Pantai Kuta saat ini memang tidaklah elok dipandang. Yang mana, beberapa titik di Pantai Kuta tepatnya di depan Setra Asam Celagi tergolong cukup parah. Sehingga dirinya berharap dapat segera tertangani agar tampilan Pantai Kuta yang merupakan destinasi tujuan wisata internasional, menjadi lebih baik. "Kalau dibiarkan berlarut larut itu tidak baik juga. Khawatirnya itu terus meluas dan semakin memperparah," terangnya, Senin (4/9)
Menurut dia, kondisi bekas abrasi yang sampai menyentuh titik paving itu sudah diatensi oleh Balai Wilayah Sungai. Yang mana, belum lama ini sudah ada petugas yang melakukan peninjauan ke Pantai Kuta. Karenanya dia meyakini, penanganan terhadap persoalan tersebut dapat segera tertangani. "Tim sudah ada yang turun meninjau. Semoga saja ini segera ditangani," harap Wasista
Terpisah, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, I Wayan Riasa menuturkan, proyek Bali Beach Conservation Project (BBCP) Phase II kini tengah berada pada tahap lelang. Diperkirakan, proses tersebut selesai pada Desember 2023 mendatang. "Masih proses lelang, kemungkinan Desember baru selesai," ungkapnya.
Masih menurut dia, jika proses lelang berjalan lancar, di akhir tahun 2023 itu pula diperkirakan sudah langsung teken kontrak. Sehingga pekerjaan fisiknya juga dapat langsung dimulai. Ditanya soal pekerjaan yang akan dilakukan, Riasa menyebut sesuai rencana awal. Yakni pengurugan pasir, pembuatan 4 breakwater, dan rehabilitasi 1 breakwater. Nanti juga akan ada pembuatan stockpile seperti di Mertasari dan lokasinya di dekat runway bandara. "Pekerjaan itu sudah pasti akhir tahun ini, karena sudah mulai lelang. Dengan kata lain, sudah bukan sekedar program lagi," pungkasnya. 7 dar
Menurut dia, kondisi bekas abrasi yang sampai menyentuh titik paving itu sudah diatensi oleh Balai Wilayah Sungai. Yang mana, belum lama ini sudah ada petugas yang melakukan peninjauan ke Pantai Kuta. Karenanya dia meyakini, penanganan terhadap persoalan tersebut dapat segera tertangani. "Tim sudah ada yang turun meninjau. Semoga saja ini segera ditangani," harap Wasista
Terpisah, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, I Wayan Riasa menuturkan, proyek Bali Beach Conservation Project (BBCP) Phase II kini tengah berada pada tahap lelang. Diperkirakan, proses tersebut selesai pada Desember 2023 mendatang. "Masih proses lelang, kemungkinan Desember baru selesai," ungkapnya.
Masih menurut dia, jika proses lelang berjalan lancar, di akhir tahun 2023 itu pula diperkirakan sudah langsung teken kontrak. Sehingga pekerjaan fisiknya juga dapat langsung dimulai. Ditanya soal pekerjaan yang akan dilakukan, Riasa menyebut sesuai rencana awal. Yakni pengurugan pasir, pembuatan 4 breakwater, dan rehabilitasi 1 breakwater. Nanti juga akan ada pembuatan stockpile seperti di Mertasari dan lokasinya di dekat runway bandara. "Pekerjaan itu sudah pasti akhir tahun ini, karena sudah mulai lelang. Dengan kata lain, sudah bukan sekedar program lagi," pungkasnya. 7 dar
1
Komentar