Traffic Light di Bangli Ngadat karena Uzur
Traffic light di Jalan Brigjen Ngurah Rai, Kecamatan/Kabupaten Bangli, tepat di depan Kantor DPRD Bangli, tidak berfungsi sejak beberapa hari terakhir.
Dibangun Sejak 1990, Anggaran Perawatan Rp 10 Juta/Tahun
BANGLI, NusaBali
Akibatnya, arus lalu lintas jadi semrawut terutama saat jam kerja. Selain traffic light di depan kantor DPRD Bangli, traffic light di sebelah timur bekas rumah sakit Bangli juga tidak berfungsi. Pengguna jalan mesti lebih hati-hati ketika melintas, karena tak jarang kendaraan hampir bertabrakan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli Gede Arta menjelaskan, dari tiga traffic light yang ada, sudah dioperasikan sejak tahun 1990. Traffic light pemberian provinsi tersebut sebetulnya sudah perlu diremajakan, tetapi anggaran untuk itu belum ada. Selama ini Dinas Perhubungan Bangli hanya ada biaya pemeliharaan. Jumlahnya pun hanya Rp 10 juta per tahun.
Jumlah tersebut dirasa kurang, lantaran seringnya terjadi kerusakan pada traffic light. “Dari awal tahun kami sudah dua kali melakukan perbaikan. Setelah diperbaiki bisa dihidupkan, tapi tidak berlangsung lama,” imbuhnya. Biaya untuk perbaikan bervariasi sesuai tingkat kerusakan. Diakui pihaknya berusaha menekan biaya teknisi, agar anggaran yang tersedia bisa mencukupi untuk pemeliharaan satu tahun.
Semenatara disinggung biaya yang dibutuhkan untuk pergantian traffic light, menurutnya berkisar Rp 400 juta. “Satu lokus traffic light harga Rp 300 juta – Rp 400 juta. Harga cukup mahal, dan kami belum ada dana untuk pergantian,” tuturnya. Pihaknya sudah mengajukan pergantian setiap tahun, tetapi belum ada tindak lanjut. *e
BANGLI, NusaBali
Akibatnya, arus lalu lintas jadi semrawut terutama saat jam kerja. Selain traffic light di depan kantor DPRD Bangli, traffic light di sebelah timur bekas rumah sakit Bangli juga tidak berfungsi. Pengguna jalan mesti lebih hati-hati ketika melintas, karena tak jarang kendaraan hampir bertabrakan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli Gede Arta menjelaskan, dari tiga traffic light yang ada, sudah dioperasikan sejak tahun 1990. Traffic light pemberian provinsi tersebut sebetulnya sudah perlu diremajakan, tetapi anggaran untuk itu belum ada. Selama ini Dinas Perhubungan Bangli hanya ada biaya pemeliharaan. Jumlahnya pun hanya Rp 10 juta per tahun.
Jumlah tersebut dirasa kurang, lantaran seringnya terjadi kerusakan pada traffic light. “Dari awal tahun kami sudah dua kali melakukan perbaikan. Setelah diperbaiki bisa dihidupkan, tapi tidak berlangsung lama,” imbuhnya. Biaya untuk perbaikan bervariasi sesuai tingkat kerusakan. Diakui pihaknya berusaha menekan biaya teknisi, agar anggaran yang tersedia bisa mencukupi untuk pemeliharaan satu tahun.
Semenatara disinggung biaya yang dibutuhkan untuk pergantian traffic light, menurutnya berkisar Rp 400 juta. “Satu lokus traffic light harga Rp 300 juta – Rp 400 juta. Harga cukup mahal, dan kami belum ada dana untuk pergantian,” tuturnya. Pihaknya sudah mengajukan pergantian setiap tahun, tetapi belum ada tindak lanjut. *e
Komentar