Picu Debu, Proyek Gorong-gorong Dikeluhkan Masyarakat Kampial
MANGUPURA, NusaBali - Masyarakat di lingkungan Desa Adat Kampial mengeluh terkait proyek gorong-gorong di Jalan Ocean Blue, Kampial, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang tak kunjung rampung dikerjakan. Bahkan, proyek yang sudah berhenti hampir dua bulan itu menyebabkan debu bertebaran di perumahan sekitar.
Salah satu warga bernama Suarta mengeluhkan terkait aktivitas proyek yang tak kunjung rampung itu. Karena pengerjaan itu menyebabkan kondisi jalan diselimuti debu dan kadang berterbangan ke area rumah warga sekitar. "Kami selaku warga, merasa keberatan dengan macetnya proyek itu. Sebab, jalan jadi berdebu, rusak. Bahkan, saya mau masuk ke rumah sendiri mengalami kesulitan, karena lobang gorong-gorong sudah dibuat, namun dibiarkan sudah hampir 2 bulan lamanya," ungkapnya, Selasa (5/9).
Menurut dia, polusi yang ditimbulkan proyek tersebut sempat disampaikan kepada bendesa adat. Namun sejauh ini tidak ada tindak lanjut maupun solusi atas polusi yang ditimbulkan. Diketahuinya, proyek tersebut merupakan proyek swasta yang bekerjasama dengan pihak desa setempat, terkait penataan lingkungan. Namun sampai sekarang proyek itu tidak jelas kelanjutannya alias macet. "Sudah kita sampaikan ke desa. Tapi sampai saat ini belum ada perkembangan lagi," keluhnya
Terpisah, Bendesa Adat Kampial, Nyoman Sudiarta menegaskan bahwa proyek gorong-gorong itu bukan merupakan kerja sama desa dengan swasta. Pihaknya di desa hanya memberikan rekomendasi proyek tersebut, sebagai tanggung jawab dari pengusaha yang memanfaatkan akses jalan desa. Dalam hal itu, pihak proyek hendak melakukan pemeliharaan jalan dan prasarana yang menjadi tanggung jawab proyek. Dia juga tidak menampik adanya warga yang mengeluh karena di depan rumahnya digali dan belum ditutupi. Namun, hal itu ditegaskan akan segera diselesaikan. "Kalau pengerjaan proyek itu memang tidak ditentukan, namun kami di desa menegaskan agar pengerjaan proyek dituntaskan segera," tegasnya.
Dikatakannya, sebenarnya proyek penataan gorong-gorong itu penting bagi lingkungan desa untuk menghindari kerusakan jalan dan banjir. Masyarakat sendiri juga bersyukur atas proyek itu, sebab memberikan kontribusi terhadap desa. Namun, dalam setiap pengerjaan proyek tentu terdapat masalah yang ditimbulkan salah satunya polusi udara. Dia berharap masyarakat membuka diri dan menyampaikan setiap permasalahan ke pihak desa secara baik. "Pembangunan tersebut juga dalam konteks ini untuk kepentingan masyarakat, untuk kepentingan desa. Kami harap warga bersabar dan semoga secepatnya dirampungkan," pungkasnya.7 dar
Menurut dia, polusi yang ditimbulkan proyek tersebut sempat disampaikan kepada bendesa adat. Namun sejauh ini tidak ada tindak lanjut maupun solusi atas polusi yang ditimbulkan. Diketahuinya, proyek tersebut merupakan proyek swasta yang bekerjasama dengan pihak desa setempat, terkait penataan lingkungan. Namun sampai sekarang proyek itu tidak jelas kelanjutannya alias macet. "Sudah kita sampaikan ke desa. Tapi sampai saat ini belum ada perkembangan lagi," keluhnya
Terpisah, Bendesa Adat Kampial, Nyoman Sudiarta menegaskan bahwa proyek gorong-gorong itu bukan merupakan kerja sama desa dengan swasta. Pihaknya di desa hanya memberikan rekomendasi proyek tersebut, sebagai tanggung jawab dari pengusaha yang memanfaatkan akses jalan desa. Dalam hal itu, pihak proyek hendak melakukan pemeliharaan jalan dan prasarana yang menjadi tanggung jawab proyek. Dia juga tidak menampik adanya warga yang mengeluh karena di depan rumahnya digali dan belum ditutupi. Namun, hal itu ditegaskan akan segera diselesaikan. "Kalau pengerjaan proyek itu memang tidak ditentukan, namun kami di desa menegaskan agar pengerjaan proyek dituntaskan segera," tegasnya.
Dikatakannya, sebenarnya proyek penataan gorong-gorong itu penting bagi lingkungan desa untuk menghindari kerusakan jalan dan banjir. Masyarakat sendiri juga bersyukur atas proyek itu, sebab memberikan kontribusi terhadap desa. Namun, dalam setiap pengerjaan proyek tentu terdapat masalah yang ditimbulkan salah satunya polusi udara. Dia berharap masyarakat membuka diri dan menyampaikan setiap permasalahan ke pihak desa secara baik. "Pembangunan tersebut juga dalam konteks ini untuk kepentingan masyarakat, untuk kepentingan desa. Kami harap warga bersabar dan semoga secepatnya dirampungkan," pungkasnya.7 dar
1
Komentar