Memasuki Kemarau, Perumda Nyatakan Debit Air Masih Aman
BANGLI, NusaBali - Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli menyatakan debit air masih aman, meskipun memasuki musim kemarau. Namun, Perumda juga mengakui ada siklus hingga terjadipenurunan debit air.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan hal itu di Bangli, Selasa (5/8). Kata dia,
penurunan debit air memang sulit diprediksi. Namun, tidak selalu debit air akan berkurang saat musim kemarau. Karena saat musim hujan pun debit air bisa turun.
Menurut Dewa Ratno, di Bangli khususnya terdapat siklus penurunan debit air yakni 4 - 8 tahunan. Jika memasuki siklus, maka penurunan debit air bisa mencapai 80 persen. Pada tahun 2017 sempat terjadi penurunan debit air hingga 80 persen. "Sejauh ini kondisi debit air masih normal," ungkapnya Selasa (5/9).
Jika sewaktu-waktu terjadi penurunan debit air, kata Dewa Ratno, pihaknya akan menginventarisir sumber-sumber alternatif yang nantinya bisa dijadikan tambahan produksi. Perumda Air Minum Tirta Danu Arta memanfaatkan sejumlah sumber air yang tersebar di seluruh kecamatan. Layanan ini didukung 14 unit.
Direktur asal Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli ini menyampaikan, jika sampai terjadi penurunan debit air sampai 80 persen, maka akan berdampak pelayanan tidak bisa maksimal. "Untuk pendistribusian air ke pelanggan dilakukan pola bergilir," jelasnya.
Dewa Rono menyinggung gangguan layanan khusus di wilayah Kota Bangli. Pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pelanggan khususnya di areal kota Bangli. Karena sejak beberapa hari pelayanan belum maksimal akibat harus buka-tutup valep selama pengerjaan proyek drainase dan trotoar Kota Bangli.
"Kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk bisa menjaga pelayanan di wilayah terdampak,” ujarnya. 7esa.
penurunan debit air memang sulit diprediksi. Namun, tidak selalu debit air akan berkurang saat musim kemarau. Karena saat musim hujan pun debit air bisa turun.
Menurut Dewa Ratno, di Bangli khususnya terdapat siklus penurunan debit air yakni 4 - 8 tahunan. Jika memasuki siklus, maka penurunan debit air bisa mencapai 80 persen. Pada tahun 2017 sempat terjadi penurunan debit air hingga 80 persen. "Sejauh ini kondisi debit air masih normal," ungkapnya Selasa (5/9).
Jika sewaktu-waktu terjadi penurunan debit air, kata Dewa Ratno, pihaknya akan menginventarisir sumber-sumber alternatif yang nantinya bisa dijadikan tambahan produksi. Perumda Air Minum Tirta Danu Arta memanfaatkan sejumlah sumber air yang tersebar di seluruh kecamatan. Layanan ini didukung 14 unit.
Direktur asal Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli ini menyampaikan, jika sampai terjadi penurunan debit air sampai 80 persen, maka akan berdampak pelayanan tidak bisa maksimal. "Untuk pendistribusian air ke pelanggan dilakukan pola bergilir," jelasnya.
Dewa Rono menyinggung gangguan layanan khusus di wilayah Kota Bangli. Pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pelanggan khususnya di areal kota Bangli. Karena sejak beberapa hari pelayanan belum maksimal akibat harus buka-tutup valep selama pengerjaan proyek drainase dan trotoar Kota Bangli.
"Kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk bisa menjaga pelayanan di wilayah terdampak,” ujarnya. 7esa.
1
Komentar